Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong agar gedung Trauma Center di RSUD dr. Soedono Madiun yang diresmikan tak hanya sebagai layanan unggulan di rumah sakit setempat, namun juga sebagai pusat referensi terhadap penanganan trauma secara nasional.
"Setiap rumah sakit pemprov kami dorong untuk memiliki center of excellence atau pusat unggulan tersendiri. Nah, di Soedono ini ada Trauma Center. Harapannya, bisa menjadi layanan trauma terbaik, tak hanya bagi warga Jatim saja, tapi juga seluruh Indonesia," ujar Gubernur Khofifah saat meresmikan Gedung Trauma Center dan Intensive Care RSUD dr Soedono di Madiun, Rabu.
Setelah diresmikan, gedung trauma center milik Pemprov Jatim itu ke depannya dapat menjadi rumah sakit rujukan dari rumah sakit di sekitar Madiun, khususnya kasus trauma, baik trauma kepala, tulang, dan lainnya.
Sedangkan untuk keberadaan gedung Intensive Care, gubernur perempuan pertama di Jatim itu berharap dapat meningkatkan pelayanan di RSUD dr Soedono Madiun. Apalagi, fasilitas kesehatan di dalamnya cukup lengkap serta didukung dengan tenaga medis yang profesional.
Plt Direktur RSUD dr Soedono Madiun dr Hafidin Ilham, Sp.An menjelaskan bahwa pembangunan gedung Trauma Center dan Intensive Care dimulai sejak 2016. Gedung berlantai delapan itu dibangun dengan biaya Rp263 miliar.
"Selama ini Soedono telah menjadi rujukan pasien dari berbagai rumah sakit di sekitar kita. Namun, karena terkendala ruangan, kami sering menolak pasien. Dengan adanya gedung baru yang dilengkapi ruang rawat inap lebih banyak ini diharapkan mampu menampung lebih banyak pasien rujukan," kata dr Ilham.
Lantai 1 dimanfaatkan untuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), lantai 2 untuk fasilitas layanan OK Emergency-Cath Lab. Lantai 3 untuk fasilitas pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek)-NICU.
Lantai 4 untuk fasilitas pelayanan "High Care Unit" (HCU) dan ruang observasi darurat (ROD). Selanjutnya lantai 5 untuk fasilitas HCU-skill lab, lantai 6 untuk ruang fasilitas ICU-ICCU, lantai 7 untuk ruang operasi khusus elektif, dan lantai 8 untuk ruang operasi (OK) elektif.
Selain memiliki gedung Trauma Center dan Intensive Care, RSUD dr Soedono Madiun juga memiliki fasilitas pelayanan kateterisasi jantung. Diperkirakan pertengahan tahun ini, layanan tersebut dapat beroperasi.
Selain meresmikan gedung Trauma Center dan Intensive Care, Gubernur Khofifah juga membagikan paket bantuan kepada anak yatim piatu di wilayah Kota Madiun, serta membagikan sumbangan kepada pengayuh becak di sekitar rumah sakit.
Dalam kunjungannya ke Madiun, Gubernur Khofifah sebelumya meresmikan Rumah Sakit Lapangan pasien COVID-19 di Dungus, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun dan meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Mojopurno Kabupaten Madiun dan Puskesmas Oro-Oro Ombo Kota Madiun.
Gubernur Jatim didampingi oleh Sekda Provinsi Jatim, Kasdam V Brawijaya, Wakapolda Jatim, Bupati Madiun, Wali Kota Madiun, Forkopimda Kota dan Kabupaten Madiun, dan jajaran OPD terkait di tingkat provinsi dan Kota/kabupaten Madiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Setiap rumah sakit pemprov kami dorong untuk memiliki center of excellence atau pusat unggulan tersendiri. Nah, di Soedono ini ada Trauma Center. Harapannya, bisa menjadi layanan trauma terbaik, tak hanya bagi warga Jatim saja, tapi juga seluruh Indonesia," ujar Gubernur Khofifah saat meresmikan Gedung Trauma Center dan Intensive Care RSUD dr Soedono di Madiun, Rabu.
Setelah diresmikan, gedung trauma center milik Pemprov Jatim itu ke depannya dapat menjadi rumah sakit rujukan dari rumah sakit di sekitar Madiun, khususnya kasus trauma, baik trauma kepala, tulang, dan lainnya.
Sedangkan untuk keberadaan gedung Intensive Care, gubernur perempuan pertama di Jatim itu berharap dapat meningkatkan pelayanan di RSUD dr Soedono Madiun. Apalagi, fasilitas kesehatan di dalamnya cukup lengkap serta didukung dengan tenaga medis yang profesional.
Plt Direktur RSUD dr Soedono Madiun dr Hafidin Ilham, Sp.An menjelaskan bahwa pembangunan gedung Trauma Center dan Intensive Care dimulai sejak 2016. Gedung berlantai delapan itu dibangun dengan biaya Rp263 miliar.
"Selama ini Soedono telah menjadi rujukan pasien dari berbagai rumah sakit di sekitar kita. Namun, karena terkendala ruangan, kami sering menolak pasien. Dengan adanya gedung baru yang dilengkapi ruang rawat inap lebih banyak ini diharapkan mampu menampung lebih banyak pasien rujukan," kata dr Ilham.
Lantai 1 dimanfaatkan untuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), lantai 2 untuk fasilitas layanan OK Emergency-Cath Lab. Lantai 3 untuk fasilitas pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek)-NICU.
Lantai 4 untuk fasilitas pelayanan "High Care Unit" (HCU) dan ruang observasi darurat (ROD). Selanjutnya lantai 5 untuk fasilitas HCU-skill lab, lantai 6 untuk ruang fasilitas ICU-ICCU, lantai 7 untuk ruang operasi khusus elektif, dan lantai 8 untuk ruang operasi (OK) elektif.
Selain memiliki gedung Trauma Center dan Intensive Care, RSUD dr Soedono Madiun juga memiliki fasilitas pelayanan kateterisasi jantung. Diperkirakan pertengahan tahun ini, layanan tersebut dapat beroperasi.
Selain meresmikan gedung Trauma Center dan Intensive Care, Gubernur Khofifah juga membagikan paket bantuan kepada anak yatim piatu di wilayah Kota Madiun, serta membagikan sumbangan kepada pengayuh becak di sekitar rumah sakit.
Dalam kunjungannya ke Madiun, Gubernur Khofifah sebelumya meresmikan Rumah Sakit Lapangan pasien COVID-19 di Dungus, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun dan meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Mojopurno Kabupaten Madiun dan Puskesmas Oro-Oro Ombo Kota Madiun.
Gubernur Jatim didampingi oleh Sekda Provinsi Jatim, Kasdam V Brawijaya, Wakapolda Jatim, Bupati Madiun, Wali Kota Madiun, Forkopimda Kota dan Kabupaten Madiun, dan jajaran OPD terkait di tingkat provinsi dan Kota/kabupaten Madiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021