Ratusan santriwati Pondok Pesantren Anwarul Haromain Trenggalek dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing demi mengantisipasi risiko penularan virus corona atau COVID-19.
"Untuk tahap pertama kami telah memulangkan lebih dari 600 orang santri ke daerah masing-masing, sedangkan untuk santriwati hari ini masih dalam proses pemulangan," kata pengasuh Ponpes Anwarul Haromain, Bahrul Munir, di Trenggalek, Senin.
Baca juga: 72 santri di Trenggalek terkonfirmasi positif COVID-19 setelah tes PCR massal
Upaya pencegahan itu diputuskan mengingat Pondok Pesantren Anwarul Haromain yang berlokasi di Desa Baruharjo, Durenan, itu dideteksi sebagai klaster besar penyebaran SARS-CoV-2 atau virus corona jenis baru dengan 77 orang santri terkonfirmasi positif COVID-19.
Bahrul Munir memastikan santri Pondok Pesantren Anwarul Haromain yang dipulangkan telah dinyatakan sehat oleh Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Trenggalek.
Baca juga: Dinkes Trenggalek lanjutkan "tracing" klaster pesantren, lima lagi santri terkonfirmasi
Mereka saat dilakukan tracing atau penelusuran epidemiologi melalui metode tes cepat maupun tes usap PCR tidak reaktif dan tidak terkonfirmasi positif corona.
Sebagian lain sempat dinyatakan positif, namun sudah dinyatakan sembuh atau negatif COVID-19.
"Pemulangan ini dilakukan untuk meminimalkan risiko penyebaran virus corona agar tidak meluas di lingkungan pondok," ujarnya.
Baca juga: 123 santriwati Ponpes Anwarul Haromain Trenggalek diwajibkan swab test COVID-19
Setiap santri Pondok Pesantren Anwarul Haromain yang pulang atau dipulangkan lebih dulu didata oleh Satgas COVID-19 tingkat desa.
Data tersebut selanjutnya dikoordinasikan dengan Satgas COVID-19 daerah asal santri guna dilakukan pemantauan dan memastikan mereka menjalani isolasi mandiri.
"Saat ini pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona ada 17 santri. Mereka juga dipulangkan, namun wajib menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing," kata Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Joko Rusianto.
Saat ini, masih ada 60 orang santri yang dinyatakan berstatus positif corona. Mereka diharuskan menjalani perawatan di asrama COVID-19 Trenggalek sampai dinyatakan sembuh.
Sedangkan untuk 123 orang santri/santriwati yang reaktif telah menjalani tes usap secara bertahap, terhitung mulai Senin (16/11).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Untuk tahap pertama kami telah memulangkan lebih dari 600 orang santri ke daerah masing-masing, sedangkan untuk santriwati hari ini masih dalam proses pemulangan," kata pengasuh Ponpes Anwarul Haromain, Bahrul Munir, di Trenggalek, Senin.
Baca juga: 72 santri di Trenggalek terkonfirmasi positif COVID-19 setelah tes PCR massal
Upaya pencegahan itu diputuskan mengingat Pondok Pesantren Anwarul Haromain yang berlokasi di Desa Baruharjo, Durenan, itu dideteksi sebagai klaster besar penyebaran SARS-CoV-2 atau virus corona jenis baru dengan 77 orang santri terkonfirmasi positif COVID-19.
Bahrul Munir memastikan santri Pondok Pesantren Anwarul Haromain yang dipulangkan telah dinyatakan sehat oleh Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Trenggalek.
Baca juga: Dinkes Trenggalek lanjutkan "tracing" klaster pesantren, lima lagi santri terkonfirmasi
Mereka saat dilakukan tracing atau penelusuran epidemiologi melalui metode tes cepat maupun tes usap PCR tidak reaktif dan tidak terkonfirmasi positif corona.
Sebagian lain sempat dinyatakan positif, namun sudah dinyatakan sembuh atau negatif COVID-19.
"Pemulangan ini dilakukan untuk meminimalkan risiko penyebaran virus corona agar tidak meluas di lingkungan pondok," ujarnya.
Baca juga: 123 santriwati Ponpes Anwarul Haromain Trenggalek diwajibkan swab test COVID-19
Setiap santri Pondok Pesantren Anwarul Haromain yang pulang atau dipulangkan lebih dulu didata oleh Satgas COVID-19 tingkat desa.
Data tersebut selanjutnya dikoordinasikan dengan Satgas COVID-19 daerah asal santri guna dilakukan pemantauan dan memastikan mereka menjalani isolasi mandiri.
"Saat ini pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona ada 17 santri. Mereka juga dipulangkan, namun wajib menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing," kata Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Joko Rusianto.
Saat ini, masih ada 60 orang santri yang dinyatakan berstatus positif corona. Mereka diharuskan menjalani perawatan di asrama COVID-19 Trenggalek sampai dinyatakan sembuh.
Sedangkan untuk 123 orang santri/santriwati yang reaktif telah menjalani tes usap secara bertahap, terhitung mulai Senin (16/11).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020