Vaksinasi COVID-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, tahap dua yang dimulai pada Selasa, menyasar petugas pelayan publik dan warga lanjut usia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan pelaksanaan vaksinasi tahap dua digelar di beberapa tempat seperti di Balai Kota Surabaya dikhususkan bagi kepala organisasi perangkat daerah (OPD), Mapolrestabes Surabaya khusus bagi personel Polrestabes dan jajarannya, serta di seluruh puskesmas se-Surabaya khusus bagi warga yang lanjut usia (lansia).
"Untuk vaksinasi tahap dua ini, Pemkot Surabaya mendapatkan 12.840 vial vaksin COVID-19. Satu vial vaksin dosisnya bisa digunakan untuk 10 orang, sehingga 12.840 vial itu bisa digunakan untuk 124.800 sasaran," katanya.
Ia menjelaskan vaksin kali ini ukuran vialnya berbeda dengan yang sebelumnya, yang sekarang lebih besar. Vaksin yang tahap satu, 1 vial dosisnya untuk 1 orang saja, tapi yang ini 1 vial dosisnya bisa digunakan untuk 10 orang.
"Insya Allah aman dan steril karena nanti jarum suntiknya ganti yang baru setiap orang," ujarnya.
Menurut Feny, karena kiriman vaksin yang diterima pemkot sebanyak 12.840 vial untuk 124.800 sasaran, maka tidak semua lansia dan pelayanan publik akan langsung mendapatkan vaksinasi ini, sehingga ia memastikan akan bertahap.
Apalagi berdasarkan data yang dimilikinya, kata dia, di Surabaya itu ada sebanyak 253.751 lansia, sehingga tidak bisa langsung semua mendapatkannya.
"Warga lansia bertahap, begitu juga yang pelayan publik. Yang penting masyarakat harus tenang dan yakinlah bahwa semuanya akan mendapatkan vaksin," katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya akan sesegera mungkin menghabiskan 12.840 vial vaksin yang sudah ada ini. Dengan cara itu maka pemkot bisa mengajukan kembali untuk mendapatkan vaksin tambahan.
"Apalagi kan ini untuk penyuntikan kedua atau dosis dua, akan dilakukan 2 minggu lagi khusus pelayan publik yang bukan lansia, sedangkan pelayan publik yang lansia dan warga yang lansia akan dilakukan penyuntikan kedua setelah 28 hari," ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Surabaya Hendro Gunawan yang juga mendapatkan vaksin di Balai Kota Surabaya, mengaku tidak merasakan apa-apa setelah divaksin. Bahkan, ia juga memastikan aman karena sebelum divaksin sudah dilakukan screening kesehatan.
"Aman Insya Allah. Tadi kan sudah dilakukan screening kesehatan dulu dan tidak ada apa-apa, sehingga Insya Allah semuanya lancar, sampai sekarang saya juga tidak merasakan apa-apa, mudah-mudahan tidak ada apa-apalah," kata Hendro.
Ia memastikan Pemkot Surabaya terus berusaha mempercepat vaksinasi tahap dua ini sebab semakin cepat menyelesaikan dan menghabiskan vaksin yang dikirimkan, maka semakin cepat pula mendapatkan droping vaksin selanjutnya.
"Makanya ini di Polres dan puskesmas juga menggelar vaksinasi, kita percepat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan pelaksanaan vaksinasi tahap dua digelar di beberapa tempat seperti di Balai Kota Surabaya dikhususkan bagi kepala organisasi perangkat daerah (OPD), Mapolrestabes Surabaya khusus bagi personel Polrestabes dan jajarannya, serta di seluruh puskesmas se-Surabaya khusus bagi warga yang lanjut usia (lansia).
"Untuk vaksinasi tahap dua ini, Pemkot Surabaya mendapatkan 12.840 vial vaksin COVID-19. Satu vial vaksin dosisnya bisa digunakan untuk 10 orang, sehingga 12.840 vial itu bisa digunakan untuk 124.800 sasaran," katanya.
Ia menjelaskan vaksin kali ini ukuran vialnya berbeda dengan yang sebelumnya, yang sekarang lebih besar. Vaksin yang tahap satu, 1 vial dosisnya untuk 1 orang saja, tapi yang ini 1 vial dosisnya bisa digunakan untuk 10 orang.
"Insya Allah aman dan steril karena nanti jarum suntiknya ganti yang baru setiap orang," ujarnya.
Menurut Feny, karena kiriman vaksin yang diterima pemkot sebanyak 12.840 vial untuk 124.800 sasaran, maka tidak semua lansia dan pelayanan publik akan langsung mendapatkan vaksinasi ini, sehingga ia memastikan akan bertahap.
Apalagi berdasarkan data yang dimilikinya, kata dia, di Surabaya itu ada sebanyak 253.751 lansia, sehingga tidak bisa langsung semua mendapatkannya.
"Warga lansia bertahap, begitu juga yang pelayan publik. Yang penting masyarakat harus tenang dan yakinlah bahwa semuanya akan mendapatkan vaksin," katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya akan sesegera mungkin menghabiskan 12.840 vial vaksin yang sudah ada ini. Dengan cara itu maka pemkot bisa mengajukan kembali untuk mendapatkan vaksin tambahan.
"Apalagi kan ini untuk penyuntikan kedua atau dosis dua, akan dilakukan 2 minggu lagi khusus pelayan publik yang bukan lansia, sedangkan pelayan publik yang lansia dan warga yang lansia akan dilakukan penyuntikan kedua setelah 28 hari," ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Surabaya Hendro Gunawan yang juga mendapatkan vaksin di Balai Kota Surabaya, mengaku tidak merasakan apa-apa setelah divaksin. Bahkan, ia juga memastikan aman karena sebelum divaksin sudah dilakukan screening kesehatan.
"Aman Insya Allah. Tadi kan sudah dilakukan screening kesehatan dulu dan tidak ada apa-apa, sehingga Insya Allah semuanya lancar, sampai sekarang saya juga tidak merasakan apa-apa, mudah-mudahan tidak ada apa-apalah," kata Hendro.
Ia memastikan Pemkot Surabaya terus berusaha mempercepat vaksinasi tahap dua ini sebab semakin cepat menyelesaikan dan menghabiskan vaksin yang dikirimkan, maka semakin cepat pula mendapatkan droping vaksin selanjutnya.
"Makanya ini di Polres dan puskesmas juga menggelar vaksinasi, kita percepat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021