Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meluapkan amarahnya kepada pendemo yang melakukan perusakan sejumlah fasilitas umum saat demo menolak UU Cipta Kerja di kawasan Jalan Gubernur Suryo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis malam.

Risma menghampiri salah seorang pendemo yang ditangkap petugas kepolisian usai unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja diwarnai kerusuhan dan perusakan sejumlah fasilitas umum.

"Kamu dari mana?," kata Risma dengan nada suara tinggi kepada seorang pendemo yang diamankan polisi.
 
Video dari berbagai sumber

Baca juga: Sejumlah fasilitas publik dibakar massa saat demo UU Cipta Kerja di Surabaya
Baca juga: Polisi: Pelaku kerusuhan demo UU Cipta Kerja di Surabaya bukan elemen buruh
Seorang pengunjuk rasa mencium bendera merah putih saat unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/10/2020). Aksi yang dikuti ribuan orang dari berbagai elemen mahasiswa dan buruh tersebut berakhir ricuh dan mengakibatkan sejumlah fasilitas umum rusak. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/aww.

Pendemo itu mengaku datang dari Madiun, Jatim. Ia ditangkap petugas kepolisian karena diduga terlibat bentrokan dan perusakan fasilitas umum saat mengikuti demo tolak UU Cipta Kerja. 

Risma yang emosional merasa tidak terima lantaran fasilitas umum dan pot-pot tanaman di kotanya dirusak oleh para pendemo tolak UU Cipta Kerja. 

"Kamu tahu, aku bangun ini untuk rakyatku juga, kenapa kamu rusak kotaku? Kenapa kamu gak rusak kotamu sendiri? ujar Risma dengan nada tinggi. 

Baca juga: 114 pemuda diamankan saat hendak demo UU Cipta Kerja di Surabaya
Baca juga: Polisi bubarkan massa demo UU Cipta Kerja dengan gas air mata
Pengunjuk rasa menaiki pagar Gedung Negara Grahadi saat unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/10/2020). Aksi yang dikuti ribuan orang dari berbagai elemen mahasiswa dan buruh tersebut berakhir ricuh dan mengakibatkan sejumlah fasilitas umum rusak. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/aww.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu terus memarahi pendemo itu. Risma tidak terima karena Kota Surabaya yang telah dia bangun dengan susah payah dirusak. 

Risma lalu meminta aparat kepolisian untuk membawa pendemo tersebut diproses secara hukum. "Sudah pak polisi, bawa saja," katanya. 

Sementara itu, pendemo yang masuk berusia muda itu tidak merespons apapun saat dimarahi Risma. Ia hanya meminta maaf dan meringkuk di depan Risma. 

"Saya mohon maaf bu," kata pemuda itu.

Setelah memarahi pemuda itu, Risma bersama jajarannya lalu membersihkan Jalan Gubernur Suryo. Ia memunguti bebatuan, sandal dan pecahan kaca bekas kerusuhan demo

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020