Juru Bicara Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr Shodiq Tjahjono meminta dilakukan tes usap ulang terhadap puluhan karyawan pabrik rokok PT SECCO Nusantara yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona beberapa waktu lalu.
"Puluhan karyawan PT SECCO Nusantara di Kecamatan Paiton dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan tes usap dengan menggunakan laboratorium yang mereka miliki," katanya dalam rilis yang diterima ANTARA di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin.
Menurut ia, hasil pemeriksaan swab tersebut tidak diakui dan diharuskan melakukan pemeriksaan usap ulang karena waktu melakukan pemeriksaan tes usap pertama pihak PT SECCO Nusantara menggunakan laboratorium internalnya.
"Laboratorium internal tersebut masih belum masuk dan terdaftar di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sehingga hasilnya pun tidak bisa diakui secara nasional dan diperlukan adanya tes usap ulang pada laboratorium yang sudah terdaftar dan terakredirasi secara nasional," katanya.
Shodiq mengatakan pihaknya akan terus melakukan evaluasi agar hasil pemeriksaan tes usap apapun itu bisa diakui oleh Kemenkes, sehingga tidak perlu lagi dilakukan pemeriksaan tes usap ulang.
"Sampai saat ini hasil pemeriksaan tes usap yang dikirimkan ke laboratorium BBTKL (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan) Surabaya masih belum keluar," ujarnya.
Untuk mekanisme perbaruan data yang terkonfirmasi positif COVID-19 nantinya dari pihak BBTKL Surabaya akan menyampaikan kepada Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo.
"Setelah dilakukan validasi data, Satgas akan segera menyampaian rilis secara resmi kepada masyarakat, namun untuk sementara ini posisi kami masih menunggu hasil pemeriksaan usap dari pihak BBTKL Surabaya," katanya.
Sementara Kepala Seksi Personalia & General Affairs (PGA) dan Keuangan PT SN Ahmad Nur Susilo kepada sejumlah wartawan mengatakan pihaknya sudah melakukan beberapa langkah untuk mencegah penularan kepada karyawan yang lain dengan kerja sama Satgas COVID-19 di kabupaten setempat.
Pabrik rokok yang berada di Kecamatan Paiton, Probolinggo, itu sudah mengisolasi 31 orang karyawan yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Mereka merupakan warga Kabupaten Probolinggo yang telah dibawa ke rumah sehat di Kecamatan Dringu untuk menjalani perawatan intensif, sedangkan 11 orang karyawan lain yang berasal dari luar Probolinggo ditangani oleh gugus tugas dari daerah asal mereka.
"Kami melakukan tes usap ulang yang merupakan hasil koordinasi dengan Satgas COVID-19 Probolinggo karena tes usap sebelumnya yang dilakukan secara mandiri oleh perusahaan menyebutkan 42 karyawan terkonfirmasi positif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Puluhan karyawan PT SECCO Nusantara di Kecamatan Paiton dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan tes usap dengan menggunakan laboratorium yang mereka miliki," katanya dalam rilis yang diterima ANTARA di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin.
Menurut ia, hasil pemeriksaan swab tersebut tidak diakui dan diharuskan melakukan pemeriksaan usap ulang karena waktu melakukan pemeriksaan tes usap pertama pihak PT SECCO Nusantara menggunakan laboratorium internalnya.
"Laboratorium internal tersebut masih belum masuk dan terdaftar di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sehingga hasilnya pun tidak bisa diakui secara nasional dan diperlukan adanya tes usap ulang pada laboratorium yang sudah terdaftar dan terakredirasi secara nasional," katanya.
Shodiq mengatakan pihaknya akan terus melakukan evaluasi agar hasil pemeriksaan tes usap apapun itu bisa diakui oleh Kemenkes, sehingga tidak perlu lagi dilakukan pemeriksaan tes usap ulang.
"Sampai saat ini hasil pemeriksaan tes usap yang dikirimkan ke laboratorium BBTKL (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan) Surabaya masih belum keluar," ujarnya.
Untuk mekanisme perbaruan data yang terkonfirmasi positif COVID-19 nantinya dari pihak BBTKL Surabaya akan menyampaikan kepada Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo.
"Setelah dilakukan validasi data, Satgas akan segera menyampaian rilis secara resmi kepada masyarakat, namun untuk sementara ini posisi kami masih menunggu hasil pemeriksaan usap dari pihak BBTKL Surabaya," katanya.
Sementara Kepala Seksi Personalia & General Affairs (PGA) dan Keuangan PT SN Ahmad Nur Susilo kepada sejumlah wartawan mengatakan pihaknya sudah melakukan beberapa langkah untuk mencegah penularan kepada karyawan yang lain dengan kerja sama Satgas COVID-19 di kabupaten setempat.
Pabrik rokok yang berada di Kecamatan Paiton, Probolinggo, itu sudah mengisolasi 31 orang karyawan yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Mereka merupakan warga Kabupaten Probolinggo yang telah dibawa ke rumah sehat di Kecamatan Dringu untuk menjalani perawatan intensif, sedangkan 11 orang karyawan lain yang berasal dari luar Probolinggo ditangani oleh gugus tugas dari daerah asal mereka.
"Kami melakukan tes usap ulang yang merupakan hasil koordinasi dengan Satgas COVID-19 Probolinggo karena tes usap sebelumnya yang dilakukan secara mandiri oleh perusahaan menyebutkan 42 karyawan terkonfirmasi positif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020