Banjir bandang menerjang perkampungan rumah warga di Kecamatan Robatal, Sampang, Jawa Timur, menyusul hujan deras yang terjadi di wilayah itu selama sekitar enam jam lebih, Jumat.
Menurut Kapolsek Robatal AKP Firman Widyaputra Lukman Suma Atmadja, selain menghantam rumah warga, banjir bandang akibat luapan sungai itu juga merendam sejumlah sekolah dasar dan lahan pertanian milik warga.
"Tidak ada korban jiwa, akan tetapi banyak tanaman padi yang terseret arus," kata Firman.
Banjir yang berlangsung selama sekitar satu jam lebih ini sempat membuat warga panik, karena selain arusnya sangat deras dan terjadi secara tiba-tiba.
Menurut Kapolsek, warga terdampak umumnya yang tinggal di dekat aliran sungai, dan sebagian perabotan rumah tangga warga ada yang hanyut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang Asroni mengaku telah menerjunkan tim ke lokasi kejadian guna membantu dan mendata warga terdampak banjir bandang itu.
"Kalau informasi awal, tidak ada korban jiwa. Tapi kalau jumlah kerugian materiel masih kami data, dan petugas saat ini masih berada di lokasi kejadian," katanya, Jumat malam.
Banjir bandang akibat luapan sungai di Kecamatan Robatal itu mengalir menuju sungai Kalikamuning, Sampang.
"Makanya, warga Kota Sampang juga kami imbau agar malam ini lebih waspada, karena banjir bandang di Robatal itu akibat luapan yang mengalir ke Sungai Kalikamuning di Kota Sampang ini," kata Asroni.
Kepala BPBD yang baru dilantik pada Jumat pagi ini menjelaskan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan petugas keamanan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pemkab Sampang guna membantu melakukan pemantauan di sejumlah titik rawan banjir di Kota Sampang.
Asroni menuturkan berdasarkan prakiraan dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca buruk berupa hujan deras disertai angin kencang masih berpotensi terjadi dalam tiga hari ke depan.
Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi dampak yang akan terjadi.
"Warga yang tinggal di dekat aliran sungai harus waspada, dan demikian juga warga yang di sekitar pekarangan rumahnya terdapat pohon rindang sebaiknya dipotong, mengantisipasi kemungkinan terjadi angin kencang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Menurut Kapolsek Robatal AKP Firman Widyaputra Lukman Suma Atmadja, selain menghantam rumah warga, banjir bandang akibat luapan sungai itu juga merendam sejumlah sekolah dasar dan lahan pertanian milik warga.
"Tidak ada korban jiwa, akan tetapi banyak tanaman padi yang terseret arus," kata Firman.
Banjir yang berlangsung selama sekitar satu jam lebih ini sempat membuat warga panik, karena selain arusnya sangat deras dan terjadi secara tiba-tiba.
Menurut Kapolsek, warga terdampak umumnya yang tinggal di dekat aliran sungai, dan sebagian perabotan rumah tangga warga ada yang hanyut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang Asroni mengaku telah menerjunkan tim ke lokasi kejadian guna membantu dan mendata warga terdampak banjir bandang itu.
"Kalau informasi awal, tidak ada korban jiwa. Tapi kalau jumlah kerugian materiel masih kami data, dan petugas saat ini masih berada di lokasi kejadian," katanya, Jumat malam.
Banjir bandang akibat luapan sungai di Kecamatan Robatal itu mengalir menuju sungai Kalikamuning, Sampang.
"Makanya, warga Kota Sampang juga kami imbau agar malam ini lebih waspada, karena banjir bandang di Robatal itu akibat luapan yang mengalir ke Sungai Kalikamuning di Kota Sampang ini," kata Asroni.
Kepala BPBD yang baru dilantik pada Jumat pagi ini menjelaskan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan petugas keamanan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pemkab Sampang guna membantu melakukan pemantauan di sejumlah titik rawan banjir di Kota Sampang.
Asroni menuturkan berdasarkan prakiraan dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca buruk berupa hujan deras disertai angin kencang masih berpotensi terjadi dalam tiga hari ke depan.
Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi dampak yang akan terjadi.
"Warga yang tinggal di dekat aliran sungai harus waspada, dan demikian juga warga yang di sekitar pekarangan rumahnya terdapat pohon rindang sebaiknya dipotong, mengantisipasi kemungkinan terjadi angin kencang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021