Universitas Jember (Unej) membagi-bagikan masker, penyanitasi tangan, dan sabun herbal untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan selama pandemi COVID-19.

Rektor Unej Iwan Taruna bersama Pusat Pemberdayaan Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) membagi-bagikan masker, penyanitasi tangan, dan sabun herbal di sekitar kampus setempat, Senin.

"Kegiatan itu sebagai bentuk kebersamaan melawan COVID-19 dan membangun kedisiplinan masyarakat untuk mengenakan masker," kata Rektor Unej Iwan Taruna di Jember.

Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker saat berkendara di tengah wabah corona masih rendah dan jumlah pasien yang dinyatakan positif COVID-19 semakin meningkat.

"Kami ingin agar masyarakat Jember menjadi lebih giat dan disiplin dalam melaksanakan protokol pencegahan penularan virus corona karena faktanya hingga saat ini semakin banyak warga yang dinyatakan positif COVID-19," ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, diperlukan upaya bersama agar masyarakat sadar akan pentingnya melakukan tindakan pencegahan karena secara keseluruhan kenaikan jumlah pasien COVID-19 masih tinggi.

"Harus dikendalikan dari sekarang. Jika tidak, bisa-bisa Jember seperti Jakarta yang lonjakan pasien tergolong sangat tinggi, sehingga perlu disiplin dalam mematuhi protokol pencegahan salah satunya dengan mengenakan masker," katanya.

Sementara itu, Ketua Pusat Pemberdayaan Masyarakat LP2M Unej Ali Badrudin mengatakan seluruh masker, penyanitasi tangan dan sabun herbal yang dibagikan tersebut diproduksi oleh masyarakat binaan kampus setempat.

"Sebanyak 3.000 paket kami bagikan kepada masyarakat secara gratis. Maskernya dibuat oleh ibu-ibu binaan Unej, sedangkan penyanitasi tangan dan sabun herbal diproduksi santri Ponpes Nuris dengan pendampingan tim ahli dari Unej," katanya.

Ia berharap kolaborasi antara Unej dengan masyarakat binaan dapat membangun kemandirian dan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan protokol pencegahan COVID-19.

"Harapan saya jika masyarakat dapat memproduksi sendiri bisa dijual untuk tambahan penghasilan dan sekaligus tetangga sekitar mereka tergerak untuk mengenakan masker," ujarnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020