Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2020 yang diikuti sekitar 7.500 orang mahasiswa diselenggarakan secara dalam jaringan dan luar jaringan dalam tujuh gelombang.
Penyelenggaraan Pesmaba luring akan dilaksanakan sebanyak 7 gelombang, mulai 22 September hingga 14 Oktober 2020. Per gelombang, tiap fakultas akan menjalankan Pesmaba selama 2 hari berturut-turut, yakni sehari penyelenggaraan Pesmaba di tingkat universitas dan sehari di tingkat fakultas.
Kepala Humas dan Protokoler UMM Sugeng Winarno di Malang, Kamis, menyebut target utama penyelenggaraan Pesmaba ini adalah mengidentifikasi potensi calon mahasiswa baru (camaba), memahamkan kultur belajar, serta mengenal seluruh fasilitas perkuliahan yang dimanfaatkan untuk menunjang pembelajaran.
Dari sekitar 7.500 mahasiswa baru yang mengikuti Pesmaba, hanya sebagian kecil yang diperkenankan panitia untuk mengikuti Pesmaba luring guna menghindari penularan COVID-19, panitia secara ketat menerapkan protokol kesehatan.
Pembukaan Pesmaba UMM 2020 disimbolkan dengan rampak perkusi dan iringan tarian Lestari Indonesia, tari kreasi kontemporer Kota Malang dikemas secara apik dengan pola rancak dan dinamis. Tarian ini menggambarkan sebuah semangat dalam mengekspresikan kekuatan dalam melestarikan budaya Indonesia.
Selain itu, juga disambut Drone Motodoro, drone pertanian rancangan dosen Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM dengan mengibarkan bendera Pesmaba di langit kawasan UMM.
Rektor UMM Dr Fauzan dalam sambutan pembukaan Pesmaba mengatakan UMM mengusung tekad dalam perjalanannya, dalam perjuangannya yaitu “UMM dari Muhammadiyah untuk Bangsa”, artinya UMM memiliki tanggung jawab dalam menyelenggarakan pendidikannya, tidak hanya sekedar mengantarkan mahasiswanya menjadi sarjana.
"Akan tetapi di balik itu, yang lebih penting adalah saudara menjadi pemimpin bangsa. Karena saudara hadir di UMM akan dicetak menjadi pemimpin bangsa," kata Fauzan di hadapan 200-an maba UMM yang mengikuti Pesmaba luring.
Di tengah kondisi pandemi COVID-19, Fauzan juga mengajak seluruh maba untuk tidak larut menjadi manusia yang sulit, yang pada akhirnya hanya mengeluh, tertutup, serta ekslusif.
"Saya ingin mengajak kepada saudara-saudara, marilah dalam kondisi yang sulit ini kita bersama-sama bangkit menyiapkan diri, menyiapkan karakter kita untuk menjadi manusia tangguh dalam menghadapi situasi apa saja," ujarnya.
Sejak awal perkuliahan para maba sudah harus mempersiapkan diri. Tidak sekadar untuk belajar. Di UMM, jika tujuan mahasiswa sekedar belajar sesuai dengan jurusannya, terlalu kecil. Fauzan berharap mahasiswa yang kuliah di UMM diniatkan untuk mejadi pemimpin bangsa.
"Sekali lagi, karena saudara telah memilih UMM, konsekuensi logisnya harus menunjukkan karakter kuat, kerja keras, jujur, semangat, dan optimistis. Karena hanya orang-orang yang memiliki karakter seperti itulah yang akan mampu merebut kemenangan di masa mendatang," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Fauzan juga mengajak para maba untuk mengenang mendiang founding father Kampus Putih UMM Alm Prof. Dr. (H.C.) H. A. Malik Fadjar, M.Sc. yang selalu menyampaikan bahwa saat ini yang menjadi mahasiswa, esok akan menjadi pemimpin. "Students Today Leaders Tomorrow".
Sementara itu, Menko PMK Prof Dr Muhadjir Effendy yang hadir secara virtual didapuk memberikan kuliah umum bagi ribuan maba tersebut.
"Saya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari UMM tentu saja saya terharu atas tetap eksisnya UMM walaupun berada di tengah-tengah pandemi COVID-19 yang semua pihak siapapun pasti terpapar. Baik terpapar oleh penyakitnya, maupun terpapar oleh dampak dari wabah COVID-19 ini," kata Muhadjir yang juga Rektor UMM periode 2000-2016 tersebut.
Muhadjir yang juga merupakan Wakil Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM berpesan secara khusus kepada maba. Pertama, untuk menghadapi COVID-19 ini tidak ada pilihan lain, kecuali harus mematuhi protokol kesehatan, seperti gunakan masker, sering cuci tangan, menjaga jarak dan hindari kerumunan.
