Dr dr Sukadiono kembali menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) untuk ketiga kalinya setelah dilantik memimpin kampus setempat untuk periode 2020-2024, Selasa.
"Mendapat amanah sebagai rektor untuk kali ketiga memang cukup berat. Namun, karena amanah pimpinan tentunya saya harus siap untuk menjalankan amanah sebaik-baiknya," ujar Sukadiono usai dilantik secara daring.
Selama empat tahun menjabat yakni 2016-2020 berbagai pencapaian diraih UM Surabaya.
Di bidang kelembagaan misalnya, banyak Program Studi (Prodi) yang mendapatkan akreditasi A, termasuk puluhan kerjasama baik nasional maupun internasional.
"Kini UM Surabaya berada di posisi 10 besar dalam Anugerah Kampus Unggul (AKU) dari LLDIKTI VII," kata Suko, sapaan akrab Sukadiono.
Selain itu, selama menjabat sebagai rektor berbagai rekor dunia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) telah dipecahkan.
Target ke depan yang utama yaitu akreditasi perguruan tinggi yang unggul, diimbangi pengembangan sarana dan prasarana. Sehingga saya harus menyelesaikan Gedung At-Taawun 31 lantai yang peruntukkan untuk edu-apartement dalam peningkatan kualitas dan pengembangan UM Surabaya di masa depan," ujarnya.
Pada masa bakti 2020-2024 Suko juga ingin menyelesaikan berbagai macam target pencapaian.
Seperti pendirian berbagai Program Studi (Prodi) strategis, seperti Prodi Kedokteran Gigi, serta Prodi yang berorientasi pada komunikasi digital dan bisnis. Selain itu, penyelesaian Pusat Bisnis dan Inovasi, yang terdiri atas foodcourt, techno park, dan book store.
Di samping itu juga selama empat tahun ke depan, UM Surabaya konsisten mewujudkan diri sebagai Islamic Technopreuner Campus, yang memiliki nyawa pengembangan IT dan enterpreunership yang berparadigma Islami sesuai dengan rencana pengembangan UM Surabaya pada 10-20 tahun mendatang.
"Langkah tersebut yang konsisten kami lakukan sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Islam di Indonesia yang berpandangan Islamic Technopreuner Campus," katanya.
Dalam pelantikan ini juga diluncurkan buku jejak perjalanan Suko sejak kecil hingga kini menjadi rektor juga dibukukan oleh Kader Muda Muhammadiyah dengan judul "Jejak Langkah Rektor UM Surabaya dari Masa ke Masa". (*)
Baca juga: Bagikan paket kepada 2.016 lansia, UM Surabaya pecahkan MURI
Baca juga: Adik Wapres ke-6 Try Sutrisno jadi wisudawan tertua UM Surabaya, lulus usia 78 tahun
Baca juga: Mahasiswa UMS rancang alat sterilisasi barang belanjaan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Mendapat amanah sebagai rektor untuk kali ketiga memang cukup berat. Namun, karena amanah pimpinan tentunya saya harus siap untuk menjalankan amanah sebaik-baiknya," ujar Sukadiono usai dilantik secara daring.
Selama empat tahun menjabat yakni 2016-2020 berbagai pencapaian diraih UM Surabaya.
Di bidang kelembagaan misalnya, banyak Program Studi (Prodi) yang mendapatkan akreditasi A, termasuk puluhan kerjasama baik nasional maupun internasional.
"Kini UM Surabaya berada di posisi 10 besar dalam Anugerah Kampus Unggul (AKU) dari LLDIKTI VII," kata Suko, sapaan akrab Sukadiono.
Selain itu, selama menjabat sebagai rektor berbagai rekor dunia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) telah dipecahkan.
Target ke depan yang utama yaitu akreditasi perguruan tinggi yang unggul, diimbangi pengembangan sarana dan prasarana. Sehingga saya harus menyelesaikan Gedung At-Taawun 31 lantai yang peruntukkan untuk edu-apartement dalam peningkatan kualitas dan pengembangan UM Surabaya di masa depan," ujarnya.
Pada masa bakti 2020-2024 Suko juga ingin menyelesaikan berbagai macam target pencapaian.
Seperti pendirian berbagai Program Studi (Prodi) strategis, seperti Prodi Kedokteran Gigi, serta Prodi yang berorientasi pada komunikasi digital dan bisnis. Selain itu, penyelesaian Pusat Bisnis dan Inovasi, yang terdiri atas foodcourt, techno park, dan book store.
Di samping itu juga selama empat tahun ke depan, UM Surabaya konsisten mewujudkan diri sebagai Islamic Technopreuner Campus, yang memiliki nyawa pengembangan IT dan enterpreunership yang berparadigma Islami sesuai dengan rencana pengembangan UM Surabaya pada 10-20 tahun mendatang.
"Langkah tersebut yang konsisten kami lakukan sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Islam di Indonesia yang berpandangan Islamic Technopreuner Campus," katanya.
Dalam pelantikan ini juga diluncurkan buku jejak perjalanan Suko sejak kecil hingga kini menjadi rektor juga dibukukan oleh Kader Muda Muhammadiyah dengan judul "Jejak Langkah Rektor UM Surabaya dari Masa ke Masa". (*)
Baca juga: Bagikan paket kepada 2.016 lansia, UM Surabaya pecahkan MURI
Baca juga: Adik Wapres ke-6 Try Sutrisno jadi wisudawan tertua UM Surabaya, lulus usia 78 tahun
Baca juga: Mahasiswa UMS rancang alat sterilisasi barang belanjaan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020