Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta pemerintah daerah menyiapkan stok cadangan logistik sendiri di sejumlah titik rawan bencana sebagai upaya antisipasi terjadinya kekosongan logistik saat ada bencana alam.
"Kami berharap pemerintah daerah punya stok cadangan makanan sendiri, selain dari Bulog," kata Mensos Risma saat mengunjungi lokasi banjir di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.
Baca juga: Delapan kecamatan di Jember dilanda banjir
Mantan Wali Kota Surabaya itu mengunjungi Pondok Pesantren Arrosyid di Kecamatan Bangsalsari yang merupakan salah satu pesantren terdampak paling parah saat terjadi banjir. Kemudian, kunjungan dilanjutkan ke posko pengungsian di Kantor Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo.
"Jika mengambil stok cadangan dari gudang Bulog mungkin butuh waktu yang lama, sehingga harusnya pemerintah daerah memiliki cadangan logistik sendiri di titik rawan bencana," tutur Mensos Risma.
Baca juga: BPBD Jember: 3.986 KK terdampak banjir
Menurut Risma, sebagai langkah cepat harusnya disediakan stok bahan makanan cadangan di Jember karena saat ini gudang logistik dan sembako di BPBD Jember kosong. Kondisi itu karena Pemkab Jember belum memiliki Perbup atau Perda APBD tahun anggaran 2021.
"Keberadaan stok cadangan bahan makanan sangat penting karena yang utama dalam penanganan bencana, harusnya stok makanan tersedia dulu di daerah sehingga langsung ditangani," ujarnya.
Baca juga: Ratusan warga dua kecamatan di Jember mengungsi akibat banjir
Mensos Risma menilai bencana banjir di Kecamatan Bangsalsari dan Tempurejo memang diduga karena kerusakan hutan sehingga perlu diantisipasi dengan proses cadangan logistiknya.
"Untuk di Jember, saya kira sudah bagus karena penanganannya melibatkan lintas sektor dan beberapa daerah sekitar. Penanganan bencana di Pulau Jawa tidak sulit karena integrasinya cepat, namun beda halnya dengan di luar Jawa," katanya.
Ia menilai penanganan bencana alam di Kabupaten Jember sudah maksimal karena akses jalannya ke lokasi bencana sendiri juga tidak sulit dibandingkan dengan daerah lain.
Kemensos juga mendistribusikan berbagai bahan makanan dan kebutuhan bayi, serta ibu hamil untuk para pengungsi banjir di Kecamatan Tempurejo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kami berharap pemerintah daerah punya stok cadangan makanan sendiri, selain dari Bulog," kata Mensos Risma saat mengunjungi lokasi banjir di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.
Baca juga: Delapan kecamatan di Jember dilanda banjir
Mantan Wali Kota Surabaya itu mengunjungi Pondok Pesantren Arrosyid di Kecamatan Bangsalsari yang merupakan salah satu pesantren terdampak paling parah saat terjadi banjir. Kemudian, kunjungan dilanjutkan ke posko pengungsian di Kantor Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo.
"Jika mengambil stok cadangan dari gudang Bulog mungkin butuh waktu yang lama, sehingga harusnya pemerintah daerah memiliki cadangan logistik sendiri di titik rawan bencana," tutur Mensos Risma.
Baca juga: BPBD Jember: 3.986 KK terdampak banjir
Menurut Risma, sebagai langkah cepat harusnya disediakan stok bahan makanan cadangan di Jember karena saat ini gudang logistik dan sembako di BPBD Jember kosong. Kondisi itu karena Pemkab Jember belum memiliki Perbup atau Perda APBD tahun anggaran 2021.
"Keberadaan stok cadangan bahan makanan sangat penting karena yang utama dalam penanganan bencana, harusnya stok makanan tersedia dulu di daerah sehingga langsung ditangani," ujarnya.
Baca juga: Ratusan warga dua kecamatan di Jember mengungsi akibat banjir
Mensos Risma menilai bencana banjir di Kecamatan Bangsalsari dan Tempurejo memang diduga karena kerusakan hutan sehingga perlu diantisipasi dengan proses cadangan logistiknya.
"Untuk di Jember, saya kira sudah bagus karena penanganannya melibatkan lintas sektor dan beberapa daerah sekitar. Penanganan bencana di Pulau Jawa tidak sulit karena integrasinya cepat, namun beda halnya dengan di luar Jawa," katanya.
Ia menilai penanganan bencana alam di Kabupaten Jember sudah maksimal karena akses jalannya ke lokasi bencana sendiri juga tidak sulit dibandingkan dengan daerah lain.
Kemensos juga mendistribusikan berbagai bahan makanan dan kebutuhan bayi, serta ibu hamil untuk para pengungsi banjir di Kecamatan Tempurejo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021