Sedikitnya lima orang ditemukan reaktif COVID-19 saat tes usap antigen massal yang digelar di pintu keluar Jembatan Suramadu ke arah Kota Surabaya, Minggu.
"Ada lima orang, kemarin dua dan sekarang tiga," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memantau tes usap antigen massal di pintu keluar Suramadu ke arah Surabaya.
Menurut Eri, dari lima orang yang reaktif COVID-19 itu langsung dibawa ke beberapa rumah sakit di Kota Surabaya, seperti RSU Haji, RSUD Dr. Soetomo, dan Rumah Sakit Lapangan.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan gubernur, kapolda, dan kapolrestabes Surabaya untuk menyepakati penutupan sementara akses Jembatan Suramadu menuju Surabaya.
"Bagi warga yang sudah masuk ke Surabaya akan di-swab antigen. Kalau negatif ya dilepas. Mau tidak mau harus lakukan seperti ini," katanya.
Wali Kota Eri sempat mengarahkan para pengendara motor roda dua dan empat yang melintas di Jalan Suramadu untuk mengikuti tes usap antigen. Imbasnya, jalur tersebut macet karena ada antrean pengendara menunggu giliran tes usap.
Selain itu, Eri Cahyadi juga memberikan pengertian jika pengendara motor dibiarkan keluar masuk Jembatan Suramadu akan lebih banyak yang terpapar COVID-19. "Semua yang kami lakukan itu untuk kepentingan masyarakat," ujarnya.
Tindakan penyekatan di Jembatan Suramadu dilakukan lantaran kasus positif COVID-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, meningkat. Untuk itu, Pemkot Surabaya mengantisipasi para pendatang dari Bangkalan.
Sebelumnya, IGD RSUD Bangkalan ditutup selama tiga hari sejak Sabtu (5/6) setelah 18 orang tenaga kesehatan dan pegawainya terkonfirmasi positif COVID-19. Selain itu, pihak rumah sakit menyiapkan 100 tempat tidur dari sebelumnya 20 tempat tidur untuk merawat pasien positif COVID-19.
Sedangkan 18 orang di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan yang positif COVID-19 terdiri dari apoteker 1 orang, dokter (1), perawat (8), analis (2), radiografer (1), admin ruangan (1), front office (2), manajemen (1), dan satpam (1).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Ada lima orang, kemarin dua dan sekarang tiga," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memantau tes usap antigen massal di pintu keluar Suramadu ke arah Surabaya.
Menurut Eri, dari lima orang yang reaktif COVID-19 itu langsung dibawa ke beberapa rumah sakit di Kota Surabaya, seperti RSU Haji, RSUD Dr. Soetomo, dan Rumah Sakit Lapangan.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan gubernur, kapolda, dan kapolrestabes Surabaya untuk menyepakati penutupan sementara akses Jembatan Suramadu menuju Surabaya.
"Bagi warga yang sudah masuk ke Surabaya akan di-swab antigen. Kalau negatif ya dilepas. Mau tidak mau harus lakukan seperti ini," katanya.
Wali Kota Eri sempat mengarahkan para pengendara motor roda dua dan empat yang melintas di Jalan Suramadu untuk mengikuti tes usap antigen. Imbasnya, jalur tersebut macet karena ada antrean pengendara menunggu giliran tes usap.
Selain itu, Eri Cahyadi juga memberikan pengertian jika pengendara motor dibiarkan keluar masuk Jembatan Suramadu akan lebih banyak yang terpapar COVID-19. "Semua yang kami lakukan itu untuk kepentingan masyarakat," ujarnya.
Tindakan penyekatan di Jembatan Suramadu dilakukan lantaran kasus positif COVID-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, meningkat. Untuk itu, Pemkot Surabaya mengantisipasi para pendatang dari Bangkalan.
Sebelumnya, IGD RSUD Bangkalan ditutup selama tiga hari sejak Sabtu (5/6) setelah 18 orang tenaga kesehatan dan pegawainya terkonfirmasi positif COVID-19. Selain itu, pihak rumah sakit menyiapkan 100 tempat tidur dari sebelumnya 20 tempat tidur untuk merawat pasien positif COVID-19.
Sedangkan 18 orang di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan yang positif COVID-19 terdiri dari apoteker 1 orang, dokter (1), perawat (8), analis (2), radiografer (1), admin ruangan (1), front office (2), manajemen (1), dan satpam (1).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021