Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, merekrut sebanyak 85 orang relawan tenaga kesehatan untuk ditempatkan di dua rumah sakit rujukan penanganan COVID-19, yakni RSUD Blambangan dan RSUD Genteng.

Dari 85 orang relawan nakes itu terdiri atas dokter umum, perawat, bidan, tenaga teknis farmasi, analis laboratorium, hingga radiografer. Ada pula rekrutmen relawan untuk petugas oksigen, juru rawat jenazah, petugas kebersihan ruang rawat inap, hingga transporter.

"Memang setelah kami cek di lapangan, ada keluhan soal ketersediaan tenaga kesehatan di tengah lonjakan pasien. Maka, RSUD Blambangan dan RSUD Genteng merekrut relawan tenaga kesehatan. Saat ini sudah proses seleksi dan saya minta dipercepat agar bisa langsung membantu penanganan pasien, paling lambat besok sudah tanda tangan kesiapan bekerja," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Selasa.

Pemkab Banyuwangi juga akan mengatur skema rekrutmen relawan tenaga kesehatan, terutama perawat yang bisa diperbantukan ke rumah sakit swasta yang menjadi rujukan penanganan COVID-19.

"Karena memang jumlah nakes saat ini jadi tantangan. Di satu sisi ada kenaikan jumlah pasien, di sisi lain beberapa nakes harus isolasi mandiri," tutur Ipuk.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur RSUD Genteng Banyuwangi dr. Rudi Hartawan mengatakan para relawan nakes yang telah mendaftar secepatnya akan segera bekerja.

"Saat ini kami lakukan seleksi dan secepatnya akan segera mulai bekerja. Kami membutuhkan para relawan karena RSUD Genteng akan menambah kapasitas tempat tidur. Kami berterima kasih ternyata banyak yang peduli dengan kondisi saat ini," tuturnya.

Direktur RSUD Blambangan dr. Indah Sri Lestari mengatakan relawan nakes tersebut nantinya akan bekerja minimal selama satu bulan dan tidak menutup kemungkinan dilakukan perpanjangan.

“Selama bekerja para relawan akan mendapat insentif sesuai standar yang ada di RSUD Blambangan," katanya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021