Seiring berjalan waktu, program JKN-KIS semakin besar dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat. Destiar Kharisma Zahara (25) bersedia membagikan pengalamannya menggunakan haknya sebagai Peserta JKN-KIS.

Dear, panggilan akrabnya, telah menjadi peserta JKN-KIS sejak tahun 2014 mengikuti tanggungan orang tuanya yang bekerja.

Dear pernah menggunakan haknya sebagai Peserta JKN-KIS untuk mengajukan bantuan pembuatan kacamata. Saat dirinya masih dibangku perkuliahan, ia pernah mencoba mengajukan bantuan pembuatan kacamata.

Saat itu Dear berkuliah di malang, sedangkan faskes tingkat pertama tempatnya terdaftar berada di Surabaya. Setelah melakukan perpindahan faskes, ia melakukan pemeriksaan dan diberikan pengantar untuk mengajukan klaim bantuan kacamata.
 
"Saya ke optik, saya pilih sesuai dengan hak saya. Tidak lama, sekitar 3 hari kemudian kacamata sudah bisa diambil di optik," ujar Dear.
 
Selain dirinya sendiri, adik kandungnya juga telah memanfaatkan haknya untuk operasi Sinusitis di salah satu rumah sakit di Surabaya. Bermula dari keluhan sulit bernafas, adik Dear diperiksa ke faskes dan dirujuk untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik. Total biaya yang timbul untuk sekitar 1 minggu perawatan adalah sekitar 30 juta rupiah.
 
"Dan itu ditanggung semua oleh BPJS Kesehatan. Jadi ya free. Itu sekitar tahun 2017 akhir," ucapnya.
 
Berdasarkan pengalaman tersebut, Dear meyakini bahwa menjadi Peserta JKN-KIS sangat penting bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ia memberikan contoh dari apa yang telah terjadi dengan adiknya, tiba-tiba didiagnosa Sinusitis dan harus segera operasi.
 
Tentunya dengan kondisi yang tidak direncanakan, ia dan keluarga harus segera menyiapkan sejumlah uang dalam jumlah besar. Namun berkat menjadi peserta JKN-KIS, Dear dan keluarga merasa sangat terbantu.
 
"Ya Alhamdulillah banget. Terbantu sekali karena punya KIS," tukasnya.
 
Dear berjanji, pengalaman yang ia rasakan tersebut tidak akan ia simpan sendiri untuk dirinya. Dear akan lebih sering membagikan pengalaman baiknya menjadi Peserta JKN-KIS, baik kepada keluarganya maupun teman-teman terdekatnya.
 
Baginya dengan melihat tujuan pemerintah membuat program JKN-KIS, merupakan bentuk perhatian pemerintah memberikan kemudahan dan kenyamanan aksesbilitas pelayanan kesehatan.
 
"Pakai JKN-KIS itu harus banget. Rata-rata teman yang saya infokan juga tangapannya positif semua. Jadi makin yakin pakai JKN-KIS," terang Dear.
 
Dear berharap, Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dapat terus menghasilkan terobosan-terobosan terbaru dalam hal memberikan pelayanan pada seluruh pesertanya. Ia juga berharap kedepannya pemerintah dapat memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia melalui program JKN-KIS.
 
"Karena memang manfaatnya besar sekali. Kita tidak pernah tau sakit bisa datang kapan saja, jadi lebih baik sedia payung sebelum hujan. Jangan lupa juga perbulan sisihkan untuk membayar iuran daripada tiba-tiba sakit lalu bayar puluhan juta, kan belum tentu ada. Daripada berhutang, mending bayar iuran JKN," ujarnya. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020