Petugas asal Kementerian Sosial dibantu relawan fokus memulihkan trauma anak-anak yang tinggal di pengungsian warga terdampak tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yang terjadi Senin (15/2).
“Fokus utama kami agar mereka pulih dari trauma,” ujar koordinator lapangan asal Balai Anak “Antasena” Magelang UPT Kementerian Sosial, Arif Nurhidayat, di Nganjuk, Rabu.
Ia mengatakan kepada para korban terdampak yang usianya anak-anak, harus diketahui secara tingkatan psikologisnya karena menjadi saksi langsung adanya bencana.
“Tentu mereka menyaksikan secara langsung lingkunganya yang rusak dan rumah tertimbun longsor. Anak-anak ini ada yang kehilangan orang tua dan keluarga, sehingga harus ada pemulihan trauma,” kata Arif.
Di lokasi, anak-anak diajak bermain di tenda darurat yang didirikan di halaman SD Negeri 3 Ngetos.
Beberapa mainan juga sudah disiapkan, termasuk sesekali diajak bermain dengan harapan anak-anak segera melupakan kejadian yang menimbulkan belasan korban jiwa tersebut.
Tak hanya petugas dan relawan, personel dari Polwan Polres Nganjuk juga mengajak anak-anak bermain bersama.
Bahkan, setiap pagi dilakukan senam ceria sekaligus bergerak dan berjemur di bawah terik matahari.
Sesuai data yang dimilikinya, pengungsi dewasa berjumlah 100-an orang, kemudian usia anak-anak terdapat 26 orang.
Kendati di pengungsian, petugas tetap mengajak anak-anak maupun pengungsi lainnya menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Memakai masker, tidak berkerumun dan jaga jarak, serta mencuci tangan menggunakan sabun atau cairan pembersih tangan menjadi kewajiban bagi pengungsi maupun petugas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021