Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, mendukung pengadaan alat transfusi plasma konvalesen sebagai salah satu alternatif penyembuhan bagi pasien COVID-19.
"Terapi penyembuhan ini memang sedang menjadi pembicaraan. Apalagi, permintaan untuk plasma konvalesen semakin banyak. Maka, Kota Madiun ingin berkontribusi agar upaya penyembuhan pasien COVID-19 bisa semakin cepat," ujar Wali Kota Madiun Maidi di Madiun, Rabu.
Menurut dia, guna mendukung pengadaan alat tersebut Pemkot Madiun telah melakukan pembahasan dengan pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur, sebab di wilayah Jawa Timur bagian barat belum ada yang memiliki alat tersebut.
"Insya-Allah akan kita upayakan semaksimal mungkin. Alatnya kita belikan. Jadi, kalau ada orang yang mau menyumbangkan plasmanya harus kita wadahi. Apalagi plasma konvalesen ini banyak dibutuhkan dan itu langka. Jadi kita harus tanggap dan cepat," katanya.
Terapi plasma konvalesen dilakukan dengan menyuntikkan plasma darah pasien terdiagnosa COVID-19 yang sudah sembuh dan tidak timbul gejala selama 14 hari setelah dinyatakan sembuh ke orang terkonfirmasi COVID-19.
Terapi itu dilakukan berdasarkan pemahaman bahwa seorang penyintas infeksi akan membentuk antibodi yang disimpan dalam plasma darah.
Maka, secara sederhana terapi plasma konvalesen ini merupakan upaya transfer antibodi atau donor dari seorang penyintas infeksi kepada seseorang yang sedang mengalami infeksi tersebut.
Hanya saja, proses donor plasma konvalesen berbeda dengan donor darah pada umumnya. Sebab, hanya plasma darah yang dibutuhkan sehingga diperlukan alat khusus untuk dapat menyediakannya dan mendistribusikannya kepada pasien COVID-19.
Maidi menyatakan dengan ketersediaan alat transfusi plasma konvalesen di Kota Madiun diharapkan para pasien COVID-19 bisa lebih cepat sembuh. Tidak hanya bagi warga Kota Madiun saja. Tetapi, warga dari daerah lainnya yang membutuhkan.
PMI Kota Madiun merupakan salah satu cabang PMI yang mumpuni. Sebab, memiliki alat-alat yang cukup canggih dan sumber daya manusia memadai yang mampu menyediakan transfusi plasma konvalesen.
"Dengan keberadaan alat penunjang tersebut di PMI Kota Madiun, diharapkan penanganan kasus COVID-19 di wilayah Jatim bagian barat lebih maksimal," kata Maidi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Terapi penyembuhan ini memang sedang menjadi pembicaraan. Apalagi, permintaan untuk plasma konvalesen semakin banyak. Maka, Kota Madiun ingin berkontribusi agar upaya penyembuhan pasien COVID-19 bisa semakin cepat," ujar Wali Kota Madiun Maidi di Madiun, Rabu.
Menurut dia, guna mendukung pengadaan alat tersebut Pemkot Madiun telah melakukan pembahasan dengan pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur, sebab di wilayah Jawa Timur bagian barat belum ada yang memiliki alat tersebut.
"Insya-Allah akan kita upayakan semaksimal mungkin. Alatnya kita belikan. Jadi, kalau ada orang yang mau menyumbangkan plasmanya harus kita wadahi. Apalagi plasma konvalesen ini banyak dibutuhkan dan itu langka. Jadi kita harus tanggap dan cepat," katanya.
Terapi plasma konvalesen dilakukan dengan menyuntikkan plasma darah pasien terdiagnosa COVID-19 yang sudah sembuh dan tidak timbul gejala selama 14 hari setelah dinyatakan sembuh ke orang terkonfirmasi COVID-19.
Terapi itu dilakukan berdasarkan pemahaman bahwa seorang penyintas infeksi akan membentuk antibodi yang disimpan dalam plasma darah.
Maka, secara sederhana terapi plasma konvalesen ini merupakan upaya transfer antibodi atau donor dari seorang penyintas infeksi kepada seseorang yang sedang mengalami infeksi tersebut.
Hanya saja, proses donor plasma konvalesen berbeda dengan donor darah pada umumnya. Sebab, hanya plasma darah yang dibutuhkan sehingga diperlukan alat khusus untuk dapat menyediakannya dan mendistribusikannya kepada pasien COVID-19.
Maidi menyatakan dengan ketersediaan alat transfusi plasma konvalesen di Kota Madiun diharapkan para pasien COVID-19 bisa lebih cepat sembuh. Tidak hanya bagi warga Kota Madiun saja. Tetapi, warga dari daerah lainnya yang membutuhkan.
PMI Kota Madiun merupakan salah satu cabang PMI yang mumpuni. Sebab, memiliki alat-alat yang cukup canggih dan sumber daya manusia memadai yang mampu menyediakan transfusi plasma konvalesen.
"Dengan keberadaan alat penunjang tersebut di PMI Kota Madiun, diharapkan penanganan kasus COVID-19 di wilayah Jatim bagian barat lebih maksimal," kata Maidi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021