Pemerintah Provisi Jawa Timur, Sabtu, menggelar pertunjukan busana batik di pinggir Pantai Solong (fashion show on the beach) Kabupaten Banyuwangi yang bertajuk East Java Fashion Harmony 2020.

Pergelaran East Java Fashion Harmony yang kedua kalinya ini mengusung tema "Batik Gringsing" dan melibatkan 12 perancang (desainer) busana batik Jawa Timur.
 
Video oleh Novi Husdinariyanto

"East Java Fashion Harmony ini yang kedua kalinya, sebagai komitmen untuk mempromosikan batik khas Jawa Timur. Karena Jawa timur sendiri memiliki kekayaan ragam motif batik dengan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang tinggi," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Banyuwangi, Sabtu.

Katanya, batik di Jawa Timur bukan hanya sekedar lembaran kain dengan motif biasa, namun setiap goresan yang terlukis didalamnya memiliki filosofi dan nilai luhur yang tinggi.

Nilai batik tersebut, lanjut dia, semakin bertambah saat para kreator pembuat batik ini berkolaborasi dengan para perancang berkualitas dan hingga menghasilkan mahakarya busana batik yang menawan yang ditampilkan pada pertunjukan ini.

"Tidak seperti tahun lalu yang kita gelar indoor, tahun ini kami gelar outdoor sebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan yang ketat di acara ini. Kami ingin proses kreatif dan ekonomi di Jatim bisa tetap berjalan dengan standar dan protokol baru," kata Gubernur Khofifah.

Selain itu, Gubernur Khofifah menambahkan, pergelaran pertunjukan busana batik di Pantai Solong dipilih karena memiliki daya tarik yang menambah istimewa, karena berlatar belakang Selat Bali, sehingga peragaan busana batik yang menawan pun menjadi semakin menarik.
 
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat sambutan pembukaan East Java Fashion Harmony 2020 di Pantai Solong Banyuwangi. Sabtu (14/11/2020) (ANTARA Jatim/NoviH)


Sementara itu, perancang busana batik asal Surabaya, Lia Afif mengaku bahwa pertunjukan busana batik ini menjadi awal kebangkitan kreasi dan inovasi para perancang dan perajin batik di tengah pandemi COVID-19.

"Karena sejak pandemi COVID-19 tidak ada kegiatan fesyen. Event ini membuat kami kembali bersemangat," katanya.

Menurut dia, semua event yang sudah terjadwal tertunda karena pandemi COVID-19, seperti event Indonesia Fashion Week dan Surabaya Fashion Parade.

Untuk itu, katanya, kegiatan fesyen yang digagas oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemprov Jawa Timur, itu patut diapresiasi, karena tak hanya perancang yang semakin bersemangat, namun juga pembatik dan para model.

"Ini event pertama selama pandemi, sebelumnya tidak ada. Kami kembali termotivasi untuk terus berkarya di tengah pandemi. Kami menampilkan desain bertema Cakra Dahana yang diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti Cakra itu pusat, dahana adalah perhatian," paparnya.

Bupati Abdullah Azwar Anas menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah memilih Banyuwangi sebagai lokasi pelaksanaan East Java Fashion Harmony 2020.
 
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didamping Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada acara event East Java Fashion Harmony 2020 di Pantai Solong Banyuwangi. Sabtu (14/11/2020) (ANTARA Jatim/NoviH)

Kata Azwar Anas, ajang ini diharapkan akan menggeliatkan kembali sektor kreatif khususnya fesyen batik yang sempat terpukul akibat pandemi.

"Fashion batik menjadi salah satu sektor kreatif yang cukup cukup terdampak pandemi. Dengan adanya event ini, kami harapkan memberi motivasi dan semangat bagi pelaku batik di semua daerah di Jawa Timur juga khususnya Banyuwangi," katanya.

Gelaran fesyen batik menampilkan puluhan karya busana batik bertema Batik Gringsing. Gringsing merupakan motif sederhana berupa bundaran dan lingkaran serta sisik. Setiap daerah memiliki pola motif gringsing yang berbeda-beda.

Gringsing memiliki filosofi makna keseimbangan, keteguhan serta kesatuan, dam Gringsing juga bermakna "Gring" yang berarti "sakit" dan "Sing" berarti "Jangan", maka Gringsing berati "Jangan Sakit" yang narasinya dapat dibaca sebagai doa kemanusiaan untuk dunia dari Jawa Timur.

Ajang ini diikuti pembatik dari sembilan kota/kabupaten Jatim, yakni Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, Tuban, Tulungagung, Trengalek, Pamekasan, Bangkalan, dan Banyuwangi.

Event ini dibuka Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan dihadiri Wakil Gubernur Emil Dardak, Sekda Provinsi Jatim dan  Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, serta Forkopimda se-Jatim. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020