Bupati Situbondo Karna Suswandi menginstruksikan kepada seluruh camat yang tersebar di 17 kecamatan untuk menempati rumah dinas agar bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
"Kalau camat tidak menempati rumah dinas, berarti mereka sudah bosan menjadi camat," kata Bung Karna, sapaan akrab bupati Situbondo, saat menghadiri HUT Ke-38 Kecamatan Sumbermalang, Selasa.
Menurut ia, sudah selayaknya camat menempati rumah dinas yang disediakan oleh pemerintah, karena camat mempunyai tugas melayani masyarakat selama 24 jam. Namun, kenyataannya banyak ditemukan rumah dinas camat justru tidak ditempati.
"Saya juga pernah singgah ke Kecamatan Suboh sekitar pukul 23.00 WIB, ternyata di sana hanya tinggal penjaga. Katanya, pak camat tidak tinggal di rumah dinas," tuturnya.
Bupati Situbondo yang baru dilantik sebulan lalu itu juga menyinggung Camat Kendit Sigit Raharjo, yang tidak hadir saat ada bencana jembatan ambruk di Desa Kukusan yang menjadi wilayah kerjanya pada 28 Februari 2021.
"Seorang camat itu harusnya sigap dan siap untuk melayani warganya. Apalagi berkenaan dengan bencana, semestinya turun ke lokasi," katanya.
Dalam acara HUT Ke-38 Kecamatan Sumbermalang, yang juga dihadiri seluruh kepala desa setempat, Bupati Karna Suswandi juga mengingatkan para kepala desa untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. "Pak kepala desa juga, berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," katanya.
Pada hari yang sama, kunjungan kerja Bupati Karna Suswandi yang didampingi Wakil Bupati Khoirani juga memberikan santunan dan bantuan sembako serta kebutuhan lainnya kepada keluarga almarhum Jenjen, warga Dusun Curahguno, Desa Lubawang, Kecamatan Banyuglugur, yang tewas akibat disambar petir beberapa hari lalu saat korban mencari ikan.
"Semoga ini bisa membantu Ibu, sabar ya Bu," kata Wakil Bupati Khoirani sembari menyerahkan santunan dan sembako kepada istri dan dua putra mendiang Jenjen di rumahnya.
Saat kejadian, almarhum Jenjen bersama istri dan anaknya sedang menjaring ikan di pantai taman, Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur. Korban sempat menunggu di darat setelah memasang jaringnya di tengah laut.
Petaka terjadi saat korban hendak mengecek ikan di dalam jaring, korban mendadak terpental tersambar petir. Misti, istri korban yang sedang berada di darat berteriak meminta tolong melihat suaminya terpental.
Akibat tersambar petir, tubuh korban mengalami luka bakar dari bagian leher hingga di bagian bawah perut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kalau camat tidak menempati rumah dinas, berarti mereka sudah bosan menjadi camat," kata Bung Karna, sapaan akrab bupati Situbondo, saat menghadiri HUT Ke-38 Kecamatan Sumbermalang, Selasa.
Menurut ia, sudah selayaknya camat menempati rumah dinas yang disediakan oleh pemerintah, karena camat mempunyai tugas melayani masyarakat selama 24 jam. Namun, kenyataannya banyak ditemukan rumah dinas camat justru tidak ditempati.
"Saya juga pernah singgah ke Kecamatan Suboh sekitar pukul 23.00 WIB, ternyata di sana hanya tinggal penjaga. Katanya, pak camat tidak tinggal di rumah dinas," tuturnya.
Bupati Situbondo yang baru dilantik sebulan lalu itu juga menyinggung Camat Kendit Sigit Raharjo, yang tidak hadir saat ada bencana jembatan ambruk di Desa Kukusan yang menjadi wilayah kerjanya pada 28 Februari 2021.
"Seorang camat itu harusnya sigap dan siap untuk melayani warganya. Apalagi berkenaan dengan bencana, semestinya turun ke lokasi," katanya.
Dalam acara HUT Ke-38 Kecamatan Sumbermalang, yang juga dihadiri seluruh kepala desa setempat, Bupati Karna Suswandi juga mengingatkan para kepala desa untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. "Pak kepala desa juga, berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," katanya.
Pada hari yang sama, kunjungan kerja Bupati Karna Suswandi yang didampingi Wakil Bupati Khoirani juga memberikan santunan dan bantuan sembako serta kebutuhan lainnya kepada keluarga almarhum Jenjen, warga Dusun Curahguno, Desa Lubawang, Kecamatan Banyuglugur, yang tewas akibat disambar petir beberapa hari lalu saat korban mencari ikan.
"Semoga ini bisa membantu Ibu, sabar ya Bu," kata Wakil Bupati Khoirani sembari menyerahkan santunan dan sembako kepada istri dan dua putra mendiang Jenjen di rumahnya.
Saat kejadian, almarhum Jenjen bersama istri dan anaknya sedang menjaring ikan di pantai taman, Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur. Korban sempat menunggu di darat setelah memasang jaringnya di tengah laut.
Petaka terjadi saat korban hendak mengecek ikan di dalam jaring, korban mendadak terpental tersambar petir. Misti, istri korban yang sedang berada di darat berteriak meminta tolong melihat suaminya terpental.
Akibat tersambar petir, tubuh korban mengalami luka bakar dari bagian leher hingga di bagian bawah perut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021