Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Kota Surabaya, Jawa Timur, mengonfirmasi klaster keluarga kembali mendominasi pasien COVID-19 yang dirawat dan menjalani isolasi di rumah sakit itu. 

"Ini bisa jadi akibat lanjutan dari libur panjang pascalebaran, ditambah kendurnya masyarakat menjalankan protokol kesehatan," ujar Ketua Pelaksana Relawan Program Pendampingan Keluarga Pasien COVID-19 RSLI Radian Jadid ketika dihubungi di Surabaya, Senin.

Baca juga: Pasien COVID-19 mandiri dominasi perawatan di RSLI Surabaya

Berdasarkan data dari relawan PPKPC, selama Juni 2021 terdapat 65 klaster keluarga, yang rinciannya 46 keluarga terdiri dari dua orang, sembilan keluarga terdiri dari tiga orang, delapan keluarga terdiri dari empat orang, dan dua keluarga terdiri dari lima orang.

Kemudian, dominasi kedua adalah klaster institusi atau perusahaan, yang terdiri dari 14 klaster institusi atau perusahaan atau perumahan dengan jumlah terpapar bervariasi, antara 2,3,7,9,16 hingga 20 orang.

Selama Juni 2021 (hingga Senin ini), RSLI telah menerima 854 pasien, yang terdiri dari PMI, limpahan hasil penyekatan Suramadu, dan pasien umum dari Surabaya dan sekitarnya.

Baca juga: Menko PMK tinjau kesiapan RSLI Surabaya tangani tambahan pasien COVID-19

Awal Juni, komposisi pasien lebih didominasi dari PMI dan klaster hasil penyekatan Suramadu, namun sepuluh hari terakhir jumlah pasien dari Surabaya meningkat hingga 63,4 persen (201 pasien Surabaya, dari total 317 pasien masuk sepuluh hari terakhir).

Sementara itu, Penanggung Jawab RSLI Surabaya Laksma TNI dr. I Dewa Gede Nalendra, Sp.B, Sp.BTKV menyampaikan pihaknya berkomitmen melakukan layanan terbaik dan maksimal untuk para pasien COVID-19.

Baca juga: RSLI Surabaya berharap tambahan tenaga kesehatan untuk tangani pasien COVID-19

Data hingga hari ini, kata dia, pasien dirawat sejumlah 358 orang terdiri dari 62 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI), hasil penyekatan Jembatan Suramadu 21 orang dan sebanyak 277 orang pasien mandiri.

"Namun, masih ada sejumlah pasien inden atau antre masuk sebanyak 213 orang," ucap Nalendra.

Di sisi lain, kapasitas RSLI sedianya adalah 410 unit tempat tidur, namun sesuai instruksi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa harus dilakukan penambahan hingga 500 tempat tidur.

Hingga kini, lanjut dia, sebanyak 50 tempat tidur yang sempat dipinjamkan ke Bangkalan sudah dikembalikan dan akan dimasukkan ke lantai 2 Gedung Museum Kesehatan untuk penambahan kapasitas RSLI.

"Sisanya, menggenapi 500 akan diupayakan segera," kata perwira tinggi TNI AL berpangkat satu bintang tersebut. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021