Wali Kota Madiun Maidi menyerap aspirasi dari perwakilan paguyuban pedagang  sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pembangunan sektor ekonomi dan penataan pasar di wilayah setempat yang lebih baik ke depannya.

"Dalam menyusun kebijakan pembangunan, Pemkot Madiun tidak asal-asalan. Tapi, didengarkan juga masukan dari pedagang. Karena mereka yang berjualan siang dan malam. Jadi, lebih tahu kondisi di lapangan apa saja yang perlu dibenahi," ujar Wali Kota Maidi saat membuka kegiatan sarasehan forum komunikasi perencanaan pembangunan perubahan anggaran 2021 dan anggaran 2022 di Ballroom Sun Hotel Madiun, Selasa (16/3/2021).

Menurut dia, Pemkot Madiun terus melakukan evaluasi dan kemudian membenahi kebijakan agar lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Termasuk, bagi para pedagang. 

Usulan atau masukan dari para pedagang tersebut ditampung untuk pembangunan tahun selanjutnya. Tentunya, Pemkot akan melakukan skala prioritas program apa saja yang penting serta membantu memercepat pemulihan perekonomian secara umum.

"Jadi, kami dalam merencanakan program itu tidak langsung sepihak. Tapi, kami juga mengajak bicara stakeholder. Sehingga nanti apa yang kita bangun itu sesuai dengan kebutuhan," kata Maidi.

Misalnya, apakah kebutuhan di bidang permodalan, kondisi tempat berjualan, hingga sarana dan prasarana untuk menunjang usaha dagang.
Wali Kota Madiun Maidi membuka kegiatan Sarasehan Forum Komunikasi Perencanaan Perubahan Anggaran Tahun 2022 dan Rencana Anggaran Tahun 2022 Dinas Perdagangan Kota Madiun di Sun Hotel, Selasa (16/3/2021). (Antara/Diskominfo Kota Madiun/ Lr)

Ia menjelaskan, fokus pembangunan Dinas Perdagangan pada 2021 adalah memperbaiki pasar tradisional. Serta, menambah faslitas yang kurang memadai. Selain itu, juga menyusun kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang dan pengunjung pasar.

Pemkot juga akan fokus memperbaiki fisik pasar. Hal itu untuk mewujudkan pasar impian masyarakat, yakni bersih, tertib, dan rapi.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun, Ansar Rasidi menambahkan, selain perbaikan fisik, saran, dan prasarana, Dinas Perdagangan juga fokus pada digitalisasi sistem perdagangan. 

"Program ini meliputi sistem distribusi perdagangan. Ini menjadi salah satu upaya pemkot untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok yang dipengaruhi oleh pasokan barang," kata Ansar.

Pihaknya berharap dengan upaya-upaya perbaikan yang bersumber dari pedagang tersebut, kondisi pasar tradisional di Kota Madiun semakin menarik.

Sehingga ke depannya keberadaan pasar tradisional di Kota Madiun dapat lebih teratur, bersih, aman, serta nyaman. Muaranya adalah tercipta kondisi perekonomian yang lebih baik. (*)
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021