Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya Rini Indriyani mengatakan hasil lomba Cipta Menu Olahan Ikan yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat bisa dikembangkan jadi produk UMKM.
"Mengingat gizi dari ikan itu sangat istimewa, ya, jadi harus dikemas yang menarik," kata Rini Indriyani saat membuka lomba Cipta Menu Olahan Ikan di Sentra Ikan Bulak (SIB) Kota Surabaya, Senin.
Rini mengatakan, lomba kompetisi masaj yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ikan Nasional yang jatuh Pada bulan November mendatang itu digelar dengan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 dengan ketat.
Maka dari itu, ia memastikan pelaksanaan lomba terbagi menjadi dua sesi, selama dua hari. "Demi menjaga prokes akhirnya bagi menjadi dua sesi. Masing-masing tim terdiri dari dua peserta," katanya.
Ia menjelaskan, sesuai dengan tema Menu Olahan Ikan Kekinian maka, diharapkan para peserta dapat melahirkan kreasi dan inovasi menu baru. Terutama untuk dua jenis ikan yang dilombakan yakni Bandeng dan Patin.
Hal ini, lanjut dia, penting dilakukan, agar mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan demi memenuhi kebutuhan asupan protein bagi tubuh.
"Saya yakin para ibu di Surabaya ini hebat. Mereka mampu berkreasi membuat olahan ikan menjadi sesuatu yang menarik. Apalagi untuk anak-anak yang tidak terlalu suka ikan, nah kreasi seperti ini juga dapat membangkitkan selera mereka sehingga kebutuhan protein terpenuhi," katanya.
Tidak hanya itu, istri Wali Kota Surabaya ini menyebut nantinya, olahan ini akan dijadikan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Namun begitu, sebelum dipromosikan produk tersebut akan diberi kemasan yang layak dan menarik.
Untuk itu, ia memastikan para pemenang itu akan diberi pelatihan terkait dengan kemasan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan produk.
"Mengingat gizi dari ikan itu sangat istimewa, ya, jadi harus dikemas yang menarik. Karena kandungan mineral dan vitamin. Bandeng juga mengandung omega 3 yang tinggi bermanfaat untuk menunjang kinerja otak, mencegah berbagai penyakit kronis," katanya.
Saat kompetisi, Rini pun terus menekankan agar para peserta tetap menerapkan prokes COVID-19 dengan ketat. Terlihat saat berkeliling ke masing-masing meja, ia terus menekankan para peserta untuk tidak lupa disiplin prokes COVID-19.
"Ibu jangan lupa prokesnya, mari kita jaga kota ini agar pandemi segera berakhir," katanya kepada peserta.
Sementara itu, Kepala Bidang Pangan DKPP Kota Surabaya Evi Darmayanti menambahkan,untuk peserta terdiri dari 31 kecamatan yang digelar selama dua hari. Pada hari ini ada 16 tim yang terdiri dari 16 kecamatan.
Kemudian setelah 31 tim tampil, akan diambil finalis yang nantinya akan kembali dilombakan pada tanggal 24 Juni mendatang. "Setelah itu, pemenang akan mewakili Surabaya di tingkat provinsi. Untuk hadiahnya ada uang pembinaan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Mengingat gizi dari ikan itu sangat istimewa, ya, jadi harus dikemas yang menarik," kata Rini Indriyani saat membuka lomba Cipta Menu Olahan Ikan di Sentra Ikan Bulak (SIB) Kota Surabaya, Senin.
Rini mengatakan, lomba kompetisi masaj yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ikan Nasional yang jatuh Pada bulan November mendatang itu digelar dengan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 dengan ketat.
Maka dari itu, ia memastikan pelaksanaan lomba terbagi menjadi dua sesi, selama dua hari. "Demi menjaga prokes akhirnya bagi menjadi dua sesi. Masing-masing tim terdiri dari dua peserta," katanya.
Ia menjelaskan, sesuai dengan tema Menu Olahan Ikan Kekinian maka, diharapkan para peserta dapat melahirkan kreasi dan inovasi menu baru. Terutama untuk dua jenis ikan yang dilombakan yakni Bandeng dan Patin.
Hal ini, lanjut dia, penting dilakukan, agar mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan demi memenuhi kebutuhan asupan protein bagi tubuh.
"Saya yakin para ibu di Surabaya ini hebat. Mereka mampu berkreasi membuat olahan ikan menjadi sesuatu yang menarik. Apalagi untuk anak-anak yang tidak terlalu suka ikan, nah kreasi seperti ini juga dapat membangkitkan selera mereka sehingga kebutuhan protein terpenuhi," katanya.
Tidak hanya itu, istri Wali Kota Surabaya ini menyebut nantinya, olahan ini akan dijadikan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Namun begitu, sebelum dipromosikan produk tersebut akan diberi kemasan yang layak dan menarik.
Untuk itu, ia memastikan para pemenang itu akan diberi pelatihan terkait dengan kemasan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan produk.
"Mengingat gizi dari ikan itu sangat istimewa, ya, jadi harus dikemas yang menarik. Karena kandungan mineral dan vitamin. Bandeng juga mengandung omega 3 yang tinggi bermanfaat untuk menunjang kinerja otak, mencegah berbagai penyakit kronis," katanya.
Saat kompetisi, Rini pun terus menekankan agar para peserta tetap menerapkan prokes COVID-19 dengan ketat. Terlihat saat berkeliling ke masing-masing meja, ia terus menekankan para peserta untuk tidak lupa disiplin prokes COVID-19.
"Ibu jangan lupa prokesnya, mari kita jaga kota ini agar pandemi segera berakhir," katanya kepada peserta.
Sementara itu, Kepala Bidang Pangan DKPP Kota Surabaya Evi Darmayanti menambahkan,untuk peserta terdiri dari 31 kecamatan yang digelar selama dua hari. Pada hari ini ada 16 tim yang terdiri dari 16 kecamatan.
Kemudian setelah 31 tim tampil, akan diambil finalis yang nantinya akan kembali dilombakan pada tanggal 24 Juni mendatang. "Setelah itu, pemenang akan mewakili Surabaya di tingkat provinsi. Untuk hadiahnya ada uang pembinaan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021