Palang Merah Remaja (PMR) SMAN 7, Kota Kediri, Jawa Timur, berhasil menjadi juara lomba vlog edukasi BKKBN 2021 terkait dengan edukasi stunting.
Karina Putri Wijaya, salah satu anggota PMR SMAN 7 Kota Kediri mengatakan ia dengan rekan-rekannya ingin turut serta memberikan edukasi terkait dengan stunting dan bahayanya. Untuk itu, dengan ikut lomba vlog dari BKKBN, niatan untuk edukasi bisa tersampaikan.
"Disamping untuk mengikuti lomba, kami sebagai generasi muda ingin mengajak teman sebaya kami khususnya, untuk sadar akan bahaya stunting sejak dini dan melakukan pencegahan melalui video vlog yang kami buat," kata Karina Putri Wijaya, di Kediri, Jumat.
Karina mengatakan selama proses pembuatan video ia bersama empat anggota lainnya yakni Riski Narendra Adi Nugroho, Fahrudin A. Surya, Nurin Muhanik, dan Adek Kaifana menyampaikan pesan untuk tidak melakukan pernikahan di usia dini.
"Pernikahan di usia dini memiliki banyak risiko, salah satunya berpotensi terjadinya stunting, apalagi jika pengetahuan mengenai kesehatan ibu dan janin yang kurang, dapat memperbesar risiko tersebut," kata dia.
Ia juga tidak menyangka jika vlog yang dibuat berhasil menyabet juara pertama dalam gelaran yang diselenggarakan oleh BKKBN Provinsi Jawa Timur tersebut.
Elisa Febriana Sari, pembina PMR SMAN 7 Kota Kediri mengaku bangga dengan capaian anak didiknya itu. Ia berharap vlog yang dibuat bisa menjadi edukasi bagi warga.
"Alhamdulillah senang sekali, saya tidak menyangka dengan persiapan yang mepet justru bisa memberikan hasil yang maksimal. Saya sangat terharu dengan perjuangan anak-anak," kata guru yang mengajar mata pelajaran Sejarah di SMAN 7 Kota Kediri ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Karina Putri Wijaya, salah satu anggota PMR SMAN 7 Kota Kediri mengatakan ia dengan rekan-rekannya ingin turut serta memberikan edukasi terkait dengan stunting dan bahayanya. Untuk itu, dengan ikut lomba vlog dari BKKBN, niatan untuk edukasi bisa tersampaikan.
"Disamping untuk mengikuti lomba, kami sebagai generasi muda ingin mengajak teman sebaya kami khususnya, untuk sadar akan bahaya stunting sejak dini dan melakukan pencegahan melalui video vlog yang kami buat," kata Karina Putri Wijaya, di Kediri, Jumat.
Karina mengatakan selama proses pembuatan video ia bersama empat anggota lainnya yakni Riski Narendra Adi Nugroho, Fahrudin A. Surya, Nurin Muhanik, dan Adek Kaifana menyampaikan pesan untuk tidak melakukan pernikahan di usia dini.
"Pernikahan di usia dini memiliki banyak risiko, salah satunya berpotensi terjadinya stunting, apalagi jika pengetahuan mengenai kesehatan ibu dan janin yang kurang, dapat memperbesar risiko tersebut," kata dia.
Ia juga tidak menyangka jika vlog yang dibuat berhasil menyabet juara pertama dalam gelaran yang diselenggarakan oleh BKKBN Provinsi Jawa Timur tersebut.
Elisa Febriana Sari, pembina PMR SMAN 7 Kota Kediri mengaku bangga dengan capaian anak didiknya itu. Ia berharap vlog yang dibuat bisa menjadi edukasi bagi warga.
"Alhamdulillah senang sekali, saya tidak menyangka dengan persiapan yang mepet justru bisa memberikan hasil yang maksimal. Saya sangat terharu dengan perjuangan anak-anak," kata guru yang mengajar mata pelajaran Sejarah di SMAN 7 Kota Kediri ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021