Pemerintah Kabupaten Malang memulai pencanangan vaksinasi COVID-19 dengan menyuntikkan vaksin Sinovac kepada sejumlah tokoh di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, dalam upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Bupati Malang M Sanusi mengatakan bahwa dengan adanya vaksin COVID-19 buatan perusahaan Sinovac, China tersebut, diharapkan mampu menekan penyebaran virus Corona di Indonesia, dan khususnya di wilayah Kabupaten Malang.

“Vaksin menjadi harapan untuk bisa menekan penyebaran COVID-19, termasuk di Kabupaten Malang,” kata Sanusi, pada saat pencanangan vaksinasi COVID-19 di Pendopo Kabupaten Malang, Sabtu.

Dalam kesempatan itu, para perwakilan tokoh yang menerima vaksin COVID-19 berasal dari jajaran Pemerintah Daerah Kota Malang, pemuka agama, tenaga kesehatan, hingga pemain sepak bola.

Sanusi mengatakan, bahwa vaksin Sinovac tersebut aman dan halal untuk dipergunakan.

Beberapa nama yang menjadi penerima vaksin perdana di Kabupaten Malang adalah Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang Edi Handoyo, Wakil Bupati Kabupaten Malang terpilih Didik Gatot Subroto, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Arbani Mukti Wibowo.

Kemudian, perwakilan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang Umar Usman, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang dr Dian Diana Permata, dan pemain Arema FC Dedik Setiawan.

Sanusi menambahkan, dengan adanya vaksinasi COVID-19 tersebut, diharapkan bisa membantu menekan penyebaran virus Corona. Namun, kunci untuk terbebas dari infeksi COVID-19 adalah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

“Kami terus meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya protokol kesehatan, operasi yustisi juga terus kita perkuat,” ujar Sanusi.

Sementara itu, Kepala Pengadilan Negeri Kabupaten Malang Ronald Salnofri Bya yang merupakan orang pertama di Kabupaten Malang yang mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 tersebut mengaku tidak merasakan gejala apapun. Kondisinya dalam keadaan sehat, dan tidak muncul gejala pasca-imunisasi.

“Tidak gemetar dari awal, selain itu sampai saat ini juga tidak merasakan efek samping apapun,” katanya.

Ronald menambahkan, sebelum pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tersebut, dirinya tidak melakukan persiapan khusus, hanya menjaga pola hidup sehat dan mengkonsumsi vitamin C, serta istirahat yang cukup.

Ia meminta kepada seluruh warga Kabupaten Malang untuk tidak ragu menerima vaksinasi COVID-19 dalam upaya untuk menciptakan kekebalan komunitas dari virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China itu.

“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Malang, jangan ragu melaksanakan vaksinasi untuk menciptakan herd immunity. Semoga seluruh elemen masyarakat terhindar dari COVID-19, kata Ronald.

Pada pelaksanaan vaksinasi COVID-19 perdana di Kabupaten Malang tersebut, tidak semua nama-nama yang tercantum dalam daftar bisa mengikuti vaksinasi COVID-19 karena tidak lolos tahapan pemeriksaan kesehatan.

Beberapa tokoh pada saat diukur tekanan darahnya, melebihi batas yang ditentukan.

Namun, tenaga medis meminta tokoh-tokoh tersebut untuk beristirahat sebentar. Setelah itu, kembali dilakukan pemeriksaan tekanan darah untuk kedua kalinya. Jika pemeriksaan tersebut sesuai, langsung diperbolehkan untuk vaksinasi.

Hingga saat ini, di wilayah Kabupaten Malang secara keseluruhan tercatat ada sebanyak 1.954 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total kasus konfirmasi tersebut, sebanyak 1.784 orang dinyatakan sembuh, 110 orang dilaporkan meninggal dunia, dan sisanya masih berada dalam perawatan.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021