"Tentu saja ini tidak cukup, karena itu pemerintah juga sedang berupaya keras untuk mempercepat memperoleh vaksin baik dari luar maupun dalam negeri," kata Muhadjir.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Penyelenggaraan Pesmaba luring akan dilaksanakan sebanyak 7 gelombang, mulai 22 September hingga 14 Oktober 2020. Per gelombang, tiap fakultas akan menjalankan Pesmaba selama 2 hari berturut-turut, yakni sehari penyelenggaraan Pesmaba di tingkat universitas dan sehari di tingkat fakultas.
Kepala Humas dan Protokoler UMM Sugeng Winarno di Malang, Kamis, menyebut target utama penyelenggaraan Pesmaba ini adalah mengidentifikasi potensi calon mahasiswa baru (camaba), memahamkan kultur belajar, serta mengenal seluruh fasilitas perkuliahan yang dimanfaatkan untuk menunjang pembelajaran.
Dari sekitar 7.500 mahasiswa baru yang mengikuti Pesmaba, hanya sebagian kecil yang diperkenankan panitia untuk mengikuti Pesmaba luring guna menghindari penularan COVID-19, panitia secara ketat menerapkan protokol kesehatan.
Pembukaan Pesmaba UMM 2020 disimbolkan dengan rampak perkusi dan iringan tarian Lestari Indonesia, tari kreasi kontemporer Kota Malang dikemas secara apik dengan pola rancak dan dinamis. Tarian ini menggambarkan sebuah semangat dalam mengekspresikan kekuatan dalam melestarikan budaya Indonesia.
Selain itu, juga disambut Drone Motodoro, drone pertanian rancangan dosen Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM dengan mengibarkan bendera Pesmaba di langit kawasan UMM.
Rektor UMM Dr Fauzan dalam sambutan pembukaan Pesmaba mengatakan UMM mengusung tekad dalam perjalanannya, dalam perjuangannya yaitu “UMM dari Muhammadiyah untuk Bangsa”, artinya UMM memiliki tanggung jawab dalam menyelenggarakan pendidikannya, tidak hanya sekedar mengantarkan mahasiswanya menjadi sarjana.
"Akan tetapi di balik itu, yang lebih penting adalah saudara menjadi pemimpin bangsa. Karena saudara hadir di UMM akan dicetak menjadi pemimpin bangsa," kata Fauzan di hadapan 200-an maba UMM yang mengikuti Pesmaba luring.
Di tengah kondisi pandemi COVID-19, Fauzan juga mengajak seluruh maba untuk tidak larut menjadi manusia yang sulit, yang pada akhirnya hanya mengeluh, tertutup, serta ekslusif.
"Saya ingin mengajak kepada saudara-saudara, marilah dalam kondisi yang sulit ini kita bersama-sama bangkit menyiapkan diri, menyiapkan karakter kita untuk menjadi manusia tangguh dalam menghadapi situasi apa saja," ujarnya.
Sejak awal perkuliahan para maba sudah harus mempersiapkan diri. Tidak sekadar untuk belajar. Di UMM, jika tujuan mahasiswa sekedar belajar sesuai dengan jurusannya, terlalu kecil. Fauzan berharap mahasiswa yang kuliah di UMM diniatkan untuk mejadi pemimpin bangsa.
"Sekali lagi, karena saudara telah memilih UMM, konsekuensi logisnya harus menunjukkan karakter kuat, kerja keras, jujur, semangat, dan optimistis. Karena hanya orang-orang yang memiliki karakter seperti itulah yang akan mampu merebut kemenangan di masa mendatang," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Fauzan juga mengajak para maba untuk mengenang mendiang founding father Kampus Putih UMM Alm Prof. Dr. (H.C.) H. A. Malik Fadjar, M.Sc. yang selalu menyampaikan bahwa saat ini yang menjadi mahasiswa, esok akan menjadi pemimpin. "Students Today Leaders Tomorrow".
Sementara itu, Menko PMK Prof Dr Muhadjir Effendy yang hadir secara virtual didapuk memberikan kuliah umum bagi ribuan maba tersebut.
"Saya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari UMM tentu saja saya terharu atas tetap eksisnya UMM walaupun berada di tengah-tengah pandemi COVID-19 yang semua pihak siapapun pasti terpapar. Baik terpapar oleh penyakitnya, maupun terpapar oleh dampak dari wabah COVID-19 ini," kata Muhadjir yang juga Rektor UMM periode 2000-2016 tersebut.
Muhadjir yang juga merupakan Wakil Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM berpesan secara khusus kepada maba. Pertama, untuk menghadapi COVID-19 ini tidak ada pilihan lain, kecuali harus mematuhi protokol kesehatan, seperti gunakan masker, sering cuci tangan, menjaga jarak dan hindari kerumunan.
"Tentu saja ini tidak cukup, karena itu pemerintah juga sedang berupaya keras untuk mempercepat memperoleh vaksin baik dari luar maupun dalam negeri," kata Muhadjir.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020