Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak kalangan milenial untuk mengaplikasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Kita perlu untuk membangkitkan dan mengaplikasikan Pancasila. Kami ada gebrakan setiap jam 14.00 WIB mendengarkan lagu Mars Pancasila, nanti lama-lama semangat Pancasila akan kembali terbangun," kata wali kota di Kediri, Selasa.
Ia berharap kegiatan itu bisa menumbuhkembangkan rasa untuk selalu meresepi nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Yang penting kita bisa meresapi dan menghayati Pancasila dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena dalam Pancasila mengandung etika, norma dari sisi agamapun masih relate. Untuk pemuda, pegang teguh Pancasila karena itu suatu hal yang baik, identitas kita sebagai warga negara yang berkebangsaan," kata dia.
Wali Kota dan jajaran forkopimda di Kota Kediri juga ikut serta peringata Hari Lahir Pancasila, yang dipimpin langsung oleh Inspektur Upacara Presiden Joko Widodo.
Upacara Hari Lahir Pancasila diselenggarakan secara virtual dari Istana Kepresidenan, Bogor dan diikuti serentak oleh pimpinan lembaga tinggi negara, lembaga negara, kementerian/lembaga, pemerintahan daerah di provinsi, kabupaten/kota, perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, dan para tokoh lainnya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Presiden Joko Widodo memasuki lapangan upacara tepat pukul 08.00 WIB dengan mengenakan baju adat Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini Mengambil tema 'Pancasila dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh'.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama Forkopimda Kota Kediri mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila secara virtual di Ruang Joyoboyo dengan memakai baju adat kediren.
Seusai acara, Wali Kota Kediri menekankan pentingnya penerapan pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terlebih bagi kaum milenial.
Tanggal 1 Juni resmi ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden Joko Widodo Nomor 24 Tahun 2016.
Presiden Joko Widodo menyampaikan keputusan ini melalui pidatonya pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka, Bandung, pada 1 Juni 2016.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kita perlu untuk membangkitkan dan mengaplikasikan Pancasila. Kami ada gebrakan setiap jam 14.00 WIB mendengarkan lagu Mars Pancasila, nanti lama-lama semangat Pancasila akan kembali terbangun," kata wali kota di Kediri, Selasa.
Ia berharap kegiatan itu bisa menumbuhkembangkan rasa untuk selalu meresepi nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Yang penting kita bisa meresapi dan menghayati Pancasila dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena dalam Pancasila mengandung etika, norma dari sisi agamapun masih relate. Untuk pemuda, pegang teguh Pancasila karena itu suatu hal yang baik, identitas kita sebagai warga negara yang berkebangsaan," kata dia.
Wali Kota dan jajaran forkopimda di Kota Kediri juga ikut serta peringata Hari Lahir Pancasila, yang dipimpin langsung oleh Inspektur Upacara Presiden Joko Widodo.
Upacara Hari Lahir Pancasila diselenggarakan secara virtual dari Istana Kepresidenan, Bogor dan diikuti serentak oleh pimpinan lembaga tinggi negara, lembaga negara, kementerian/lembaga, pemerintahan daerah di provinsi, kabupaten/kota, perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, dan para tokoh lainnya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Presiden Joko Widodo memasuki lapangan upacara tepat pukul 08.00 WIB dengan mengenakan baju adat Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini Mengambil tema 'Pancasila dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh'.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama Forkopimda Kota Kediri mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila secara virtual di Ruang Joyoboyo dengan memakai baju adat kediren.
Seusai acara, Wali Kota Kediri menekankan pentingnya penerapan pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terlebih bagi kaum milenial.
Tanggal 1 Juni resmi ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden Joko Widodo Nomor 24 Tahun 2016.
Presiden Joko Widodo menyampaikan keputusan ini melalui pidatonya pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka, Bandung, pada 1 Juni 2016.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021