Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah, terutama plastik sebab sulit terurai, demi menjaga keberlangsungan keseimbangan ekosistem.
"Sampah menjadi tanggung jawab kita bersama, sebisa mungkin kita minimalisasi produksi sampah setiap harinya, terutama sampah plastik," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri Didik Catur di Kediri, Minggu.
Sampah di Kota Kediri dihasilkan dari rumah tangga, maupun industri. Setiap harinya tak kurang dari 154 ton sampah dihasilkan dari berbagai tempat di Kota Kediri. Sampah-sampah tersebut dikirim ke TPA Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Pihaknya juga mengungkapkan sampah yang dihasilkan juga cukup banyak. Bukan hanya sampah plastik akan sulit terurai, sehingga dirinya menganjurkan untuk mengurangi sampah plastik. Salah satunya bisa dimanfaatkan menjadi kompos.
Selain mengajak untuk mengurangi sampah plastik, pemkot juga mengajak serta masyarakat untuk melakukan penanaman pohon. Hal itu sebagai salah satu upaya untuk merawat lingkungan.
"Jadikan momen ini sebagai langkah untuk merawat lingkungan sekitar kita, salah satunya dengan menanam pohon," kata Didik Catur.
Ia menilai upaya untuk mengurangi sampah juga turut serta menjaga keseimbangan lingkungan hidup. Selain itu, tindakan ini juga mampu untuk merestorasi ekosistem yang mungkin sedang tidak baik-baik saja.
"Menanamnya sekarang, tapi dampaknya dapat kita rasakan dalam jangka panjang. Tidak hanya kita yang bisa menikmati tapi anak cucu, bahkan hewan-hewan pun juga akan mendapatkan manfaatnya," kata Didik.
Pemkot Kediri menanam sekitar 300 tanaman buah-buahan seperti durian, jeruk, belimbing wuluh dan sebagainya. Salah satu lokasi penanaman adalah lokasi wisata Sumber Dadapan, Kota Kediri. Tempat ini karena cocok untuk taman pohon, sehingga lingkungan menjadi lestari. Tempat ini juga salah satu sumber air di Kota Kediri,
Selain ditanam di lingkungan tersebut, juga dibagikan ke warga. Hal itu dilakukan dengan harapan pohon ditanam di lingkungan rumah, sehingga ke depan juga bisa tumbuh dengan baik.
Hartini, warga Kelurahan Tinalan, Kota Kediri, mendukung penuh gerakan yang bermanfaat ini. Selain juga akan mengurangi sampah terutama plastik, juga mendukung gerakan tanam pohon.
"Ini juga untuk kebaikan bersama. Kalau udaranya segar yang sehat juga kita," kata dia.
Endang, warga Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, menambahkan gerakan yang dilakukan pemkot tersebut tentunya sangat positif dan sudah sepatutnya dijadikan gaya hidup.
"Di rumah saya ajarkan ke anak-anak saya hal-hal sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan kantong yang bisa dipakai berulang-ulang, dan mengajak berkebun untuk membiasakan mereka mencintai lingkungan, sejak dini," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Sampah menjadi tanggung jawab kita bersama, sebisa mungkin kita minimalisasi produksi sampah setiap harinya, terutama sampah plastik," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri Didik Catur di Kediri, Minggu.
Sampah di Kota Kediri dihasilkan dari rumah tangga, maupun industri. Setiap harinya tak kurang dari 154 ton sampah dihasilkan dari berbagai tempat di Kota Kediri. Sampah-sampah tersebut dikirim ke TPA Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Pihaknya juga mengungkapkan sampah yang dihasilkan juga cukup banyak. Bukan hanya sampah plastik akan sulit terurai, sehingga dirinya menganjurkan untuk mengurangi sampah plastik. Salah satunya bisa dimanfaatkan menjadi kompos.
Selain mengajak untuk mengurangi sampah plastik, pemkot juga mengajak serta masyarakat untuk melakukan penanaman pohon. Hal itu sebagai salah satu upaya untuk merawat lingkungan.
"Jadikan momen ini sebagai langkah untuk merawat lingkungan sekitar kita, salah satunya dengan menanam pohon," kata Didik Catur.
Ia menilai upaya untuk mengurangi sampah juga turut serta menjaga keseimbangan lingkungan hidup. Selain itu, tindakan ini juga mampu untuk merestorasi ekosistem yang mungkin sedang tidak baik-baik saja.
"Menanamnya sekarang, tapi dampaknya dapat kita rasakan dalam jangka panjang. Tidak hanya kita yang bisa menikmati tapi anak cucu, bahkan hewan-hewan pun juga akan mendapatkan manfaatnya," kata Didik.
Pemkot Kediri menanam sekitar 300 tanaman buah-buahan seperti durian, jeruk, belimbing wuluh dan sebagainya. Salah satu lokasi penanaman adalah lokasi wisata Sumber Dadapan, Kota Kediri. Tempat ini karena cocok untuk taman pohon, sehingga lingkungan menjadi lestari. Tempat ini juga salah satu sumber air di Kota Kediri,
Selain ditanam di lingkungan tersebut, juga dibagikan ke warga. Hal itu dilakukan dengan harapan pohon ditanam di lingkungan rumah, sehingga ke depan juga bisa tumbuh dengan baik.
Hartini, warga Kelurahan Tinalan, Kota Kediri, mendukung penuh gerakan yang bermanfaat ini. Selain juga akan mengurangi sampah terutama plastik, juga mendukung gerakan tanam pohon.
"Ini juga untuk kebaikan bersama. Kalau udaranya segar yang sehat juga kita," kata dia.
Endang, warga Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, menambahkan gerakan yang dilakukan pemkot tersebut tentunya sangat positif dan sudah sepatutnya dijadikan gaya hidup.
"Di rumah saya ajarkan ke anak-anak saya hal-hal sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan kantong yang bisa dipakai berulang-ulang, dan mengajak berkebun untuk membiasakan mereka mencintai lingkungan, sejak dini," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021