Hujan deras yang mengguyur Pulau Madura, Jawa Timur, sejak Selasa (29/12) hingga Rabu sore masih berlangsung mengakibatkan banjir di tiga kabupaten, yakni Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan.
Di Bangkalan, banjir terjadi di Blega, menggenangi jalan penghubung antara Kabupaten Sampang dengan Bangkalan. Kemudian di Sampang terjadi di dalam kota, sedangkan di Pamekasan di Desa Jalmak.
"Banjir yang terjadi di Blega ini, penyebabnya sama dengan banjir yang terjadi sebelumnya, yakni akibat luapan sungai," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bangkalan Rizal Moris
Banjir akibat luapan sungai di Blega, Bangkalan, ini mulai sekitar pukul 04.00 WIB Rabu pagi, hingga Rabu sore masih berlangsung dan belum ada tanda-tanda air akan surut. Akibatnya, jalur lalu lintas terhambat hingga menimbulkan kemacetan panjang.
"Air banjir ini kiriman dari wilayah utara, di Desa Nyormanis sama Desa Kajjan yang sejak kemarin diguyur hujan deras," kata Moh Sugianto (35) warga Desa Blega, Kecamatan Blega.
Banjir kali ini menggenangi enam dusun di Desa Blega, meliputi Dusun Sempar Utara, Sempar Laok, Pekadan, Pelanggaran, Segit, dan Karangkemasan.
Ketinggian air di jalan raya, antara 30 hingga 50 Cm. Namun, di sebagian titik ada yang mencapai 1 meter, seperti di Dusun Segit dan Dusun Sempar Utara.
Petugas dari Polsek Blega, berupaya membantu mengurai kemacetan arus lalu lintas akibat banyak kendaraan yang macet dalam genangan air di jalan raya tersebut.
Banjir di Kota Sampang terjadi di daerah yang dekat aliran sungai. Ketinggian genangan air di jalan raya kota itu, antara 10 hingga 20 cm dan masih dapat dilalui kendaraan bermotor.
Sementara di Pamekasan, banjir akibat luapan sungai terjadi di Desa Teja. Banjir mulai menggenangi halaman rumah warga sejak pagi dan hingga Rabu sore terpantau mulai surut.
"Kalau hujan reda, Insya-Allah tidak menyebar lebih luas," kata Supervisor Penanggulangan Bencana dari BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono.
Kendatipun demikian, pihaknya terus melakukan pemantauan, mengingat di wilayah utara Pamekasan hingga Rabu sore masih terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga deras.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Di Bangkalan, banjir terjadi di Blega, menggenangi jalan penghubung antara Kabupaten Sampang dengan Bangkalan. Kemudian di Sampang terjadi di dalam kota, sedangkan di Pamekasan di Desa Jalmak.
"Banjir yang terjadi di Blega ini, penyebabnya sama dengan banjir yang terjadi sebelumnya, yakni akibat luapan sungai," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bangkalan Rizal Moris
Banjir akibat luapan sungai di Blega, Bangkalan, ini mulai sekitar pukul 04.00 WIB Rabu pagi, hingga Rabu sore masih berlangsung dan belum ada tanda-tanda air akan surut. Akibatnya, jalur lalu lintas terhambat hingga menimbulkan kemacetan panjang.
"Air banjir ini kiriman dari wilayah utara, di Desa Nyormanis sama Desa Kajjan yang sejak kemarin diguyur hujan deras," kata Moh Sugianto (35) warga Desa Blega, Kecamatan Blega.
Banjir kali ini menggenangi enam dusun di Desa Blega, meliputi Dusun Sempar Utara, Sempar Laok, Pekadan, Pelanggaran, Segit, dan Karangkemasan.
Ketinggian air di jalan raya, antara 30 hingga 50 Cm. Namun, di sebagian titik ada yang mencapai 1 meter, seperti di Dusun Segit dan Dusun Sempar Utara.
Petugas dari Polsek Blega, berupaya membantu mengurai kemacetan arus lalu lintas akibat banyak kendaraan yang macet dalam genangan air di jalan raya tersebut.
Banjir di Kota Sampang terjadi di daerah yang dekat aliran sungai. Ketinggian genangan air di jalan raya kota itu, antara 10 hingga 20 cm dan masih dapat dilalui kendaraan bermotor.
Sementara di Pamekasan, banjir akibat luapan sungai terjadi di Desa Teja. Banjir mulai menggenangi halaman rumah warga sejak pagi dan hingga Rabu sore terpantau mulai surut.
"Kalau hujan reda, Insya-Allah tidak menyebar lebih luas," kata Supervisor Penanggulangan Bencana dari BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono.
Kendatipun demikian, pihaknya terus melakukan pemantauan, mengingat di wilayah utara Pamekasan hingga Rabu sore masih terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga deras.*
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020