Atlet muda Kota Kediri terutama dari cabang olahraga angkat besi mulai bersiap diri menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) 2021 meski saat ini pandemi COVID-19 belum mereda.
Ketua Persatuan Angka Besi, Angkat Berat, dan Binara Seluruh Indonesia (PABBSI) Kota Kediri, Eko Agus Koko di Kediri, Selasa mengatakan persiapan dilakukan sesuai dengan jadwal dan menggunakan protokol kesehatan ketat.
"Latihan setiap hari dari Senin sampai Sabtu. Minggu mereka pemanasan saja di rumah," katanya.
Menurut dia, latihan angkat besi sendiri dilakukan di bagian belakang Stadion Brawijaya. Adapun jumlah atlet yang mengikuti pelatihan kurang lebih 50 atlet angkat besi baik laki-laki dan perempuan.
Atlet yang mengikuti latihan adalah yang punya pengalaman bertanding dan meraih medali. Namun, ada pula yang baru ikut tahun ini. Usia mereka juga beragam, mulai dari anak usia sekolah dasar (SD) hingga dewasa, tergantung dari kelas yang diikuti.
"Ada yang dari SD sudah ikut. Tidak semuanya harus berbadan besar, kita pelajari tekniknya di sini," kata Koko menambahkan.
Terkait dengan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19, Koko mengingatkan pada para atlet untuk jaga jarak. Selain itu, latihannya dibagi dua shift sehingga menghindarkan kerumunan orang.
Sementara itu salah satu atlet muda, Dimas Nur Itamar K. (13), mengaku senang bisa mulai latihan. Meski belum maksimal, angkatannya terus mengalami peningkatan dan saat ini sudah berada di angka 50 kg dengan berat badan 41 kg.
"Dulu saya disarankan orang tua saya untuk ikut. Saya suka juga," kata Dimas yang kini sudah SMP.
Pada Porprov Jatim 2021, KONI Kota Kediri menargetkan rebut 21 medali emas. Target tersebut sama dengan pencapaian pada kejuaraan yang sama pada 2019 dengan 21 emas, 19 perak dan empat perunggu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Ketua Persatuan Angka Besi, Angkat Berat, dan Binara Seluruh Indonesia (PABBSI) Kota Kediri, Eko Agus Koko di Kediri, Selasa mengatakan persiapan dilakukan sesuai dengan jadwal dan menggunakan protokol kesehatan ketat.
"Latihan setiap hari dari Senin sampai Sabtu. Minggu mereka pemanasan saja di rumah," katanya.
Menurut dia, latihan angkat besi sendiri dilakukan di bagian belakang Stadion Brawijaya. Adapun jumlah atlet yang mengikuti pelatihan kurang lebih 50 atlet angkat besi baik laki-laki dan perempuan.
Atlet yang mengikuti latihan adalah yang punya pengalaman bertanding dan meraih medali. Namun, ada pula yang baru ikut tahun ini. Usia mereka juga beragam, mulai dari anak usia sekolah dasar (SD) hingga dewasa, tergantung dari kelas yang diikuti.
"Ada yang dari SD sudah ikut. Tidak semuanya harus berbadan besar, kita pelajari tekniknya di sini," kata Koko menambahkan.
Terkait dengan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19, Koko mengingatkan pada para atlet untuk jaga jarak. Selain itu, latihannya dibagi dua shift sehingga menghindarkan kerumunan orang.
Sementara itu salah satu atlet muda, Dimas Nur Itamar K. (13), mengaku senang bisa mulai latihan. Meski belum maksimal, angkatannya terus mengalami peningkatan dan saat ini sudah berada di angka 50 kg dengan berat badan 41 kg.
"Dulu saya disarankan orang tua saya untuk ikut. Saya suka juga," kata Dimas yang kini sudah SMP.
Pada Porprov Jatim 2021, KONI Kota Kediri menargetkan rebut 21 medali emas. Target tersebut sama dengan pencapaian pada kejuaraan yang sama pada 2019 dengan 21 emas, 19 perak dan empat perunggu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020