Dua pasangan calon (paslon) Pilkada Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menyoroti pentingnya kesehatan dalam membangun masyarakat di wilayah tersebut.
Dalam debat Pilkada yang berlangsung di Gresik, Jumat malam, pasangan nomor urut 1 Mohammad Qosim-Asluchul Alif (QA) memaparkan pentingnya kesehatan sebagai modal utama untuk mendongkrak ekonomi daerah, sebab masih ada 24 persen masyarakat setempat yang belum terdaftar di BPJS Kesehatan.
"Ini yang kami dorong jika kami terpilih nanti, sebab kesehatan hal utama untuk meningkatkan ekonomi," kata Mohammad Qosim yang menjadi pembicara pertama dalam debat tersebut.
Sedangkan Alif menambahkan, ekonomi akan didorong dengan melakukan pengentasan pengangguran, hal itu dilakukan dengan kerja sama semua pihak.
Pasangan QA maju di Pilkada Gresik dengan diusung dua parpol yakni PKB 13 kursi serta Gerindra 8 kursi.
Sementara pasangan nomor urut 2 Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah (NIAT) memaparkan, selain kesehatan yang menjadi fokus utama, juga keselamatan warga di tengah musibah banjir yang masih melanda di wilayah yang dikenal dengan sebutan "Kota Pudak" tersebut.
"Kemiskinan dan Banjir menjadi fokus utama kami, serta adanya kelangkaan pupuk yang terjadi di Gresik. Ini akan kami atasi jika terpilih nanti," kata Fandi Akhmad yang akrab dipanggil Gus Yani tersebut.
Gus Yani mengakui, bahwa pandemi COVID-19 membuat semua menghadapi ketidakpastian, sehingga perlu adanya pemulihan ekonomi.
"Pemerintah akan lebih hadir kepada masyarakat dengan mendorong usaha di rumah masing-masing, dan ini belum tersentuh oleh pemerintah sebelumnya," kata Yani.
Wakil Yani, Aminatun Habibah menambahkan bahwa jika dirinya terpilih akan ada penambahan modal Rp10 juta buat anak muda di Gresik.
"Kami juga akan meningkatkan ekonomi dengan mendorong usaha ibu-ibu, sebab kami punya program Bunda Puspa, ini khusus untuk kaum perempuan dengan diberikan pelatihan dan modal untuk meningkatkan ekonomi," kata Aminatun.
Pasangan NIAT, maju dengan diusung enam parpol (Partai Golkar dengan raihan 8 kursi, PDIP 6 kursi, NasDem 5 kursi, Demokrat 4 kursi, PAN 3 kursi, dan PPP dengan 3 kursi).
Menanggapi materi debat kedua paslon, Komisioner KPU Gresik Divisi Sosialisasi dan SDM, Makmun berharap, calon pemilih bisa melihat langsung kualitas maupun visi misi masing-masing calon.
"Ini juga mendorong pemilih untuk tidak golput dalam Pilkada Gresik, sehingga diharapkan meningkatkan angka partisipasi pemilih," kata Makmun
Sementara itu, tema debat publik pertama ini adalah "Menyelesaikan persoalan daerah meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat".
Sedangkan tim panelis terdiri dari akademisi, antara lain, Dosen UINSA Achmad Room Fitriyanto, SE, MEI, MA, Ph.D, Dosen UB Malang Ir Moh Solichin, MT. Ph.D, Dosen UNESA Dr Agus Machfud Fauzi, M.Si Dosen UMG Anwar Hariyono, M.Si dan Dr Eko Budi Leksono, MT. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Dalam debat Pilkada yang berlangsung di Gresik, Jumat malam, pasangan nomor urut 1 Mohammad Qosim-Asluchul Alif (QA) memaparkan pentingnya kesehatan sebagai modal utama untuk mendongkrak ekonomi daerah, sebab masih ada 24 persen masyarakat setempat yang belum terdaftar di BPJS Kesehatan.
"Ini yang kami dorong jika kami terpilih nanti, sebab kesehatan hal utama untuk meningkatkan ekonomi," kata Mohammad Qosim yang menjadi pembicara pertama dalam debat tersebut.
Sedangkan Alif menambahkan, ekonomi akan didorong dengan melakukan pengentasan pengangguran, hal itu dilakukan dengan kerja sama semua pihak.
Pasangan QA maju di Pilkada Gresik dengan diusung dua parpol yakni PKB 13 kursi serta Gerindra 8 kursi.
Sementara pasangan nomor urut 2 Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah (NIAT) memaparkan, selain kesehatan yang menjadi fokus utama, juga keselamatan warga di tengah musibah banjir yang masih melanda di wilayah yang dikenal dengan sebutan "Kota Pudak" tersebut.
"Kemiskinan dan Banjir menjadi fokus utama kami, serta adanya kelangkaan pupuk yang terjadi di Gresik. Ini akan kami atasi jika terpilih nanti," kata Fandi Akhmad yang akrab dipanggil Gus Yani tersebut.
Gus Yani mengakui, bahwa pandemi COVID-19 membuat semua menghadapi ketidakpastian, sehingga perlu adanya pemulihan ekonomi.
"Pemerintah akan lebih hadir kepada masyarakat dengan mendorong usaha di rumah masing-masing, dan ini belum tersentuh oleh pemerintah sebelumnya," kata Yani.
Wakil Yani, Aminatun Habibah menambahkan bahwa jika dirinya terpilih akan ada penambahan modal Rp10 juta buat anak muda di Gresik.
"Kami juga akan meningkatkan ekonomi dengan mendorong usaha ibu-ibu, sebab kami punya program Bunda Puspa, ini khusus untuk kaum perempuan dengan diberikan pelatihan dan modal untuk meningkatkan ekonomi," kata Aminatun.
Pasangan NIAT, maju dengan diusung enam parpol (Partai Golkar dengan raihan 8 kursi, PDIP 6 kursi, NasDem 5 kursi, Demokrat 4 kursi, PAN 3 kursi, dan PPP dengan 3 kursi).
Menanggapi materi debat kedua paslon, Komisioner KPU Gresik Divisi Sosialisasi dan SDM, Makmun berharap, calon pemilih bisa melihat langsung kualitas maupun visi misi masing-masing calon.
"Ini juga mendorong pemilih untuk tidak golput dalam Pilkada Gresik, sehingga diharapkan meningkatkan angka partisipasi pemilih," kata Makmun
Sementara itu, tema debat publik pertama ini adalah "Menyelesaikan persoalan daerah meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat".
Sedangkan tim panelis terdiri dari akademisi, antara lain, Dosen UINSA Achmad Room Fitriyanto, SE, MEI, MA, Ph.D, Dosen UB Malang Ir Moh Solichin, MT. Ph.D, Dosen UNESA Dr Agus Machfud Fauzi, M.Si Dosen UMG Anwar Hariyono, M.Si dan Dr Eko Budi Leksono, MT. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020