Sebanyak 2.982 guru dan tenaga kependidikan (GTK) di lingkup Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, belum masuk kuota program vaksinasi tahap kedua karena terbatasnya jumlah vaksin yang diterima dinas kesehatan setempat.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek Totok Rudijanto di Trenggalek, Ahad, mengonfirmasi pelaksanaan vaksinasi terhadap tenaga pendidik selama dua pekan terakhir.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) untuk memastikan jadwal vaksinasi bagi sisa GTK dan pegawai lainnya yang saat ini belum terakomodasi," kata Totok kepada awak media.

Jumlah guru dan tenaga kependidikan di lingkup Disdikpora Trenggalek yang sudah masuk kuota dan tervaksinasi tercatat sebanyak 4.518 orang. Mereka tersebar mulai jenjang SD, SMP serta SMA. Ada juga yang dari kelompok pendidik TK dan PAUD.

"Oleh karena itu, kami akan berusaha secepatnya agar mereka (yang belum) bisa lekas divaksin," katanya.

Masalahnya, hingga saat ini belum ada kepastian jadwal vaksinasi bagi 2.982 GTK tersebut. Keterbatasan vaksin menjadi penyebab imunisasi bagi tenaga pendidik di Trenggalek belum merata.

"Jika memang vaksin telah tersedia, kami akan langsung meminta ke Dinkesdalduk KB untuk diberikan ke sisa GTK dan pegawai yang lain itu," katanya.

Pemberian vaksin, selain di Kantor Disdikpora Trenggalek, para GTK dan pegawai lainnya bisa datang ke puskesmas terdekat.

Sebab dalam pemberian vaksin ini telah dilakukan kerja sama dengan 22 puskesmas di Trenggalek, sehingga mereka bisa datang ke puskesmas yang sesuai dengan domisili kerja sesuai jadwal.

Sedangkan untuk pelaksanaan vaksin dosis pertama, hanya GTK di lingkup SMP yang telah selesai 100 persen, sementara untuk dosis kedua saat ini bertahap sedang dilakukan dengan target pekan depan terselesaikan. 
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021