Pasar Pon Trenggalek yang telah dibangun ulang dengan konsep klasik modern berlantai dua, ditargetkan mulai beroperasi sebelum Ramadan yang jatuh pada awal pertengahan April 2021.
"Saat ini masih menyelesaikan tahapan pembagian kios kepada pedagang," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Trenggalek Misran kepada awak media di Trenggalek, Sabtu.
Baca juga: Pasar Trenggalek diresmikan secara virtual demi mencegah kerumunan massa
Menurut ia, masih ada beberapa pedagang yang belum datang saat tahapan pengambilan undian. Akhir pekan ini seluruh pedagang diharapkan sudah mendapat jatah pasti kios yang akan ditempati berdasar hasil undian.
"Kamis (11/3) kemarin pembagian undian sudah 95 persen. Sisanya kami harapkan rampung akhir pekan ini," ujar Misran.
Baca juga: Pasar Pon Terbakar, Pemkab Trenggalek Siapkan Relokasi
Baca juga: Pembangunan kembali Pasar Pon Trenggalek dibiayai APBN
Pihaknya akan segera menyiapkan keperluan dan tahapan lanjutan menuju pembukaan pasar tradisional terbesar di Kabupaten Trenggalek tersebut.
Diskoperindag Trenggalek juga telah menyodorkan lembaran berisi pakta integritas kepada pedagang yang akan menempati kios di dalam pasar, terkait kesanggupan menjaga kebersihan, kerapian, kenyamanan, serta keamanan pasar.
"Kami tidak ingin kebagusan dan keindahan pasar yang dibangun dengan anggaran besar ini rusak gara-gara penggunanya abai terhadap kebersihan, kerapian serta abai dalam hal tata kelola dagangan di dalam pasar," katanya.
Baca juga: Dukung pemulihan ekonomi, PUPR siap serahterimakan dua pasar di Jatim
Pihaknya telah menargetkan operasional Pasar Pon dibuka penuh pada awal April. Selama hampir dua tahun lebih para pedagang di pasar itu direlokasi ke kompleks pasar basah dengan lapak-lapak darurat, akibat Pasar Pon sebelumnya hangus terbakar.
Ia menyebut kepastian tanggal pembukaan masih menunggu arahan lebih lanjut dari Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.
“Kami mengusulkan supaya sebelum puasa sudah buka. Karena untuk menghidupkan ekonomi masyarakat Trenggalek juga. Biasanya saat puasa, ekonomi lebih bergeliat,” sambung Misran.
Untuk mendukung aktivitas di pasar, pihaknya bekerjasama dengan Satgas Penanganan COVId-19 tengah menyiapkan data pedagang untuk menjalani vaksinasi COVID-19.
Pedagang pasar sendiri memang masuk kelompok sasaran prioritas dalam vaksinasi tahap 2 ini. Jumlah pedagang pasar-pasar tradisional ditambah pedagang warung, totalnya ada sekitar 8 ribu orang.
"Itu untuk seluruh pedagang pasar tradisional di Kabupaten Trenggalek,” ucap Misran.
Mengacu data pedagang Pasar Pon sebelum terbakar pada 2018, jumlah pedagang pasar tradisional di Kota Trenggalek ini tercatat sebanyak 475 orang. Sementara jumlah kios dan los ada sebanyak 700 unit.
Pasar tradisional terbesar di Kota Trenggalek ini dibangun dengan standar bangunan ramah lingkungan berkonsep klasik modern.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Saat ini masih menyelesaikan tahapan pembagian kios kepada pedagang," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Trenggalek Misran kepada awak media di Trenggalek, Sabtu.
Baca juga: Pasar Trenggalek diresmikan secara virtual demi mencegah kerumunan massa
Menurut ia, masih ada beberapa pedagang yang belum datang saat tahapan pengambilan undian. Akhir pekan ini seluruh pedagang diharapkan sudah mendapat jatah pasti kios yang akan ditempati berdasar hasil undian.
"Kamis (11/3) kemarin pembagian undian sudah 95 persen. Sisanya kami harapkan rampung akhir pekan ini," ujar Misran.
Baca juga: Pasar Pon Terbakar, Pemkab Trenggalek Siapkan Relokasi
Baca juga: Pembangunan kembali Pasar Pon Trenggalek dibiayai APBN
Pihaknya akan segera menyiapkan keperluan dan tahapan lanjutan menuju pembukaan pasar tradisional terbesar di Kabupaten Trenggalek tersebut.
Diskoperindag Trenggalek juga telah menyodorkan lembaran berisi pakta integritas kepada pedagang yang akan menempati kios di dalam pasar, terkait kesanggupan menjaga kebersihan, kerapian, kenyamanan, serta keamanan pasar.
"Kami tidak ingin kebagusan dan keindahan pasar yang dibangun dengan anggaran besar ini rusak gara-gara penggunanya abai terhadap kebersihan, kerapian serta abai dalam hal tata kelola dagangan di dalam pasar," katanya.
Baca juga: Dukung pemulihan ekonomi, PUPR siap serahterimakan dua pasar di Jatim
Pihaknya telah menargetkan operasional Pasar Pon dibuka penuh pada awal April. Selama hampir dua tahun lebih para pedagang di pasar itu direlokasi ke kompleks pasar basah dengan lapak-lapak darurat, akibat Pasar Pon sebelumnya hangus terbakar.
Ia menyebut kepastian tanggal pembukaan masih menunggu arahan lebih lanjut dari Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.
“Kami mengusulkan supaya sebelum puasa sudah buka. Karena untuk menghidupkan ekonomi masyarakat Trenggalek juga. Biasanya saat puasa, ekonomi lebih bergeliat,” sambung Misran.
Untuk mendukung aktivitas di pasar, pihaknya bekerjasama dengan Satgas Penanganan COVId-19 tengah menyiapkan data pedagang untuk menjalani vaksinasi COVID-19.
Pedagang pasar sendiri memang masuk kelompok sasaran prioritas dalam vaksinasi tahap 2 ini. Jumlah pedagang pasar-pasar tradisional ditambah pedagang warung, totalnya ada sekitar 8 ribu orang.
"Itu untuk seluruh pedagang pasar tradisional di Kabupaten Trenggalek,” ucap Misran.
Mengacu data pedagang Pasar Pon sebelum terbakar pada 2018, jumlah pedagang pasar tradisional di Kota Trenggalek ini tercatat sebanyak 475 orang. Sementara jumlah kios dan los ada sebanyak 700 unit.
Pasar tradisional terbesar di Kota Trenggalek ini dibangun dengan standar bangunan ramah lingkungan berkonsep klasik modern.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021