Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan proyek padat karya senilai Rp4,5 miliar di daerah itu menyerap tenaga kerja usia produktif dan membantu perekonomian warga di tengah pandemi COVID-19.

"Di Perkim, proyek padat karya ada empat yaitu pengedukan walet, perumahan tidak layak huni, pavingisasi jalan yang masih tanah, dan renovasi pagar makam. Total dana Rp4,5 miliar," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Kediri Hadi Wahjono di Kediri, Senin.

Ia mengungkapkan program tersebut berasal dari usulan warga melalui kelurahan di tiga kecamatan wilayah Kota Kediri dan juga saran dari dinas terkait.

Data sementara yang masuk dari tiga kecamatan, untuk program pengedukan walet sejumlah 13.000 meter persegi, pavingisasi sebanyak 61 titik (Kecamatan Kota ada 17 titik, Kecamatan Pesantren ada 21 titik, dan Kecamatan Mojoroto sebanyak 23 titik), serta revonasi pagar makam sebanyak 17 titik (Kecamatan Kota terdapat dua titik, Kecamatan Pesantren ada empat titik, dan Kecamatan Mojoroto terdapat 11 titik).

Pengedukan walet akan dilakukan di lokasi yang rawan tergenang yaitu Perumahan Wilis Indah II, Perumahan Permata Hijau, Puri Panjalu, normalisasi kelurahan Banaran (saluran lingkungan), normalisasi di Pesantren, dan Betet.

Untuk program rumah tidak layak huni, sejauh ini yang diajukan sebanyak 88 rumah dari tiga kecamatan di Kota Kediri, masing-masing akan mendapatkan dana Rp20 juta untuk renovasi.

"Pemberiannya dilakukan bertahap. Tahap pertama biasanya Rp10 juta dulu. Dana ini sebagai pemancing saja. Biasanya akan ada kerja sama dan dukungan warga sekitar. Kerja sama inilah yang kami harapkan untuk meningkatkan solidaritas," tambah Hadi.

Semangat gotong royong ini, lanjut dia, yang ingin dibangun dari program rumah layak huni selain memberikan rumah yang lebih layak bagi warga Kota Kediri yang masuk dalam usulan.

Pelaksanaan program padat karya telah dicanangkan oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, awal September 2020. Proyek tersebut direalisasikan oleh Dinas PU, Dinas Perkim, dan Dinas Pertanian Kota Kediri. Konsep proyek padat karya yakni pekerjaan yang bisa menyerap banyak tenaga kerja.

Ketua RT 08/RW 06, Keluruhan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Budi Suprayitno, mengatakan dalam pengerjaan proyek ini banyak melibatkan mereka yang usia produktif.

"Mereka itu para mahasiswa yang sudah lulus, sudah sarjana tapi belum dapat pekerjaan karena COVID-19," kata dia.

Terdapat 20 warganya yang ikut membersihkan gorong-gorong atau saluran air. Perbaikan dilakukan agar saluran air tidak mampet, sedangkan di Kelurahan Pojok terdapat empat kelompok yang melakukan pekerjaan pengerukan walet/sedimien selokan. Masing-masing kelompok terdiri atas 20-22 tenaga kerja dari warga setempat. Proyek ini sudah berlangsung sejak 22 Oktober 2020. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020