Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani Azwar Anas mengunjungi dan menyemangati warga terpapar COVID-19 tanpa gejala yang menjalani isolasi di tempat terpusat Gedung Diklat ASN Licin Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.
"Di sini suasananya sejuk dan asri, semoga mempercepat pemulihan. Lahannya juga luas, harapan kami warga yang diisolasi bisa rajin olahraga ringan, bergerak leluasa, membuat nyaman suasana psikisnya," kata Ipuk.
Menurut ia, Gedung Diklat ASN itu difungsikan kembali sebagai pusat isolasi bagi warga positif COVID-19 tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan, dengan harapan memperkecil potensi penyebaran virus corona.
Bupati Ipuk juga menyempatkan berdialog dengan penghuni yang sedang menjalani isolasi di Gedung Diklat ASN tersebut.
"Sehat-sehat ya bu, terus berdoa, rileks, istirahat, olahraga ringan. Makan yang bergizi, Insya Allah dipasok petugas. Kalau pikiran tenang, imunitas meningkat, ibu-ibu bisa segera bertemu keluarga kembali," kata Ipuk kepada warga yang menjalani isolasi.
Bupati Ipuk mengacungkan jempol kepada warga yang bersedia menjalani isolasi terpusat, terutama karena di rumah kurang memungkinkan untuk isolasi, seperti jumlah kamar mandi yang terbatas.
"Ini bukan pengucilan, bukan diasingkan. Warga yang bersedia diisolasi terpusat justru sangat layak diapresiasi, karena beliau-beliau tidak ingin anggota keluarga di rumah ikut tertular," tuturnya.
Selain mengunjungi Gedung Diklat ASN, Bupati Ipuk juga mengunjungi pusat karantina Pekerja Migran Indnesia (PMI) di Dormitory Atlet.
"Jadi, ini bukan PMI yang positif. Sudah dites usap dan negatif, tetapi tetap harus karantina beberapa hari sesuai prosedur. Sejak sebulan lalu, kami telah melayani 511 orang PMI. Yang telah pulang ke rumah karena negatif dan selesai karantina ada 488 orang. Ada dua yang positif, dan jalani isolasi di Gedung Diklat. Sisanya menjalani karantina tapi sudah dinyatakan negatif," katanya.
Bupati Ipuk juga mengunjungi Gedung Wanita, yang disiapkan sebagai antisipasi jika Gedung Diklat ASN tidak cukup menampung pasien OTG.
"Forkompimda juga telah meminta kecamatan menyiapkan tempat isolasi. Ini untuk mengurangi beban rumah sakit, dan sekaligus menekan penularan terutama untuk warga yang rumahnya tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri," katanya.
Gedung Diklat ASN dilengkapi sejumlah fasilitas, mulai dari kamar yang bersih, fasilitas olahraga, wif dan sebagainya. Tempat isolasi juga dijaga oleh petugas gabungan dari TNI/Polri, BPBD, dan tenaga kesehatan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Di sini suasananya sejuk dan asri, semoga mempercepat pemulihan. Lahannya juga luas, harapan kami warga yang diisolasi bisa rajin olahraga ringan, bergerak leluasa, membuat nyaman suasana psikisnya," kata Ipuk.
Menurut ia, Gedung Diklat ASN itu difungsikan kembali sebagai pusat isolasi bagi warga positif COVID-19 tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan, dengan harapan memperkecil potensi penyebaran virus corona.
Bupati Ipuk juga menyempatkan berdialog dengan penghuni yang sedang menjalani isolasi di Gedung Diklat ASN tersebut.
"Sehat-sehat ya bu, terus berdoa, rileks, istirahat, olahraga ringan. Makan yang bergizi, Insya Allah dipasok petugas. Kalau pikiran tenang, imunitas meningkat, ibu-ibu bisa segera bertemu keluarga kembali," kata Ipuk kepada warga yang menjalani isolasi.
Bupati Ipuk mengacungkan jempol kepada warga yang bersedia menjalani isolasi terpusat, terutama karena di rumah kurang memungkinkan untuk isolasi, seperti jumlah kamar mandi yang terbatas.
"Ini bukan pengucilan, bukan diasingkan. Warga yang bersedia diisolasi terpusat justru sangat layak diapresiasi, karena beliau-beliau tidak ingin anggota keluarga di rumah ikut tertular," tuturnya.
Selain mengunjungi Gedung Diklat ASN, Bupati Ipuk juga mengunjungi pusat karantina Pekerja Migran Indnesia (PMI) di Dormitory Atlet.
"Jadi, ini bukan PMI yang positif. Sudah dites usap dan negatif, tetapi tetap harus karantina beberapa hari sesuai prosedur. Sejak sebulan lalu, kami telah melayani 511 orang PMI. Yang telah pulang ke rumah karena negatif dan selesai karantina ada 488 orang. Ada dua yang positif, dan jalani isolasi di Gedung Diklat. Sisanya menjalani karantina tapi sudah dinyatakan negatif," katanya.
Bupati Ipuk juga mengunjungi Gedung Wanita, yang disiapkan sebagai antisipasi jika Gedung Diklat ASN tidak cukup menampung pasien OTG.
"Forkompimda juga telah meminta kecamatan menyiapkan tempat isolasi. Ini untuk mengurangi beban rumah sakit, dan sekaligus menekan penularan terutama untuk warga yang rumahnya tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri," katanya.
Gedung Diklat ASN dilengkapi sejumlah fasilitas, mulai dari kamar yang bersih, fasilitas olahraga, wif dan sebagainya. Tempat isolasi juga dijaga oleh petugas gabungan dari TNI/Polri, BPBD, dan tenaga kesehatan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021