Abu vulkanik erupsi Gunung Raung mulai menghujani di sejumlah wilayah di Banyuwangi, Jawa Timur, sejak beberapa hari terakhir dan bahkan warga merasakan perih pada mata saat berkendara.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharam meminta kepada warga untuk tetap tenang dengan sebaran abu vulkanik gunung api yang sudah menghujani wilayah Banyuwangi.
"Sesuai dengan koordinasi yang dilakukan dengan petugas Pos Pengamawatan Gunung Api (PPGA) Raung, hujan abu masih dirasa aman," katanya di Banyuwangi, Minggu.
Namun demikian, pihaknya meminta kepada warga untuk melengkapi kacamata dan masker saat akan berkendara, khususnya kendaraan roda dua."Kami imbau masyarakat menggunakan masker dan kacamata saat akan keluar rumah," ucapnya.
Petugas Pos Pengamawatan Gunung Api (PPGA) Raung, Burhan Alethea membenarkan kolom asap erupsi Gunung Raung mencapai 1.000 meter di atas puncak kawah. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal.
"Asap/abu mengarah ke Tenggara-Timur. Sudah banyak laporan kepada kami, tadi juga abu juga menghujani kantor PPGA Raung," tuturnya.
Kata Burhan, untuk aktivitas vulkanik Gunung setinggi 3.332 mdpl itu tidak banyak perubahan, dan petugas PPGA Raung mencatat adanya tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 3-20 mm (dominan 6 mm).
"Aktivitas vulkanik biasa saja tidak ada peningkatan. Hanya saja secara visual yang sedikit berbeda," ujarnya.
Arum Anugerah, salah seorang warga Olehsari, Banyuwangi, mengatakan teras depan rumah miliknya dipenuhi dengan abu vulkanik yang cukup tebal, dan warga juga merasakan perih di mata saat berkendara.
"Waktu saya keluar rumah saya melihat teras depan rumah saya sudah di penuhi oleh abu, kendaraan saya juga yang parkir sudah banyak abunya," tuturnya.
Sejak Rabu (20/1) Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengalami erupsi, dan selanjutnya pada Kamis (21/1), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan aktivitas vulkanik Gunung Raung dinaikkan dari Level I (normal) menjadi Level II (Waspada) hingga saat ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharam meminta kepada warga untuk tetap tenang dengan sebaran abu vulkanik gunung api yang sudah menghujani wilayah Banyuwangi.
"Sesuai dengan koordinasi yang dilakukan dengan petugas Pos Pengamawatan Gunung Api (PPGA) Raung, hujan abu masih dirasa aman," katanya di Banyuwangi, Minggu.
Namun demikian, pihaknya meminta kepada warga untuk melengkapi kacamata dan masker saat akan berkendara, khususnya kendaraan roda dua."Kami imbau masyarakat menggunakan masker dan kacamata saat akan keluar rumah," ucapnya.
Petugas Pos Pengamawatan Gunung Api (PPGA) Raung, Burhan Alethea membenarkan kolom asap erupsi Gunung Raung mencapai 1.000 meter di atas puncak kawah. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal.
"Asap/abu mengarah ke Tenggara-Timur. Sudah banyak laporan kepada kami, tadi juga abu juga menghujani kantor PPGA Raung," tuturnya.
Kata Burhan, untuk aktivitas vulkanik Gunung setinggi 3.332 mdpl itu tidak banyak perubahan, dan petugas PPGA Raung mencatat adanya tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 3-20 mm (dominan 6 mm).
"Aktivitas vulkanik biasa saja tidak ada peningkatan. Hanya saja secara visual yang sedikit berbeda," ujarnya.
Arum Anugerah, salah seorang warga Olehsari, Banyuwangi, mengatakan teras depan rumah miliknya dipenuhi dengan abu vulkanik yang cukup tebal, dan warga juga merasakan perih di mata saat berkendara.
"Waktu saya keluar rumah saya melihat teras depan rumah saya sudah di penuhi oleh abu, kendaraan saya juga yang parkir sudah banyak abunya," tuturnya.
Sejak Rabu (20/1) Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengalami erupsi, dan selanjutnya pada Kamis (21/1), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan aktivitas vulkanik Gunung Raung dinaikkan dari Level I (normal) menjadi Level II (Waspada) hingga saat ini. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021