Vaksin Merah Putih platform Universitas Airlangga (Unair) Surabaya kini memasuki uji praklinik tahap dua yang melibatkan hewan Makaka setelah menyelesaikan uji praklinik tahap satu dengan hasil baik. 

Rektor Unair Prof. Dr. Mohammad Nasih dikonfirmasi di Surabaya, Jumat, menjelaskan para peneliti Unair sempat kesulitan saat akan memasuki uji praklinik tahap dua vaksin Merah Putih, karena tidak memiliki kandang khusus BSL-3 sebagai lokasi hewan uji coba.

"Kemarin sempat ada masalah terkait ketersediaan BSL-3, kita sedianya mau bekerja sama dengan kawan-kawan di IPB (Institut Pertanin Bogor). Tapi, karena kawan-kawan di IPB penuh pemanfaatan kandang yang terspesialisasi itu," ujar Nasih.

Nasih mengatakan bahwa kandang BSL-3 ini amat penting pada uji praklinik vaksin. Kandang tersebut didesain khusus sehingga antarhewan tidak bisa saling berinteraksi. 

Dengan kondisi ini, kondisi hewan yang diuji coba dengan suntikan vaksin bisa dimonitor secara cermat tanpa terkontaminasi pengaruh hewan lain.

"Kita ada BSL-3 tapi bisa terjadi kontak antarsatu Makaka dengan Makaka lainnya, jadi tidak digunakan. Yang kita gunakan adalah kandang yang terisolasi di satu tempat," tuturnya.

Beruntung, PT Biotis selalu mitra Unair saat ini mampu menyediakan kandang BSL-3 seperti yang dibutuhkan oleh para peneliti. Uji praklinik tahap dua pun bisa dilanjutkan dan sekitar 10-15 Makaka sudah menerima suntikan calon vaksin untuk melihat reaksi dan keefektifannya.

"Kawan-kawan di Biotis alhamdulillah menyiapkan BSL-3 dengan kandangnya yang terisolasi antara satu dan lainnya," ujar Prof. Nasih.

Nasih menyebutkan pada uji praklinik vaksin Merah Putih tahap dua ini, pihaknya membutuhkan 30 hewan Makaka. Uji praklinik tahap dua ini diharapkan dapat segera selesai sehingga pada Agustus atau September bisa memasuki tahap uji klinis langsung kepada manusia.

"Semoga tetap bisa sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan," katanya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021