Fairidita Annisa adalah salah satu generasi muda yang bersemangat membahas Program JKN-KIS.

Perempuan yang akrab disapa Dita ini telah menjadi Peserta JKN-KIS sejak tahun 2014. Saat itu ia mendaftarkan dirinya beserta keluarga.

Telah menjadi peserta sejak 2014 membuatnya sedikit banyak mengetahui perkembangan program yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini.

"Dulu saya daftar datang harus pagi, baru dilayani siang. Beda banget dengan sekarang. Dari 2014, 2015 sampai sekarang 2020 pasti juga tidak mudah bagi BPJS Kesehatan untuk memberikan kemudahan pelayanan bagi Peserta JKN-KIS," ucapnya.

Pengalamannya pernah menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) membuatnya menyadari pentingnya memiliki Jaminan Kesehatan.

Sekitar tahun 2014 Dita mengalami sakit perut dengan intensitas cukup sering, dokter mendiagnosa dirinya terkena usus buntu sehingga mewajibkan dirinya untuk melakukan operasi.

Dita mendapatkan pelayanan yang baik dan maksimal selama di faskes pertama dan rumah sakit. Pun ketika kerabatnya harus melakukan operasi jantung, Dita juga melihat bahwa pelayanan yang diberikan bagi Peserta JKN-KIS baik dan tidak membeda-bedakan.

"Benar-benar ketolong banget sih. Karena memang kerabat saya dari keluarga kurang mampu, dengan adanya jaminan kesehatan ya sangat terbantu dan Alhamdulillah sampai sekarang beliau masih sehat. Kontrol juga menggunakan KIS," katanya.

Selain itu Dita juga mengapresiasi adanya layanan digital yang disediakan oleh BPJS Kesehatan, di antaranya Edabu Mobile dan Aplikasi Mobile JKN.

Dita cukup sering menggunakan Mobile JKN miliknya, terakhir ia mencoba fitur  konsultasi dokter faskes pertamanya.

Awalnya ia mengakui tertarik dengan adanya fitur konsultasi dokter dan langsung mencoba.

Dirinya menjelaskan keluhan sakit pada perut bagian bawahnya dan menjelaskan riwayat usus buntu yang ia miliki pada dokter. Dokter menganjurkan untuk melipat kakinya, jika masih terasa sakit maka kemungkinan ada masalah pada usus besar.

"Awalnya iseng, saya coba chat tidak lama langsung dijawab. Membantu banget bagi saya, apalagi di masa pandemi seperti sekarang. Cukup di rumah saja, pakai Mobile JKN," katanya.

Atas dasar pengalamannya itu, Dita mengajak generasi muda untuk mengerti bahwa memiliki jaminan kesehatan adalah penting. Terutama di masa-masa sulit seperti saat ini. Dita juga menyinggung jika untuk membiayai gaya hidup bisa, maha seharusnya menyisihkan untuk membayar iuran JKN-KIS juga bisa.

"Kita kan tidak pernah tau kapan kita sakit, bisa saja besok atau sekarang. Apalagi peraturan juga sudah jelas semua wajib menjadi Peserta JKN-KIS. Harusnya generasi mudah paham pentingnya program ini," ujarnya.

Dita berharap generasi muda mau turut berperan serta mendukung keberlangsungan Program JKN-KIS. Dimulai dengan cara yang paling mudah, mensosialisasikan Program JKN-KIS pada keluarga atau sesama. 

"Kita bisa manfaatkan kemudahan teknologi. Mari bersama-sama membangun jaminan kesehatan yang baik untuk semua kalangan masyarakat," ujarnya.  (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020