Pengupasan rumput lama untuk diganti dengan rumput baru di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Kota Surabaya, Jawa Timur, menjelang pelaksanaan Piala Dunia U-20 pada 2021 sudah hampir rampung setelah mencapai 80 persen lebih.

"Perkiraan akhir minggu ini sudah selesai pungupasannya dan awal September dimulai penanamannya," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Minggu.

Menurut Eri, berbagai perbaikan Stadion GBT Surabaya terus dikebut dan hampir semuanya dikerjakan secara paralel. Beberapa perbaikan itu adalah pengupasan rumput Stadion GBT, pemasangan lampu, perbaikan ruangan, hingga pemasangan kursi tunggal di tribun penonton.

Untuk pemasangan kursi tunggal, kata Eri Cahyadi, sudah mulai dikerjakan sejak beberapa hari lalu, tepatnya mulai 14 Agustus 2020. Proses pemasangan ini diperkirakan selesai dalam dua bulan.

Eri mengatakan kursi tunggal ini datangnya bertahap setiap minggunya. Pemasangannya juga dibuat kombinasi warna, karena warnanya ada empat, yaitu hijau, kuning, putih, dan abu-abu. Total 45 ribu kursi tunggal, 4 ribu untuk regular, dan 5 ribunya untuk VIP.

Kabid Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Kota Surabaya Iman Krestian pada kesempatan sebelumnya mengatakan pengupasan rumput menggunakan mesin itu dilakukan hingga ke akar-akarnya, sehingga rumput itu tidak rusak dan bisa langsung dipindahkan.

"Jadi, nanti tanahnya kita pindahkan dan rumputnya juga kita pindahkan ke pinggir lapangan yang dulunya paving," ujarnya.

Sembari melakukan pengupasan, ia mengaku juga langsung mengecek drainase di lapangan. Apabila ditemukan ada yang tidak berfungsi, maka akan langsung diperbaiki.

Setelah dilakukan pengupasan dan pengecekan drainase, langkah selanjutnya adalah menyiapkan media tanam untuk menanam rumput yang baru didatangkan.

Penanaman rumput itu sekitar 1,5 bulan sama dengan penanaman rumput di Stadion Gelora 10 November. Kemudian, dua bulan berikutnya untuk perawatan dan adaptasi rumput untuk bisa tumbuh.
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020