Striker Arema FC Dedik Setiawan menjalani vaksinasi COVID-19 yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Dedik mengatakan bahwa sebelum mendapatkan suntikan vaksin COVID-19, dirinya sempat merasa tegang yang menyebabkan tekanan darahnya naik di atas ketentuan yang ditetapkan sesuai dengan prosedur penyuntikan vaksin Sinovac, buatan perusahaan asal China itu.

“Memang sempat tegang, namun itu juga karena akhir-akhir ini saya kurang tidur dan harus menjaga anak,” kata Dedik, usai mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Pendopo Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu.

Dedik harus menjalani dua kali pemeriksaan medis sebelum dinyatakan memenuhi persyaratan untuk menerima vaksin COVID-19 tersebut. Pada pemeriksaan awal, tekanan darah Dedik lebih dari 140 mmHg.

Kemudian, Dedik diminta untuk beristirahat sebentar sembari menunggu penerima vaksin lain diperiksa oleh tenaga medis. Pada saat pemeriksaan kedua, Dedik dinyatakan memenuhi syarat untuk menerima vaksin Sinovac tersebut.

“Semoga dengan vaksin ini, semua yang divaksin tambah kuat imunnya, dijauhkan dari COVID-19 ini,” ujar Dedik.

Dalam kesempatan itu Dedik mengharapkan Liga 1 Indonesia bisa kembali digelar dengan aman. Menurut Dedik, sudah hampir satu tahun, Liga 1 Indonesia dihentikan akibat pandemi penyakit yang disebabkan oleh virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China itu.

“Untuk harapannya semoga sepak bola kita bisa bergulir dengan segera, soalnya kita sudah hampir satu tahun 'off'. Intinya pemain berharap liga ini berjalan,” ujar Dedik, yang baru menerima undangan vaksinasi pada Jumat (29/1) malam itu.

Sementara itu Media Ofiser Arema FC Sudarmaji dalam keterangan yang diterima mengatakan bahwa Dedik Setiawan merupakan pemain Arema FC yang berasal dari Kabupaten Malang, sehingga tidak heran jika dia dianggap figur publik yang pas untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19.

“Kami sangat mendukung atas terpilihnya Dedik sebagai salah satu figur pertama yang mendapatkan vaksinasi, ini tentu untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin ini aman” ujar Sudarmaji.

Arema FC berharap agar vaksinasi yang akan dilakukan di seluruh Indonesia bisa berjalan dengan lancar. Sebab Arema FC juga memiliki kepentingan agar kompetisi sepakbola di Indonesia segera digelar.

“Tentu saja kami berharap vaksinasi berjalan dengan lancar, karena ini sebagai upaya untuk menekan penyebaran COVID-19. Di sisi lain dengan lancarnya program vaksinasi semoga bisa mempercepat digelarnya kompetisi Liga 1,” kata Sudarmaji.

Sebagai catatan, hingga saat ini, di wilayah Kabupaten Malang secara keseluruhan tercatat ada sebanyak 1.954 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total kasus konfirmasi tersebut, sebanyak 1.784 orang dinyatakan sembuh, 110 orang dilaporkan meninggal dunia, dan sisanya masih dalam perawatan.
 

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021