PT Siloam International Hospitals Tbk ("Siloam" atau "Perseroan"; kode saham: "SILO") membukukan pencapaian finansial kuat walaupun dengan tantangan pandemik COVID-19 di tahun 2020.

Dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Jumat, manajemen perseroan menanggapi cepat dan menjalankan strategi guna menghadapi penurunan volume akibat COVID-19.

Berfokus pada perluasan margin atas layanan yang sudah ada dan layanan yang baru, dan ditutup dengan peningkatan kembali yang tajam pada triwulan keempat.

Siloam mencatat EBITDA sebesar Rp1,20 triliun di FY2020, meningkat +37,4 persen dibandingkan dengan Rp871 miliar pada FY2019.

Margin EBITDA berkembang menjadi 21,6 persen pada FY2020 dari 16,6 persen di FY2019.

Siloam mencatat Laba Bersih sebesar Rp125 miliar di FY2020, meningkat signifikan dari negatif sebesar -Rp333 miliar di FY2019. Siloam mencatat Pendapatan Operasional Bersih sebesar Rp5,54 triliun di FY2020, meningkat 5,3 persen dibandingkan dengan Rp5,26 triliun pada FY2019.

Baca juga: Ini delapan langkah yang wajib diterapkan penderita penyakit ginjal

Baca juga: Spesialis THT: Gangguan pendengaran disebabkan infeksi telinga

Laba Per Saham (LPS) pada FY2020 adalah Rp71,52, peningkatan sebesar 391 persen dibandingkan dengan negatif -Rp208,38 pada FY2019.

Pertumbuhan EBITDA yang kuat dan Laba Bersih Perseroan menghasilkan pertumbuhan arus kas yang fenomenal.

Arus Kas Operasional meningkat sebesar Rp1.34 triliun di FY2020, peningkatan sebesar 105 persen dari Rp652 miliar pada FY2019.

Arus Kas Bebas bertumbuh sebesar Rp1,1 triliun pada FY2020, meningkat 762 persen dibandingkan dengan Rp122 miliar pada FY2019.

Pada Desember 2020, saldo kas Perseroan berada pada Rp907 miliar, meningkat 189 persen dibandingkan dengan Rp314 miliar pada FY2019.

Hingga FY2020, Gearing Ratio Siloam berada pada 2,55 persen, memberikan potensi yang besar untuk pertumbuhan di masa depan.

Selanjutnya, untuk memenuhi perubahan peraturan akuntansi (PSAK) Indonesia, Siloam telah menerapkan PSAK 73 / IFRS 16 pada FY2020 yang mengubah cara pencatatan pengakuan sewa tertentu.

Penerapan kebijakan akuntansi ini mengurangi laba bersih di FY2020 sebesar Rp22,8 miliar, yang mana apabila tanpa penerapan kebijakan ini, Laba Bersih akan tercatat lebih tinggi sebesar Rp148,1 miliar.

Selain menerapkan kebijakan dan menjaga pertumbuhan, prioritas Perseroan adalah keamanan staf dan pasien.

Baca juga: Pemkot Surabaya beri syarat wajib agar RS Darurat Siloam Cito beroperasi

"Kami tidak berkompromi atas biaya keamanan. Di tahun 2020, kami mengeluarkan tambahan biaya sebesar Rp196 miliar untuk tunjangan dalam masa sulit, alat perlindungan diri tambahan dan tes COVID untuk karyawan," ujar Presiden Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk, John Riady.

Sementara itu, pada sesi RUPS PT Siloam International Hospitals Tbk John Riady memperkenalkan Darjoto Setywan selaku Presiden Direktur PT Siloam International Hospitals Tbk periode 2021 - 2022 menggantikan Ketut Budi Wijaya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021