Sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Surabaya dan anggota DPRD setempat mengikuti vaksinasi COVID-19 tahap kedua yang digelar dinas kesehatan di Balai Kota Surabaya, Selasa.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Selasa, mengatakan sasaran vaksinasi di Balai Kota kali ini adalah Kepala OPD dan anggota DPRD Surabaya yang belum divaksin.  

"Totalnya sekitar 72 orang yang akan mengikuti vaksin di Balai Kota kali ini," kata Feny sapaan Febria Rachmanita disela-sela memantau vaksinasi.

Feny mengatakan memastikan untuk Kepala OPD, penyuntikan kali ini merupakan penyuntikan yang kedua, sedangkan bagi anggota DPRD, penyuntikan kali ini rata-rata penyuntikan vaksin yang pertama.

Ia memastikan vaksinasi di seluruh puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya juga terus dilakukan vaksinasi. Sasarannya tentu Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK), lansia dan pelayan publik.
 
Menurut dia, sampai saat ini, sudah ada sebanyak 133.273 orang yang disuntik vaksin pada tahap kedua ini. Jika ditambahkan dengan vaksinasi tahap 1, totalnya sudah mencapai 172 ribu orang.

"Alhamdulillah sampai sejauh ini lancar dan aman," katanya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Kebakaran Surabaya Dedik Irianto mengaku penyuntikan kali ini merupakan penyuntikan vaksin kedua yang dilakukannya. Ia mengaku antara penyuntikan pertama dan kedua sama-sama tidak terasa apa-apa dan ternyata sudah selesai disuntik.
 
"Alhamdulillah setelah disuntik, saya tidak ada keluhan apa-apa, sehingga ini menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan halal," katanya.
 
Anggota Komisi C DPRD Surabaya Sukadar yang ikut vaksin mengatakan penyuntikan vaksin kali ini merupakan yang pertama, karena di DPRD hanya ada beberapa orang yang sudah ikut vaksin di tahap 1 atau gelombang 1.
 
"Jadi, ini vaksin yang pertama. Alhamdulillah saya lolos cek kesehatan dan langsung disuntik vaksin," kata Sukadar seusai divaksin.
 
Sukadar juga berharap warga Surabaya tidak perlu takut untuk divaksin. Bahkan, ia juga meminta warga tidak termakan isu hoaks yang menyebutkan bahwa vaksin ini dapat menyebabkan pusing dan sebagainya. 
 
"Vaksin ini aman dan halal. Jangan takut divaksin," katanya. (*)

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021