Pemerintah Kota Mojokerto bersama dengan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) akan bersinergi dalam program pemulihan ekonomi melalui penguatan peran koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
 
"Kedatangan kami di Kota Mojokerto, ingin berkoordinasi sekaligus mengajak untuk memulihkan ekonomi melalui program penguatan peran koperasi," kata Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sri Untari Bisowarno melalui keterangan tertulis yang diterima Antara, Sabtu.
 
Untuk pedagang tradisional, pihaknya meminta pemerintah daerah (pemda) untuk membuat koperasi pedagang pasar (Kopas).
 
Pemerintah pusat, lanjut dia, telah menyediakan anggaran melalui Lembaga Penyaluran Dana Bergulir senilai Rp2 triliun yang dapat dimanfaatkan koperasi untuk menghidupkan UMKM dan pedagang pasar tradisional.
 
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyambut baik arahan Dekopin dan menjelaskan pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam membangkitkan ekonomi yang terdampak COVID-19 antara lain melalui inkubasi wirausaha.

Ia mengatakan pada 2021 ada 35 jenis wirausaha yang digeluti oleh 8.303 Kepala Keluarga (KK) dan mengikuti inkubasi selama enam bulan.
 
"Para wirausaha baru ini akan disinergikan dalam koperasi untuk usaha sejenis. Untuk itu telah disiapkan 18 koperasi yang mewadahi 18 jenis kelompok wirausaha," katanya.
 
Para wirausaha ini, kata dia, akan tumbuh menjadi UMKM baru dan untuk kebutuhan modal, bahan baku dan pemasaran akan difasilitasi oleh koperasi wirausaha masing-masing.
 
Saat ini, lanjut dia, terdapat 35 koperasi yang tidak aktif, 60 koperasi dalam pengawasan khusus, dan 42 koperasi yang sedang dalam pengawasan. Adapun koperasi yang sehat sebanyak 3 koperasi dan cukup sehat 67 koperasi.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021