Dinas Pendidikan Jawa Timur menggelar kompetisi "GTK Creative Camp" untuk meningkatkan inovasi ilmiah guru dan tenaga pendidikan jenjang SMA/SMK dan SLB.

"Kompetisi GTK Creative Camp merupakan wadah bagi para GTK (guru dan tenaga pendidikan) dalam meningkatkan kualitasnya melalui karya inovasi ilmiah. Kegiatan tersebut diikuti 4.580 orang guru dan kepala SMA/SMK dan SLB negeri dan swasta di seluruh Jawa Timur," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi di Surabaya, Selasa.

Wahid merinci dari 4.580 orang guru dan tenaga pendidik, sebanyak 639 orang mengikuti bidang lomba inovasi kepala sekolah, 916 orang mengikuti bidang video tourism, 353 orang di bidang desain fashion, 1.095 daur ulang, 463 orang dari urban agriculture, dan 1.114 dari budidaya lintas usaha.

"Banyak dari mereka yang berasal dari wilayah Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang dan Banyuwangi. Kami berharap yang sudah mendaftar bisa menyelesaikan hingga akhir," ujarnya.

Dari program GTK Creative Camp, Disdik Jatim akan memiliki sekitar 8.780 karya inovasi. Karenanya, Wahid menilai program tersebut sangat penting, terlebih guru dan kepala sekolah harus menjadi agen perubahan.

"Karena era industri 4.0 basisnya teknologi digital mampu merubah peradaban kehidupan. Sehingga era inilah tuntutan pertama inovasi dan kreativitas," katanya.

Ditambahkan Wahid, kompetisi tersebut akan dievaluasi oleh 18 tim juri yang berasal dari SEAMEO, dan Universitas Negeri Malang (UNM).

"Kami berharap peserta GTK bisa mengikuti ajang kompetisi inovasi hingga di Asia Tenggara," ujarnya.

Sementara itu, Kabid GTK Disdik Jatim Suhartatik menambahkan GTK Creative Camp merupakan lomba inovasi yang didahului dengan pelatihan dan pembinaan.

"Sistem lombanya dilakukan dengan workshop daring selama dua minggu, setelah itu ada waktu sekitr sebulan untuk menyetor tugas yang dikompetisikan," tuturnya.

Hasil dari lomba ini, lanjut Suhartatik, berupa inovasi nyata yang dibuktikan dengan video. Inovasi ini bisa berupa media pembelajaran atau karya lain sesuai dengan bidang kompetisi.

Diharapkan, melalui lomba ini ekspetasi dan realitas pada era pandemi guru dan kepala sekolah dapat memunculkan karya-karya.

"Penyelenggaraan lomba di tahun pandemi ini merupakan ujian gotong royong semua pihak untuk membangun semangat pantang menyerah guru dan tenaga kependidikan untuk tetap berinovasi dari rumah dengan penuh integritas," katanya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020