Pengurus Masjid Nasional Al Akbar Surabaya memastikan jumlah kuota 6.000 orang yang disediakan untuk Salat Idulfitri 1 Syawal 1442 Hijriah sudah terpenuhi.
"Kuota Salat Id tahun ini memang hanya 6.000 orang atau 15 persen dari jumlah kapasitas jamaah yang jumlahnya 40 ribu orang," ujar Kepala Humas Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) Helmy M. Noor di Surabaya, Kamis malam.
Kuota tersebut diberlakukan untuk pembatasan jumlah orang sebagai upaya menerapkan protokol kesehatan.
Jemaah yang mendapatkan slot kuota, kata Helmy, diminta ke Masjid Nasional Al Akbar untuk mengambil kartu tanda masuk dan wajib dibawa ketika pelaksanaan Salat Id.
"Mohon maaf bagi para jamaah yang tak memiliki kartu tidak diperkenankan mengikuti Salat Idulfitri di Masjid Al Akbar," ucap Helmy.
Sebagai bentuk pengetatan protokol kesehatan, pihaknya juga memberlakukan aturan, seperti wajib bermasker, wajib mencuci tangan, jaga jarak antarsaf, dan tak berkerumun.
"Bahkan, untuk teknisnya, jemaah wanita masuk area masjid melalui pintu utara, sedangkan jemaah pria masuk melalui pintu selatan. Tapi, jemaah wanita dan pria bisa juga lewat pintu timur," kata dia.
Pihaknya mengimbau jemaah yang sedang sakit tidak memaksakan diri datang ke Masjid Al Akbar dan akan dilakukan skrining suhu tubuh sebelum masuk area masjid.
Pada waktu Salat Id, imam memilih serta membacakan surat-surat pendek, durasi khotbah juga dipersingkat, serta dilarang berjabat tangan usai salat.
Salat Id akan dimulai pukul 06.00 WIB dipimpin K.H. Abdul Hamid Abdullah (selaku imam besar Masjid Al Akbar), sedangkan khotbah oleh Prof Dr K.H. Imam Mawardi (Guru Besar UINSA Surabaya).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak beserta Pelaksana Harian Sekda Provinsi Jatim Heru Tjahjono dijadwalkan mengikuti Salat Id di Masjid Al Akbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kuota Salat Id tahun ini memang hanya 6.000 orang atau 15 persen dari jumlah kapasitas jamaah yang jumlahnya 40 ribu orang," ujar Kepala Humas Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) Helmy M. Noor di Surabaya, Kamis malam.
Kuota tersebut diberlakukan untuk pembatasan jumlah orang sebagai upaya menerapkan protokol kesehatan.
Jemaah yang mendapatkan slot kuota, kata Helmy, diminta ke Masjid Nasional Al Akbar untuk mengambil kartu tanda masuk dan wajib dibawa ketika pelaksanaan Salat Id.
"Mohon maaf bagi para jamaah yang tak memiliki kartu tidak diperkenankan mengikuti Salat Idulfitri di Masjid Al Akbar," ucap Helmy.
Sebagai bentuk pengetatan protokol kesehatan, pihaknya juga memberlakukan aturan, seperti wajib bermasker, wajib mencuci tangan, jaga jarak antarsaf, dan tak berkerumun.
"Bahkan, untuk teknisnya, jemaah wanita masuk area masjid melalui pintu utara, sedangkan jemaah pria masuk melalui pintu selatan. Tapi, jemaah wanita dan pria bisa juga lewat pintu timur," kata dia.
Pihaknya mengimbau jemaah yang sedang sakit tidak memaksakan diri datang ke Masjid Al Akbar dan akan dilakukan skrining suhu tubuh sebelum masuk area masjid.
Pada waktu Salat Id, imam memilih serta membacakan surat-surat pendek, durasi khotbah juga dipersingkat, serta dilarang berjabat tangan usai salat.
Salat Id akan dimulai pukul 06.00 WIB dipimpin K.H. Abdul Hamid Abdullah (selaku imam besar Masjid Al Akbar), sedangkan khotbah oleh Prof Dr K.H. Imam Mawardi (Guru Besar UINSA Surabaya).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak beserta Pelaksana Harian Sekda Provinsi Jatim Heru Tjahjono dijadwalkan mengikuti Salat Id di Masjid Al Akbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021