Kebutuhan terhadap rumah hunian sehat dan nyaman kini menjadi tren baru di masyarakat terutama kalangan generasi muda atau keluarga baru, sejak merebaknya kasus pandemi virus corona atau COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir.

Direktur Pemasaran PT Intiland Grande (anak usaha PT Intiland Development Tbk) Harto Laksono ketika ditemui di Surabaya, Senin, mengemukakan bahwa pandemi COVID-19 telah mengubah cara pandang sebagian masyarakat dalam bidang kesehatan, termasuk kebutuhan fasilitas rumah hunian untuk berlindung dan menjaga keluarga.

"Sejak pandemi, sebagian masyarakat kini menghabiskan banyak waktu di rumah untuk keperluan pribadi dan bekerja. Kualitas sebuah hunian menjadi faktor sangat penting agar mampu memberikan kenyamanan, keamanan, dan tetap mendukung produktivitas," katanya.

Dari kondisi itu, lanjut Harto, Intiland mulai menggarap potensi pasar rumah sehat, salah satunya pengembangan konsep rumah sehat di klaster Dandelion, komplek Graha Natura Surabaya.

Harto Laksono menjelaskan klaster hunian terbaru ini hanya menyediakan sebanyak 63 unit rumah, selaras dengan tema pengembangan Graha Natura sebagai kawasan perumahan yang mengutamakan healthy living, alami, dan pemanfaatan teknologi.

"Respon konsumen cukup bagus. Dari 63 unit yang kami siapkan di klaster Dandelion, jumlah konsumen yang berminat sudah di atas 90 persen dan sebagian besar keluarga muda. Selain lokasi yang strategis, ketertarikan konsumen salah satunya dari faktor harga yang relatif terjangkau, kami pasarkan mulai harga Rp1,1 miliar per unit," papar Harto.

Pendiri BHA Architecture Budhi Harmunanto dalam penjelasannya melalui fasilitas zoom meeting juga mengakui adanya kecenderungan para konsumen rumah, khususnya kelompok profesional muda, yang sangat memahami dan peduli tentang kesehatan.

Kelompok konsumen ini mempunyai kriteria dan standar utama dalam memilih rumah, bukan hanya aspek harga, tetapi juga intagible values yang diperoleh dari sebuah bangunan.

Budhi mencontohkan bahwa muncul kecenderungan keluarga-keluarga muda justru menginginkan rumah yang tidak terlalu besar, tetapi mampu memenuhi beragam kebutuhan dan aktivitas, serta kualitas suasananya.

"Ada kecenderungan keluarga muda mendambakan sebuah rumah yang modern, simple, tetapi fungsional. Ukuran-ukuran tentang kemewahan telah bergeser lebih kepada aspek-aspek yang sifatnya lebih substansial, yakni kenyamanan, suasana yang dihadirkan, maupun nilai-nilai yang sifatnya bukan lagi harfiah tetapi yang benar-benar dirasakan," jelas Budhi Harmunanto.

Sementara itu, pengembangan klaster Dandelion mengusung konsep gerbang akses tunggal yang menghadirkan kawasan hunian privat dan eksklusif. Menempati lahan seluas 0,8 hektar, klaster rumah sehat ini menyediakan dua tipe rumah dua lantai, yakni tipe Daisy dengan ukuran luas lahan 60 meter persegi (5x12 meter) dan tipe Daffodil dengan ukuran lahan 72 meter persegi (6x12 meter). (*)

Pewarta: Didik Kusbiantoro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020