Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, tetap menggelar penyelenggaraan "Coin Emas 2020" dalam program "English Massive" di tengah pandemi COVID-19.

"Kami tiap tahun ada lomba ini untuk mengevaluasi serta mengetahui sejauh mana murid-murid English Massive ini berkembang. Nah ini tingkat daya saing mereka akan terangkat, sehingga saya yakin human development index di Kota Kediri akan terus naik," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Minggu.

Dalam kegiatan ini juga melibatkan peserta umum dari Keresidenan Kediri. Hal ini bertujuan sebagai evaluasi program English Massive (Emas) yang sudah berjalan selama ini.

"Dan untuk kali ini kami adu mereka untuk seluruhnya yang ada di Keresidenan Kediri. Jadi (peserta Keresidenan Kediri) boleh ikut ke sini, kami akan lihat kualitasnya bagus mana antara les-lesan dengan Emas. Kami harus terbuka. Kalau memang bagus les-lesan berarti Emas harus siap dievaluasi dan harus menciptakan program-program baru yang lebih keren," ujarnya.

Wali Kota menambahkan kompetisi ini diharapkan bisa membawa perubahan positif bagi pendidikan terutama bahasa Inggris di Kota Kediri.

"Kami berharap mudah-mudahan seluruh warga Kota Kediri yang ada di kelurahan-kelurahan bisa merasakan bahwa ini ada guru bahasa inggris datang dan mengajarkan mereka lebih ke arah conversation, sehingga harapannya sumber daya manusia di Kota Kediri lebih berdaya saing dibanding di daerah-daerah lainnya secara keseluruhan," katanya.

"Emas ini hampir ada di setiap RW jadi coverage sudah di seluruh Kota Kediri. Apalagi sebentar lagi ada bandar udara pasti perkembangannya akan jauh lebih maju lagi. Sehingga, ini menurut saya cocok terhadap perkembangan di era sekarang ini," lanjut Mas Abu, sapaan akrabnya.

Wali Kota Kediri juga meminta kepada para partisipan agar selalu bersemangat bersaing dan terus belajar.

"Kalah menang itu tidak masalah. Yang penting terus belajar dan semangat. Karena orang yang terus belajar inshaAllah akan menjadi orang yang beruntung," kata dia.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto mengatakan penyelenggaraan kompetisi tetap berlangsung, kendati saat ini masih di masa pandemi COVID-19.

Saat seleksi program ini dibuat menggunakan daring demi mengurangi kerumunan massa. Saat final diselenggarakan di Dinas Pendidikan Kota Kediri dengan protokol kesehatan yang ketat. Para peserta mengenakan masker maupun penutup wajah.

"Coin Emas ini program tahunan yang sudah ditunggu oleh masyarakat dan kami sudah melaksanakan sejak 20 Oktober dengan menggunakan metode daring. Dan alhamdulillah yang masuk final untuk menunjukkan kemampuannya memilih yang baik dengan cara yang terbaik," kata Siswanto.

Kegiatan final kompetisi Coin Emas 2020 tersebut adalah spelling bee competition dengan tema standing up to the adversity yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Kota Kediri.

Kegiatan tersebut melibatkan tim juri yang terdiri dari Yuta Otake (spelling bee pronouncer) live zoom dari Jepang dan Dennis Perez (fun reading competition judge) live zoom dari Jakarta. Acara diikuti 50 partisipan yang terdiri dari 25 partisipan children emas dan 25 partisipan teenager emas dan peserta umum se-Keresidenan Kediri.

Di akhir kegiatan tersebut juga menampilkan webseries bergenre drama hasil kerjasama Dinas Pendidikan Kota Kediri dengan rumah produksi Creative Goods Inc dan Youtuber Dennis Perez atau yang lebih dikenal dengan nama guruku Mr D.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut Pelaksana Tugas Asisten Administrasi Umum Pemkot Kediri yang sekaligus sebagai Direktur Emas Chevy Ning Suyudi serta tutor Emas. 
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020