Pemerintah Kabupaten Mojokerto Jawa Timur mendorong para petani lebih berdaya dengan memiliki nilai tambah dari aktivitas usaha taninya, baik melalui pengolahan produk pertanian maupun berbagai pengembangan usaha berbasis pertanian.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di Mojokerto, Selasa, mengingatkan agar sektor pertanian di Kabupaten Mojokerto bisa berjalan seimbang dengan memperhatikan sistem on farm maupun off farm.
"Langkah tersebut diharapkan akan membuat petani mampu menjadi pelaku usaha yang lebih kuat ketika berhadapan dengan pasar," katanya saat pemantapan kapasitas stakeholder bidang pertanian di Kabupaten Mojokerto.
Menurutnya, sektor pertanian tidak hanya saat pra dan pascapanen saja, tetapi on farm dan off farm yang sebenarnya harus dipikirkan.
"Saat petani menanam jagung misalnya, yang dijual bukan jagung mentah saja, melainkan produk olahan juga. Sektor pertanian ini penting, salah satunya ikut membantu meningkatkan indeks pembangunan manusia melalui perluasan lapangan kerja," kata Bupati Ikfina.
Upaya off farm khususnya, akan lebih baik bila disertai dengan pendampingan dan pembinaan yang berkelanjutan. Pilihan model usaha yang diberikan juga berhubungan dengan basis komoditas pertanian yang dikelola.
"Faktor yang paling penting, yakni semua usaha itu dilakukan dalam sebuah wadah berbentuk kelompok agar lebih mudah memantau, mendampingi, dan efisien dalam praktik pelaksanaan," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko mengatakan luas lahan sawah sejumlah 36.271 hektare di daerah setempat, ada beberapa catatan menarik terkait capaian pertanian, salah satunya pada tanaman padi.
Teguh menyebut telah terjadi peningkatan sebesar 37 persen atau tepatnya 16.629 hektare, dibandingkan luas tanam tahun 2019 lalu.
Kebutuhan beras pun tercatat mengalami surplus 52.127 ton, dengan produksi sebanyak 179.621 ton, dan kebutuhan konsumsinya sebanyak 127.494 ton. Demikian juga dengan tanaman jagung, yang mengalami kenaikan 20 persen atau seluas 4.512 hektare.
"Kami harap acara pemantapan stakeholder ini, menjadi momen penting dan strategis, untuk mengomunikasikan dan berkoordinasi tentang pembangunan di bidang pertanian," kata Teguh.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di Mojokerto, Selasa, mengingatkan agar sektor pertanian di Kabupaten Mojokerto bisa berjalan seimbang dengan memperhatikan sistem on farm maupun off farm.
"Langkah tersebut diharapkan akan membuat petani mampu menjadi pelaku usaha yang lebih kuat ketika berhadapan dengan pasar," katanya saat pemantapan kapasitas stakeholder bidang pertanian di Kabupaten Mojokerto.
Menurutnya, sektor pertanian tidak hanya saat pra dan pascapanen saja, tetapi on farm dan off farm yang sebenarnya harus dipikirkan.
"Saat petani menanam jagung misalnya, yang dijual bukan jagung mentah saja, melainkan produk olahan juga. Sektor pertanian ini penting, salah satunya ikut membantu meningkatkan indeks pembangunan manusia melalui perluasan lapangan kerja," kata Bupati Ikfina.
Upaya off farm khususnya, akan lebih baik bila disertai dengan pendampingan dan pembinaan yang berkelanjutan. Pilihan model usaha yang diberikan juga berhubungan dengan basis komoditas pertanian yang dikelola.
"Faktor yang paling penting, yakni semua usaha itu dilakukan dalam sebuah wadah berbentuk kelompok agar lebih mudah memantau, mendampingi, dan efisien dalam praktik pelaksanaan," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko mengatakan luas lahan sawah sejumlah 36.271 hektare di daerah setempat, ada beberapa catatan menarik terkait capaian pertanian, salah satunya pada tanaman padi.
Teguh menyebut telah terjadi peningkatan sebesar 37 persen atau tepatnya 16.629 hektare, dibandingkan luas tanam tahun 2019 lalu.
Kebutuhan beras pun tercatat mengalami surplus 52.127 ton, dengan produksi sebanyak 179.621 ton, dan kebutuhan konsumsinya sebanyak 127.494 ton. Demikian juga dengan tanaman jagung, yang mengalami kenaikan 20 persen atau seluas 4.512 hektare.
"Kami harap acara pemantapan stakeholder ini, menjadi momen penting dan strategis, untuk mengomunikasikan dan berkoordinasi tentang pembangunan di bidang pertanian," kata Teguh.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021