Jajaran Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur, melakukan sterilisasi gereja menjelang perayaan Paskah, demi memastikan kegiatan ibadah umat Kristiani bisa berlangsung dengan tertib dan aman.
Kapolres Kediri Kota AKBP Eko Prasetyo mengungkapkan kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi tindak kriminal, khususnya menjelang perayaan Paskah. Polisi ingin memastikan kegiatan tersebut berlangsung dengan baik.
"Sterilisasi ini kami lakukan untuk mengantisipasi tindak kriminalitas. Kami memastikan warga yang menjalankan ibadah berjalan aman," kata Kapolres Kediri Kota di Kediri, Kamis.
Kegiatan strerililsasi tersebut dilakukan di sejumlah gereja utama wilayah hukum Polres Kediri Kota, antara lain Gereja Vincensius, Gereja Getsmani, Gereja Setia Bakti Burengan, Gereja Santo Yosef, Gereja Merah, GKI Yos Sudarso, dan Wisma Betelhem Puhsarang.
Dalam kegiatan ini, juga melibatkan tim penjinak bom dari Brimob. Anggota melakukan pengecekan di setiap sudut gereja. Pengecekan juga dilakukan dengan menggunakan alat pendeteksi bom hingga petugas memastikan tidak ada benda berbahaya di sekitar gereja.
Sementara itu, untuk menjaga keamanan gereja, Polres Kediri Kota juga menyiagakan minimal dua personel di setiap gereja. Jumlah itu bisa ditambah, jika pengunjung di gereja juga banyak. Anggota akan siaga mulai dari persiapan hingga pelaksanaan ibadah selesai dilaksanakan.
Selain melakukan pemeriksaan di lokasi gereja, petugas juga melakukan pengecekan penerapan protokol kesehatan mulai dari tempat cuci tangan, penyediaan cairan pembersih tangan, hingga sterilisasi ruangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Kapolres meminta agar jemaat juga mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, dengan harapan perayaan ibadat juga bisa berjalan dengan tertib, aman serta sehat.
"Kami juga mengimbau agar jemaat mematuhi protokol kesehatan dalam menjalankan ibadah di gereja," tutur Kapolres.
Sementara itu, Pendeta Timotius Kabul dari Gereja Baptis Indonesia Getsemani Kediri mengatakan dari pihak gereja selalu menerapkan protokol kesehatan. Bukan hanya menjelang Paskah, saat Natal pun juga demikian. Hal ini demi mendukung pemerintah untuk menekan penyebaran COVID-19.
Saat Natal 2020, kegiatan lebih banyak digelar dengan daring. Hanya ada beberapa jemaat yang di gereja. Begitu juga saat perayaan Paskah.
Untuk menjaga protokol kesehatan, di gereja telah disediakan sekitar 20 titik tempat cuci tangan. Setiap jemaat yang ingin masuk diukur suhu tubuhnya dengan thermogun. Jika suhu tubuhnya tinggi di atas 37 derajat celcius yang bersangkutan tidak diizinkan masuk. Selain itu, jemaat juga harus mengenakan cairan pembersih tangan.
"Kami juga rutin menyemprot seluruh bagian di gereja dengan cairan disinfektan. Sebelum Natal di gereja memang masih ada aktivitas tapi penuh keterbatasan. Untuk ibadah Natal ini dilakukan di rumah masing-masing," kata Pendeta Timotius Kabul.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kapolres Kediri Kota AKBP Eko Prasetyo mengungkapkan kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi tindak kriminal, khususnya menjelang perayaan Paskah. Polisi ingin memastikan kegiatan tersebut berlangsung dengan baik.
"Sterilisasi ini kami lakukan untuk mengantisipasi tindak kriminalitas. Kami memastikan warga yang menjalankan ibadah berjalan aman," kata Kapolres Kediri Kota di Kediri, Kamis.
Kegiatan strerililsasi tersebut dilakukan di sejumlah gereja utama wilayah hukum Polres Kediri Kota, antara lain Gereja Vincensius, Gereja Getsmani, Gereja Setia Bakti Burengan, Gereja Santo Yosef, Gereja Merah, GKI Yos Sudarso, dan Wisma Betelhem Puhsarang.
Dalam kegiatan ini, juga melibatkan tim penjinak bom dari Brimob. Anggota melakukan pengecekan di setiap sudut gereja. Pengecekan juga dilakukan dengan menggunakan alat pendeteksi bom hingga petugas memastikan tidak ada benda berbahaya di sekitar gereja.
Sementara itu, untuk menjaga keamanan gereja, Polres Kediri Kota juga menyiagakan minimal dua personel di setiap gereja. Jumlah itu bisa ditambah, jika pengunjung di gereja juga banyak. Anggota akan siaga mulai dari persiapan hingga pelaksanaan ibadah selesai dilaksanakan.
Selain melakukan pemeriksaan di lokasi gereja, petugas juga melakukan pengecekan penerapan protokol kesehatan mulai dari tempat cuci tangan, penyediaan cairan pembersih tangan, hingga sterilisasi ruangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Kapolres meminta agar jemaat juga mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, dengan harapan perayaan ibadat juga bisa berjalan dengan tertib, aman serta sehat.
"Kami juga mengimbau agar jemaat mematuhi protokol kesehatan dalam menjalankan ibadah di gereja," tutur Kapolres.
Sementara itu, Pendeta Timotius Kabul dari Gereja Baptis Indonesia Getsemani Kediri mengatakan dari pihak gereja selalu menerapkan protokol kesehatan. Bukan hanya menjelang Paskah, saat Natal pun juga demikian. Hal ini demi mendukung pemerintah untuk menekan penyebaran COVID-19.
Saat Natal 2020, kegiatan lebih banyak digelar dengan daring. Hanya ada beberapa jemaat yang di gereja. Begitu juga saat perayaan Paskah.
Untuk menjaga protokol kesehatan, di gereja telah disediakan sekitar 20 titik tempat cuci tangan. Setiap jemaat yang ingin masuk diukur suhu tubuhnya dengan thermogun. Jika suhu tubuhnya tinggi di atas 37 derajat celcius yang bersangkutan tidak diizinkan masuk. Selain itu, jemaat juga harus mengenakan cairan pembersih tangan.
"Kami juga rutin menyemprot seluruh bagian di gereja dengan cairan disinfektan. Sebelum Natal di gereja memang masih ada aktivitas tapi penuh keterbatasan. Untuk ibadah Natal ini dilakukan di rumah masing-masing," kata Pendeta Timotius Kabul.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021