Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau proses vaksinasi dosis kedua bagi ratusan jurnalis dari berbagai media yang dilaksanakan di ruang Binaloka kompleks kantor gubernur di Jalan Pahlawan Surabaya, Sabtu.
"Teman-teman jurnalis sangat rentan tertular COVID-19. Jadi vaksinasi menjadi prioritas," ucap Gubernur Khofifah didampingi Plh. Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim Ainur Rohim di sela meninjau kegiatan vaksinasi.
Dijelaskan, Pemprov Jatim mendapatkan alokasi vaksin tersendiri dari Kementerian Kesehatan atau di luar yang didistribusikan ke daerah.
"Kalau vaksinasi tahap pertama, dari Kemenkes semuanya langsung didistribusikan ke kabupaten/kota. Sekarang Pemprov Jatim dapat sendiri sehingga bisa memfasilitasi masyarakat dari berbagai profesi yang pekerjaannya berada di garda terdepan, atau paling berisiko terinfeksi COVID-19," ucapnya.
Kendati sudah mendapat vaksin, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut mengimbau jurnalis dan pekerja media untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, jaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir.
Sementara itu, proses vaksinasi jurnalis dosis kedua yang bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim diikuti ratusan pekerja media.
Pada vaksis dosis pertama dua pekan lalu, sebanyak 442 jurnalis mengikutinya, namun pada dosis kedua kali ini ada beberapa jurnalis yang tidak mengikuti lantaran menunggu 28 hari dengan alasan lanjut usia (umur di atas 60 tahu).
"Terima kasih kepada Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang melalui Dinas Kesehatan Pemprov Jatim telah memfasilitasi kami untuk divaksinasi COVID-19," kata Ketua PWI Jatim Ainur Rohim.
Ia berharap pekerja pers yang tidak mendapatkan vaksinasi COVID-19 pada hari ini bisa diagendakan menyusul di gelombang pelaksanaan berikutnya.
"Sebab vaksinasi untuk wartawan sangat penting. Bukan hanya untuk meningkatkan imunitas bagi wartawannya sendiri, melainkan juga untuk menjaga keselamatan narasumbernya di tengah pandemi COVID-19," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Teman-teman jurnalis sangat rentan tertular COVID-19. Jadi vaksinasi menjadi prioritas," ucap Gubernur Khofifah didampingi Plh. Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim Ainur Rohim di sela meninjau kegiatan vaksinasi.
Dijelaskan, Pemprov Jatim mendapatkan alokasi vaksin tersendiri dari Kementerian Kesehatan atau di luar yang didistribusikan ke daerah.
"Kalau vaksinasi tahap pertama, dari Kemenkes semuanya langsung didistribusikan ke kabupaten/kota. Sekarang Pemprov Jatim dapat sendiri sehingga bisa memfasilitasi masyarakat dari berbagai profesi yang pekerjaannya berada di garda terdepan, atau paling berisiko terinfeksi COVID-19," ucapnya.
Kendati sudah mendapat vaksin, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut mengimbau jurnalis dan pekerja media untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, jaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir.
Sementara itu, proses vaksinasi jurnalis dosis kedua yang bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim diikuti ratusan pekerja media.
Pada vaksis dosis pertama dua pekan lalu, sebanyak 442 jurnalis mengikutinya, namun pada dosis kedua kali ini ada beberapa jurnalis yang tidak mengikuti lantaran menunggu 28 hari dengan alasan lanjut usia (umur di atas 60 tahu).
"Terima kasih kepada Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang melalui Dinas Kesehatan Pemprov Jatim telah memfasilitasi kami untuk divaksinasi COVID-19," kata Ketua PWI Jatim Ainur Rohim.
Ia berharap pekerja pers yang tidak mendapatkan vaksinasi COVID-19 pada hari ini bisa diagendakan menyusul di gelombang pelaksanaan berikutnya.
"Sebab vaksinasi untuk wartawan sangat penting. Bukan hanya untuk meningkatkan imunitas bagi wartawannya sendiri, melainkan juga untuk menjaga keselamatan narasumbernya di tengah pandemi COVID-19," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021