Bank Jatim Cabang Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mulai menyiapkan pendistribusian insentif guru ngaji dan guru minggu yang berjumlah 4.691 orang  tersebar di 17 kecamatan kabupaten setempat.

Pada tahun ini, Pemkab Situbondo mengalokasikan anggaran sekitar Rp8 miliar untuk insentif guru ngaji dan guru minggu, dan  masing-masing memperoleh Rp1.500.000 per tahun, naik dari sebelumnya Rp1.200.000 per tahun.

"Persiapan kami sudah matang. Kami sudah siapkan petugas di setiap kecamatan yang akan melayani pendistribusian yang dimulai pada hari ini," ujar Pimpinan Bank Jatim Cabang Kabupaten Situbondo, Irwan Eka Wijaya di Situbondo, Selasa (4/5) malam.

Ia menjelaskan bahwa pendistribusian guru ngaji dan guru minggu telah dipersiapkan sejak jauh hari sebelumnya, sesuai dengan keinginan pemerintah daerah setempat, untuk dicairkan sebelum Lebaran 2021.

Irwan mengapresiasi Inisiatif pemerintah daerah mendistribusikan insentif guru ngaji maupun guru minggu menggunakan ATM, karena akan menghindari kerumunan yang berpotensi menularkan virus corona (COVID-19).

"Pandemi COVID-19 kan belum berakhir, kita harus mematuhi protokol kesehatan, salah satunya menghindari kerumunan dalam pendistribusian insentif guru ngaji," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi memastikan pendistribusian insentif guru ngaji dan guru minggu akan dilaksanakan mulai hari ini hingga tanggal 9 Mei 2021.

"Kami sudah merencanakan dari awal agar pendistribusian insentif guru ngaji dan guru minggu ini dirampungkan sebelum Lebaran," kata Bung Karna, sapaan akrab bupati.

Besaran insentif yang sebelumnya Rp1.200.00, lanjut dia, tahun ini dinaikkan menjadi Rp1.500.000 per orang per tahun, dan bantuan ini diharapkan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.

"Semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi para guru ngaji dan guru minggu," tutur bupati.

Dengan pola pendistribusian insentif melalui ATM, kata Bung Karna, bisa mengedukasi para guru ngaji dan guru minggu untuk menabung dan mengenal perbankan serta menggunakan insentif itu secara bijak.

"Pendistribusian melalui ATM prosesnya lebih cepat, mereka bisa mengambil kapan saja dan dimana saja. Yang terpenting adalah mencegah kerumunan," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021