Perajin hiasan rumah milik Mala Hariyati di Desa Tepus, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tetap banjir pesanan kerajinan tangan di masa pandemi COVID-19.
Mala mengemukakan usaha ini sudah ditekuninya sejak lama. Dirinya menyukai kerajinan sejak kecil dan terus diasah hingga kini. Awalnya, ia membuat dekorasi rumah lalu diunggah di jejaring sosial Instagram miliknya dan ternyata banyak pesanan.
"Awalnya beli bahan dasar lingkaran untuk dipakai di rumah. Jadi, saya unggah di Instagram, teman-teman banyak yang suka, kok lucu lalu order," katanya ditemui di rumahnya, Desa Tepus, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Selasa.
Ia memutuskan untuk membuat Instagram khusus untuk produk yang dibuatnya sejak 2015. Ia selalu mengunggah hasil karyanya, sehingga semakin banyak yang pesan.
Untuk harganya juga relatif terjangkau antara Rp175 ribu hingga Rp450 ribu tergantung dari model, ukuran, jenis hingga maupun aksesori lainnya. Pemesan kerajinan tangan miliknya juga berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
"Jadi, saya buatnya sesuai dengan imajinasi. Kalau kesulitan tidak ada, karena saya buatnya senang. Tiap kali ada proyek baru, saya mikir desainnya antara 2-3 hari dan itu membikin semangat," kata perempuan yang juga apoteker ini.
Mala mengaku omzet kerajinan tangan usahanya cukup bagus. Saat sebelum pandemi per bulan bisa menghasilkan antara Rp5 juta hingga Rp6 juta. Bahkan, saat hari raya keagamaan bisa antara Rp10 juta hingga Rp11 juta.
Selama ini, Mala membuat kerajinan itu seorang diri. Ia belum terpikirkan untuk merekrut karyawan, karena merasa masih mampu menangani sendiri.
Untuk bahan membuat kerajinan didapatkan dari berbagai daerah baik lokal maupun impor. Dirinya juga sering memesan bahan lewat daring, sehingga memudahkan untuk mengambil bahan.
Mala mengaku, usaha ini cukup bagus, mengingat saat ini dunia kreatif juga termasuk usaha yang cukup menjanjikan. Orang banyak yang suka dekorasi, terutama pasangan muda.
"Ini cukup menjanjikan juga. Dunia kreatif juga sangat menjanjikan, orang lebih suka dekorasi, apalagi pasangan muda yang suka menata rumah. Di pandemi (COVID-19), permitnaan juga tetap masuk, kendati tidak sebanyak sebelum pandemi," kata dia.
Ia sebelumnya juga membuka kelas untuk belajar menghias di rumah, namun karena masih pandemi COVID-19, kelas hingga sekarang belum dibukanya. Dirinya berharap, pandemi ini segera berakhir, sehingga aktivitas bisa kembali seperti sebelumnya.
Sementara itu, Pemkab Kediri juga tetap mendukung UMKM di Kabupaten Kediri. Pemkab juga sering mengadakan pameran, namun karena pandemi hal itu belum bisa dilakukan.
"Sebelum pandemi, pemkab sering membuat kegiatan misalnya pameran UMKM," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri Krisna Setiawan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Mala mengemukakan usaha ini sudah ditekuninya sejak lama. Dirinya menyukai kerajinan sejak kecil dan terus diasah hingga kini. Awalnya, ia membuat dekorasi rumah lalu diunggah di jejaring sosial Instagram miliknya dan ternyata banyak pesanan.
"Awalnya beli bahan dasar lingkaran untuk dipakai di rumah. Jadi, saya unggah di Instagram, teman-teman banyak yang suka, kok lucu lalu order," katanya ditemui di rumahnya, Desa Tepus, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Selasa.
Ia memutuskan untuk membuat Instagram khusus untuk produk yang dibuatnya sejak 2015. Ia selalu mengunggah hasil karyanya, sehingga semakin banyak yang pesan.
Untuk harganya juga relatif terjangkau antara Rp175 ribu hingga Rp450 ribu tergantung dari model, ukuran, jenis hingga maupun aksesori lainnya. Pemesan kerajinan tangan miliknya juga berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
"Jadi, saya buatnya sesuai dengan imajinasi. Kalau kesulitan tidak ada, karena saya buatnya senang. Tiap kali ada proyek baru, saya mikir desainnya antara 2-3 hari dan itu membikin semangat," kata perempuan yang juga apoteker ini.
Mala mengaku omzet kerajinan tangan usahanya cukup bagus. Saat sebelum pandemi per bulan bisa menghasilkan antara Rp5 juta hingga Rp6 juta. Bahkan, saat hari raya keagamaan bisa antara Rp10 juta hingga Rp11 juta.
Selama ini, Mala membuat kerajinan itu seorang diri. Ia belum terpikirkan untuk merekrut karyawan, karena merasa masih mampu menangani sendiri.
Untuk bahan membuat kerajinan didapatkan dari berbagai daerah baik lokal maupun impor. Dirinya juga sering memesan bahan lewat daring, sehingga memudahkan untuk mengambil bahan.
Mala mengaku, usaha ini cukup bagus, mengingat saat ini dunia kreatif juga termasuk usaha yang cukup menjanjikan. Orang banyak yang suka dekorasi, terutama pasangan muda.
"Ini cukup menjanjikan juga. Dunia kreatif juga sangat menjanjikan, orang lebih suka dekorasi, apalagi pasangan muda yang suka menata rumah. Di pandemi (COVID-19), permitnaan juga tetap masuk, kendati tidak sebanyak sebelum pandemi," kata dia.
Ia sebelumnya juga membuka kelas untuk belajar menghias di rumah, namun karena masih pandemi COVID-19, kelas hingga sekarang belum dibukanya. Dirinya berharap, pandemi ini segera berakhir, sehingga aktivitas bisa kembali seperti sebelumnya.
Sementara itu, Pemkab Kediri juga tetap mendukung UMKM di Kabupaten Kediri. Pemkab juga sering mengadakan pameran, namun karena pandemi hal itu belum bisa dilakukan.
"Sebelum pandemi, pemkab sering membuat kegiatan misalnya pameran UMKM," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri Krisna Setiawan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020