Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus menggeber program pelayanan untuk masyarakat kawasan perkebunan yang cukup jauh dari pusat kecamatan dan pusat kota, yakni layanan Camping Embun (camping pelayanan masyarakat kebun).

Sejak Jumat (11/6/) hingga Sabtu (12/6) pelayanan Camping Embun menyasar di kawasan Perkebunan Kendenglembu, Kecamatan Glenmore, berjarak sekitar 80 kilometer dari pusat kota Banyuwangi.

"Pelayanan warga di kawasan perkebunan kembali kami hadirkan. Sebelumnya di Perkebunan Kopi Malangsari (Kecamatan Kalibaru), Perkebunan Kapuk (Wongsorejo), sekarang di Kendenglembu. Ini upaya kami jemput bola urusan warga," ujar Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Sabtu.

Dalam program Camping Embun ini, tim pemerintah daerah bermalam di kawasan perkebunan untuk mengebut penyelesaian urusan warga, dan bahkan Bupati Ipuk tampak ikut bermalam dengan para staf pemda.

"Saya ikut bermalam untuk support kawan-kawan pemerintah daerah," tuturnya.

Bupati Ipuk mengemukakan secara statistik jumlah warga di kawasan perkebunan jauh lebih sedikit dibanding di pusat desa, pusat kecamatan, atau pusat kota.

Meski jumlahnya sedikit, lanjut dia, pelayanan jemput bola tetap dilakukan untuk warga, seperti halnya Pemkab Banyuwangi jemput bola di pusat desa dan kecamatan.

Dalam program Camping Embun di Perkebunan Kendenglembu, kata Ipuk, selain pemeriksaan kesehatan juga dilaksanakan vaksinasi COVID-19, dan tercatat ada 40 warga lansia di perkebunan yang divaksin.

"Jadi, bapak/ibu lansia tidak perlu ke puskesmas, cukup di sekitar rumahnya di perkebunan. Sehat-sehat semua ya. Juga mohon doanya agar seluruh warga Banyuwangi sehat-sehat," kata Bupati Ipuk kepada warga.

Dalam kegiatan ini, juga melayani administrasi kependudukan, mulai KTP elektronik, Kartu Identitas Anak (KIA), kartu keluarga (KK), akta kelahiran, kematian, dan sebagainya.

"Rata-rata satu warga mengurus langsung beberapa dokumen. KK, misalnya, ada yang diganti, dulu masih SMP, ternyata sekarang anaknya sudah lulus SMA. KIA juga dulu tidak dikenal, sekarang diperlukan. Rata-rata warga memang menunda pengurusan dokumen, karena harus ke pusat desa dan kecamatan. Sebagian bisa secara daring, tapi soal smartphone juga menjadi kendala," kata Ipuk.

Layanan pendidikan juga dihadirkan, tecatat 46 warga perkebunan mengakses layanan pendidikan, di antaranya pendaftaran pendidikan kesetaraan (kejar paket) dan verifikasi-validasi guru serta tenaga kependidikan. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021