Hujan deras yang mengguyur dan luapan sungai di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, menyebabkan banjir yang menggenangi sejumlah fasilitas umum serta perkampungan warga.
Banjir mulai menggenangi kota ini sejak sekitar pukul 06.00 WIB, Senin pagi, dan hingga sore masih berlangsung dan belum ada tanda-tanda akan surut.
Selain menggenangi perkampungan warga dan jalan-jalan protokol di Kota Sampang, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum seperti gedung sekolah, pondok pesantren, pasar, dan terminal.
Salah satu sekolah terdampak banjir yaitu SMP 6 Sampang dan SMK Negeri 1 Sampang dengan ketinggian air banjir mencapai 40 cm.
Baca juga: Kota Sampang kembali dilanda banjir
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Asroni mengatakan genangan banjir juga merendam sejumlah titik jalan di Kota Sampang. Ketinggiannya bervariatif seperti di Jalan Imam Bonjol mencapai 30 cm, Jalan Bahagia mencapai 25 cm, dan Jalan Trunojoyo 35 cm.
"Banjir ini bersamaan dengan air pasang laut serta adanya hujan deras, kurang lebih selama 4 jam di utara, yakni Robatal dan Kedungdung sejak Ahad (10/1), kemarin sampai sungainya meluap," kata Asroni.
Baca juga: Banjir bandang terjang perkampungan warga di Robatal Sampang
Adapun tujuh desa terdampak banjir yakni Desa Banyumas dengan ketinggian sekitar 1 meter, Desa Pangilen 30 cm, Desa Kamoning 30 cm, Desa Tanggumong 25 cm, Desa Gunung Maddah 20 cm, Desa Panggung 10 cm, dan Desa Pasean 10 cm.
Kelurahan terendam banjir, di antaranya Kelurahan Rongtengah, Dalpenang, sebagian Gunung Sekar, dan depan RSUD dr Mohammad Zyn di Jalan Rajawali Kelurahan Karang Dalem.
"Tapi banjir ini lebih kecil dibanding banjir yang sebelumnya," kata Asroni.
Baca juga: Banjir melanda Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan
Menurut dia, banjir akan surut, diprediksi pada pukul 23.00 WIB Senin malam. Saat ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan tim di lima titik pompa air sebagai optimalisasi pengendali banjir.
"Saat ini kami terus melakukan pemantauan di titik-titik terdalam, dan berpatroli dengan menggunakan perahu karet," katanya, menjelaskan.
Akibat banjir ini, akses lalu lintas dari Kota Sampang menuju Kecamatan Ombem lumpuh total, sedangkan akses lalu lintas penghubung antarkabupaten yang melalui Kota Sampang dialirkan, karena genangan air di sekitar Monumen Trunojoyo Sampang terpantau semakin tinggi dan arus air semakin kencang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Banjir mulai menggenangi kota ini sejak sekitar pukul 06.00 WIB, Senin pagi, dan hingga sore masih berlangsung dan belum ada tanda-tanda akan surut.
Selain menggenangi perkampungan warga dan jalan-jalan protokol di Kota Sampang, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum seperti gedung sekolah, pondok pesantren, pasar, dan terminal.
Salah satu sekolah terdampak banjir yaitu SMP 6 Sampang dan SMK Negeri 1 Sampang dengan ketinggian air banjir mencapai 40 cm.
Baca juga: Kota Sampang kembali dilanda banjir
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Asroni mengatakan genangan banjir juga merendam sejumlah titik jalan di Kota Sampang. Ketinggiannya bervariatif seperti di Jalan Imam Bonjol mencapai 30 cm, Jalan Bahagia mencapai 25 cm, dan Jalan Trunojoyo 35 cm.
"Banjir ini bersamaan dengan air pasang laut serta adanya hujan deras, kurang lebih selama 4 jam di utara, yakni Robatal dan Kedungdung sejak Ahad (10/1), kemarin sampai sungainya meluap," kata Asroni.
Baca juga: Banjir bandang terjang perkampungan warga di Robatal Sampang
Adapun tujuh desa terdampak banjir yakni Desa Banyumas dengan ketinggian sekitar 1 meter, Desa Pangilen 30 cm, Desa Kamoning 30 cm, Desa Tanggumong 25 cm, Desa Gunung Maddah 20 cm, Desa Panggung 10 cm, dan Desa Pasean 10 cm.
Kelurahan terendam banjir, di antaranya Kelurahan Rongtengah, Dalpenang, sebagian Gunung Sekar, dan depan RSUD dr Mohammad Zyn di Jalan Rajawali Kelurahan Karang Dalem.
"Tapi banjir ini lebih kecil dibanding banjir yang sebelumnya," kata Asroni.
Baca juga: Banjir melanda Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan
Menurut dia, banjir akan surut, diprediksi pada pukul 23.00 WIB Senin malam. Saat ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan tim di lima titik pompa air sebagai optimalisasi pengendali banjir.
"Saat ini kami terus melakukan pemantauan di titik-titik terdalam, dan berpatroli dengan menggunakan perahu karet," katanya, menjelaskan.
Akibat banjir ini, akses lalu lintas dari Kota Sampang menuju Kecamatan Ombem lumpuh total, sedangkan akses lalu lintas penghubung antarkabupaten yang melalui Kota Sampang dialirkan, karena genangan air di sekitar Monumen Trunojoyo Sampang terpantau semakin tinggi dan arus air semakin kencang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021